MENGNCING BAJU

140 12 0
                                    





“Oppa...apa sakit lagi? “

“Tidak...aku baik baik saja.. “

Sehun mengambil bubur Kai, menyendokinya dan meniupnya.

“Buka mulut Oppa...”

“Apa??!! Aku bukan anak kecil... “

“ishh...sudah cepat buka! ! Apa mau telat kesekolah..”

Bendera putih berkibar...

Tidak ada pilihan.... Kai kalah lagi..

la membuka mulutnya perlahan dan malu malu...

Ammmmm.... Suapan itu masuk... Suap demi suap... Sendok demi sendok...

Akhirnya satu mangkok bubur habis... Kai benar benar tersentuh dengan sikap
Sehun. Benar benar seperti ibunya saat ia kecil dahulu.
Wajahnya yang cantik juga perilakunya yang lembut penuh kasih sayang.

“Oppa.. .makanannya habis.. Ayo kita bersiap siap sekolah... "

“Oh...iya.. “ Kai seperti melamunkan susuatu saat sehun menyuapinya..

Andai Sehun tahu,Kai sedang bergejolak dengan hatinya yang mulai
bergetar pada Sehun..

Sehun sudah rapi dan bergegas menyiapkan buku.

Kai belum juga keluar dari kamar mandi.. Sehun mulai khawatir. dia harus mengeceknya...

Sehun  mengetok pintu..
“Oppa.. .kenapa lama sekali.. “
“Aku kesusahan mengancing baju... “
“Aku masuk ya.... “Karena tidak ada jawaban,Sehun langsung masuk saja.
Kai kesusahan karena tangan kanannya Iuka.. Bajunya belum di kancing dengan dada terbuka...
Sehun jadi kikuk... Serba salah melihat ... Sehun memilih menoleh ke samping..

“Hei..cepatlah bantu Jangan mematung dan berdiri saja... “ Kai tertawa kecil melihat adiknya yang salah tingkah karena melihat dadanya.

Huhhhh....sehun menghempus nafas dengan dalam..
Sehun berjalan ke arah kai dan mulai memegang kancing bajunya untuk di
masukkan...

Kai agak geli melihat wajah Sehun yang tegang.. Dia pasti merasa tidak nyaman...
Itulah fikirnya.... Hampir selesai....

“Yapzzz sudah Oppa...” Sehun sudah bisa menengadahkan wajah ke atas dan menatap Kai..

Kai malah memancing tatapan dengan Sehun..

Kai berjalan dan menyudutkan Sehun di dekat wastafel.. Dia mengekang Sehun dengan tangan di meja wastafel..

Sehun terjebak di tengah...

“Ke...Kenapa Oppa.??” wajah Sehun..ketakutan seperti seekor kucing yang tertangkap mencuri ikan
“Kau..ternyata manis juga.. “ Kai mulai menggoda Sehun..
Sehun memerah dan canggung dan mengeluarkan jurus andalan sebagai jalan pintas untuk selamat dari situasi ini..

dia kedipkan sebelah matanya sambil tersenyum...

Kai langsung melepas Sehun dan memalingkan wajah...

Sehun tersenyum dan segera meloloskan diri berlari keluar...

dia masih tersipu dengan pujiannya tadi.. Di Sisi lain,Kai juga senyum senyum
sendiri dengan tingkah Sehun..

Sehun bergegas pergi menju halte..
Bus belum datang
dia duduk santai di halte..

Tiba tiba..

Kai sudah ada di sebelahnya dan ikut duduk di halte..
Sehun kaget dengan kehadiranKai..

“Oppa...kenapa di sini?Biasanya pakai motor??”

“Bodoh...apa kau tidak lihat tanganku ini? Apa aku bisa mengendarai motor dengan
keadaan seperti ini... “ Sehun tertawa...

“Oh...iya...aku lupa tangan Oppa Iuka. “ Sehun merasa menyenangkan juga menunggu bus datang berasa Kai...

Bus sudah terlihat mendekat...

“Ayo Oppa,Busnya sudah datang..” Mereka berdua naik dan duduk berdekatan.
Wajah Kai masih meringis

“Oppa..apa masih sakit sekali?? “Kai mengangguk...

“Hmmm...hari ini jangan terlibat masalah di sekolah ya. Kalau ada yang ingin di bantu cari saja aku. “Kai lalu menatap Sehun..

“Kau ini,kasihan atau benar benar baik padaku? “

Sehun menggeplak kepala Kai mendengar pertanyaan bodoh itu...

PLAKKKK...

“Otakmu itu sepertinya sakit juga.. Tentu saja karena aku menyayangimu,kita
ini keluarga,beginilah keluarga menyayangi satu sama lain.. “ Kai masih menggosok kepalanya..



To Be Continue________________________________________

STEP BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang