P L A G I A T O R M I N G G I R 💢
Cerita ini mengandung bahasa kasar⚠
•
•
•
"Lo bener-bener tolol! "
"Lo bener-bener goblok! "
"Stop! Bisa gak kalian tuh sehari aja gak usah ada kata kasar! "
Rekaza Syahputra. Hidup dengan seorang ibu yang penyaya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Intinya ada rasa sakit yang tak bisa dijelaskan.
'Ghea'
“Ngapain lo berdua ke sini? ” Ghea dan Farel terkesiap saat melihat lelaki yang sedang dibicarakannya sedari tadi ada disini.
Reka.
Yang mengejutkan adalah, ada Pressil yang sedang bergelayut manja di lengan kanan Reka.
-----------------------------
Seketika hati nya terasa seperti tertusuk beribu pedang ditambah kaki nya yang seperti di tarik seseorang untuk berlari dari tempat itu. Ghea baru mengerti bahwa seperti ini lah rasa sakit yang sebenarnya saat melihat orang yang kita cintai bersama yang lain.
Reka melepas tangan Pressil yang bertengger di lengannya sedari tadi, lalu berjalan mendekati Farel. “Ada urusan apa lo sama cewek gue?”
Saat mendengar kalimat itu keluar dari mulut Reka. Lelaki itu hanya tertawa kecil lalu mengusap tengkuk nya, “Ghea cewek lo? Terus yang dibelakang lo siapa? ” tanya Farel menunjuk Pressil menggunakan dagu nya.
“Dia temen sekolah gue. ”
“Harus ampe gandengan kayak gitu? ” sinis Farel lalu memainkan lidah dalam mulut.
Reka sukses kesal melihat tingkah lelaki didepan nya ini, “Gak usah ikut campur urusan gue, bangsat! ”ucap nya pelan, sangat pelan. Namun didalam nya terdapat kekesalan yang memuncak.
Farel membuat mulut nya seperti terkejut akan ucapan Reka. Padahal ucapan itu hanya dianggap angin saja bagi Farel. “Gue gak ikut campur urusan lo, tapi gue bakal ikut campur kalo berurusan sama dia. ” ujar Farel lalu merangkul bahu Ghea.
“Lepas tangan lo, anjing! ” Reka menarik kerah baju milik Farel yang membuat lelaki itu otomatis melepas rangkulan nya pada Ghea.
Reka menatap Farel penuh kebencian, tangannya masih mencengkram kuat kerah baju lelaki itu.
“Stop! ” suara itu bergetar, suara itu penuh dengan kesakitan didalam nya. Reka yang mendengar suara itu mengudara segera melepas cengkraman nya.
“Kalian diliatin seluruh penjuru café, gak malu? ”
Gadis yang dibelakang Reka menatap jengah ke arah Ghea, caper banget tuh cewek. Batinnya menggeram.