🍃11

7K 1K 873
                                    

Dadanya seperti hangus dibakar api cemburu, Calvin hanya mengintip mereka yang sedang bercanda ria di bawah sana, di depan TV, seperti yang dulu mereka lakukan bersama ketika masih 'baik-baik saja'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dadanya seperti hangus dibakar api cemburu, Calvin hanya mengintip mereka yang sedang bercanda ria di bawah sana, di depan TV, seperti yang dulu mereka lakukan bersama ketika masih 'baik-baik saja'.

"Tau gak, Mom? Bella masa diliatin senior-senior ganteng terus di kampus, kyaaaaa! Bella cantik banget berarti!" seru Bella dengan gaya centilnya.

Calvin tersenyun tipis mendengar itu dari atas.

"Jangan ganjen-ganjen!" omel Zahra.

"Enggak kok Bella gak ganjen, cuma kan.. ada kebanggaan aja gitu loh, berarti tuh Bella cantik bukan main, mana kakak-kakaknya ganteng-ganteng pula, kyaaaaaa!"

"Berisik Bella,"

"Ya udah yuk buat toktik!"

"Aih, mommy males,"

"Ya udah kalo gitu ajak daddy aja, Dad! ayoo bikin toktik,"

Calvin mengeraskan rahangnya, kalau saja dia tidak terjerat skandal gila ini pasti dia sudah ada disana juga, Calvin rindu semua itu.

"Calvin?" sapa Reva pelan.

Itu dia, perempuan munafik perusak hidup orang. Calvin semakin emosi dibuatnya, melihat wajah Reva tak membuat emosi semakin reda, yang ada malah ingin membantainya lagi.

Calvin hanya berdehem.

"Boleh turutin kemauan Reva? gak susah kok," ucapnya santai.

Mungkin Reva lupa bahwa Calvin masih memendam emosinya hanya karena mereka sekarang numpang di rumah ini. Reva bersikap seolah semua baik-baik saja, padahal siksaan Calvin menanti untuk kembali mengukir luka dan lebam di tubuh mungilnya.

Apalagi ketika melihat luka Reva yang sudah mulai mengering dan lebam yang mulai memudar. Calvin rasanya ingin cepat-cepat mengukir luka baru lagi.

Sadis? Reva yang mengubah karakter Calvin menjadi seperti ini.

"Apa?" Calvin menjawab ketus.

Bibir Reva sedikit manyun, "Jangan galak-galak sama anak kecil!"

"Ssshhh bisa gak jangan nyebut lo anak kecil lagi? gue kesel banget dengernya!" ketus Calvin sambil melangkah menuju kamarnya lagi, Reva mengikuti Calvin dari belakang.

"Nyempil mulu lo, sana!"

Reva menggeleng, "Gak mau. mau deket Calvin!"

✔ CALVIN (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang