☠Destroyed☠

199 23 5
                                    

Udah ya gak usah pusing-pusingPunya istri dua juga enak kok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Udah ya gak usah pusing-pusing
Punya istri dua juga enak kok.
Enak banget. Wkwkwk.

'Reka'

Titik terlemah dari seorang wanita adalah mata yang sudah mulai mengeluarkan cairan bening, dada yang berdegup merasakan sesak yang luar biasa. Apakah wanita tersebut meraung-raung untuk mendapatkan perhatian? Ya, mungkin sebagian ada yang seperti itu.
Namun gadis satu ini tidak bisa, ia lebih baik memendam semua nya sendirian tanpa ada mengetahui. Berpura-pura kuat akan semua nya lebih baik.

Tepat nya dikamar seorang gadis yang sedang tertidur telungkup sambil menyelusupkan wajah pada permukaan bantal. Entah apa yang gadis itu lakukan.

Ini yang gue benci dari sebuah percintaan!

Batinnya menyesal, ia menggulingkan tubuh nya agar terlentang baru lah terlihat mata sembab dengan bekas mascara yang menghitam tepat di bagian kantung mata nya. Ia menatap langit-langit kamar nya hingga deringan ponsel mengejutkan diri nya.

Ia mengambil ponsel yang berada didalam tas milik nya, saat ia menemukan ponsel nya ia segera mengangkat panggilan tersebut tanpa melihat nama dari si penelepon.

“Halo?! Siapa si? Ganggu aja tolol! ”

Ghea! Enak amat lo tolol-tolol in gue! ” manik gadis itu mencelang sempurna saat suara Panji menggelegar ditelinga nya. Ia menutup matanya rapat-rapat sambil mengetuk-ngetuk dahi nya pelan.

“I-iya maap, kan gue gak tau kalo elo yang nelfon. ” ucap nya jujur. Diseberang sana abang nya hanya menghembuskan nafas kecil.

Lo dimana?

“Dirumah, maaf ya gue gak kerumah sakit. ”

Ngapa emang?

“Em.. Pala gue pusing banget, bang. ”

“Yaudah istirahat, bunda juga malem ini pulang, ” ujar Panji santai.

“Alhamdulillah, yaudah Ghea nanti sore kesana ya. ”

Iya, yaudah gue tutup.

“Iya, bang. ”

Setelah panggilan terputus oleh pihak abang nya, ia menaruh asal ponsel tersebut tepat disamping nya. Ia lanjut menatap langit-langit kamar. Namun deringan ponsel mengejutkan nya lagi.

“Gak bisa ngebiarin gue natap langit-langit kamar lima menit aja? ” monolog nya kesal lalu mengambil kembali ponsel nya yang bergetar.

“Apaan lagi, bang? Iya entar sore gue kesono, bawel banget! ”

Toxic CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang