✔ CALVIN (selesai)

🍃12

Zahra mengeratkan pelukan ini yang sudah tak pernah ia rasakan berbulan-bulan, Calvin meneteskan air matanya. Antara sedih, senang, terharu, semua campur aduk.

"Mommy percaya sama Calvin, kan?"

Zahra mengangguk, akhirnya setelah berbulan-bulan, kini Calvin kembali mendapat kepercayaan dari orang tuanya. Calvin tersenyum puas, keputusannya untuk meninggalkan Reva ketika anak yang dikandungnya sudah lahir nanti semakin bulat.

Zahra tak butuh banyak bukti, hanya butuh tatapan mata Calvin, Zahra tau Calvin serius. Seharusnya dari dulu, kan? tapi sudahlah. Mungkin Zahra terbawa emosi sampai lupa jati diri. Bella juga sudah beberapa kali membujuk Zahra untuk percaya pada kembarannya.

Calvin masih tak percaya ini, ia dari tadi belum bisa melepaskan pelukan yang ia rindukan dari kemarin.

Zahra kenal betul dengan anaknya satu ini, tatapan netra hitam pekat miliknya selalu menjawab semua keseriusan pada diri Calvin, Zahra selalu melihat tatapan sendu dan serius disana.

"Maafin mommy," ucap Zahra menyesal.

Calvin menggeleng, "Mommy gak salah, wajar mommy marah,"

Bella tersenyum sumringah, akhirnya bisa melihat kembaran dan mommy-nya bisa akur lagi, Jeck hanya menganga tak mengerti.

"Kalian kaya gitu Jeck jadi keinget pas adegan Spongebob sama Patrick deh, yang waktu Spongebob mau kabur tapi dikejar sama Patrick terus mereka pelukan sambil nangis-nangis, persis!" celetuk Jeck polos.

Mereka terkekeh geli.

"Zahra Spongebob, Calvin Patrick nya!"

"Udah dad udah.. masa Calvin sama mommy disamakan sama Patrick Spongebob," ucap Bella sembari menyipitkan matanya jengkel.

Jeck hanya menyengir tak berdosa.

Reva mengintip dari atas, menghentakkan kakinya, kenapa dia tak diundang untuk duduk disana sama mereka?

Kan lagi-lagi Reva merasa tak adil!

Reva semakin kesal ketika Jeck melompat senang seperti anak kecil disana, kenapa tak dimarah?