SEPEDA

128 12 0
                                    




Baru satu langkah Sehun beranjak,Kai sudah menarik tanganya.

“Hei...Chen aku pinjam sepedamu ya” Kai bicara pada salah satu temannya..

“Oh,iya Kai pakai saja” la mengguncang tangan Sehun„

“Antar aku pulang,lukaku sakit dan aku tidak bisa belajar” pintak Kai

“Tidak„,aku tidak mau bolos sekolah. “

“Kalau begitu...(Kai melepas tangannya yang tadi memegang Sehun) Perban di tanganku ini akan kulepas saja.. “ Kai nekat dan sudah ingin menarik perbannya saja.

Sehun langsung menarik tangan Kai.

“Apa yang Oppa lakukakan Hah!! !!!!! Baiklah...baiklah...aku akan membawa
Oppa pulang! “ Kai tersenyum,ia senang dengan kekalahan Sehun.

Akhirnya sehun benar benar bolos dan  pulang lebih awal. mereka memakai sepeda temannya Kai. Sehun mengayuh sepeda dengan wajah cemberut.

Sementara Kai duduk di boncengan  belakang dengan tenang...

“Owwww....aku baru ingat ini tanggal 27 “ Kai benar benar bolos...

“Jangan pulang, ,Bawa aku ke suatu tempat.”

“Kau itu berat tau!!! Aku capek mengayuh sepeda terus!!! “ Jawabku ketus

“Sudah„,mengayuh saja dengan benar. “ Kai menuntun Sehun melalu jalan yang
belum pernah Sehun lewati. Sepi dan penuh pohon pohon sepanjang  jalan..

Setelah sekian jauh mengayuh sepeda......

“Berhenti.” Kai meminta Sehun berhenti.
Ini area pemakaman„, Kai turun dan melangkah masuk...
Sehun mengikutinya dari belakang..

Kai lalu berhenti pada 1 makam...Rupanya...
Itu makam ibunya...
la lalu duduk di tepian makam itu.. wajahnya sendu seolah menahan rindu
yang sudah tak tertampung. Ternyata Kai selalu menemui ibunya tiap bulan.
Membuat Sehun sedih dan tersentuh...

“eomma...aku bolos lagi„ Tidakkah ingin memarahiku?? Aku sangat bandel dan nilaku juga rendah. Itu karena ibu tidak sempat lagi menemaniku belajar seperti dulu. Ibu kan tahu,aku ini bodoh.. “

Di samping Kai Sehun memerhatikan wajah sedih Kai sambil berdiri..

Sehun menitikkan air mata. Tak ku sangka Kai begini. Kai juga melemah,air matanya mulai berjatuhan.

“eomma, , ,aku benar benar merindukanmu. “ Sehun tidak kuasa lagi,
dia bersimpuh menjatuhkan diri di tanah itu, Tepat di sampingnya,dirangkul Kai
dengan pelukan..

“Oppa„menangislah.eommamu juga pasti merindukanmu di surga  sana.
Oppa harus kuat dan menjadi orang hebat. Agar ia bangga,agar ia tahu Oppa tetap
bisa tumbuh baik walau dia hanya bisa mengawasimu dari jauh.”

Kai masih larut dalam tangisnya. Hujan turun membasahi bumi,seakan
tangisan ibunya yang jatuh dari surga sedang menyahut perasaan Kai
sekarang ini. Sehun merangkulnya dengan erat.

“Sehun..” Kai memanggil namnya dalam tangis. mereka melepas pelukan itu lalu saling berpandangan...

Kai menatapku dalam...

“Sehun,terima kasih.” Selang ucapan terima kasihnya,iKai mengambil langkah mengejutkan.. la meletakkan bibirnya di kening Sehun

Sehun memejamkan mata meresapinya.
mereka pulang dengan bersepeda ria Walau dengan seragam yang basah... Sejak hari itu Kai berubah menjadi pria yang hangat.

mereka menjalani hari dengan penuh tawa dan menyenangkan.
mereka mencuci bersama,membersihkan rumah bersama,juga saling membantu
saat memasak.

sehun  merasa bahagia di dekat Kai Di sekolah hubungan mereka juga baik.

Kai tidak lagi menjahili Sehun,Kai selalu tersenyum dan menegurku jika
melewatinya atau saat berpapasan. Orang orang mungkin mengira mereka
pasangan yang sedang jatuh cinta saking manisnya.

Hari ini ada lomba lari maraton di sekolah. Sehun ikut serta dalam lomba itu.
Tanpa dia tahu,Kristal sangat membenciku setelah Kai berubah baik dan begitu perhatian pada Sehun.


To Be Continue________________________________

STEP BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang