Ini tentang kelas berbakat dengan segudang misterinya, hanya orang yang memiliki nyali besar yang bisa bersekolah di sekolah ini, terutama dikelas berbakat. Nama sekolah ini adalah SMA RITDHA yang berlokasi di Bandung, dan ini cerita ku salah satu alumni SMA RITDHA pada tahun 2000.
Tahu? Mengapa aku memilih SMA ini sebagai tempat untuk melanjutkan pendidikan ku? Alasanku adalah karena aku ingin memecahkan berbagai misteri disekolah ini, dan aku termasuk murid yang beruntung karena bisa terpilih menjadi murid yang ditempatkan di kelas berbakat.
Kenapa aku bilang aku beruntung? Karena semua murid yang berada di kelas berbakat ini akan memiliki potensi/kekuatan yang hanya bisa dimiliki oleh murid dari kelas berbakat, aneh memang tapi aku bersyukur karena itu semakin memudahkan ku untuk memecah misteri disekolah ini.
Aku Lia, potensi ku sebagai siswi kelas berbakat adalah bisa melihat masa lalu, jika kalian bertanya pasti seru bisa liat masa lalu jawabannya iya, jika itu masa lalu yang indah dan tidak, jika itu masa lalu yang suram dan menakutkan.
Saat tahun pertama di kelas XI aku dan sahabatku–Rara mencoba untuk memecahkan misteri berupa teror yang sering terjadi di sekolah ini, misteri itu mulai kami telusuri lewat siswi alumni pertama kelas berbakat yang rumor nya hilang begitu saja seminggu sebelum ujian akhir semester dimulai.
Kita gak cuma berdua, tapi kami dibantu Bu Oliv yang sama penasarannya dengan misteri sekolah ini, kami bekerja sama karena Bu Oliv adalah wali murid kami dan dia terkenal humble dibanding guru lainnya.
Aku dan Rara mencoba memecahkan misteri dengan potensi masing-masing dan Bu Oliv membantu menemukan bukti yang bisa mengungkap misteri ini.
“Oke anak-anak ibu harap kalian bisa mengerti dan mengerjakan soal itu dengan teliti.” ucap Bu Oliv setelah menerangkan materi dikelas.
“Ada yang mau ditanyakan?” hening, keadaan tiba-tiba sunyi setelah Bu Oliv berbicara.
Namun, tiba-tiba angin kencang menerobos masuk lewat jendela kelas dan hordeng berayun-ayun tertiup angin, keadaan pun menjadi sedikit menegangkan semua orang panik.
Kreeekkk...
Hordeng dari sebelah kanan pintu lepas karena angin yang berhembus kencang, suasana semakin riuh bahkan murid-murid dari kelas lain ada yang berlarian di lorong sekolah, Bu Oliv mencoba menenangkan para siswa namun, keadaan semakin tak terkendalikan.
Nina Bobo...
Oooo Nina Bobo.....
Hihihiiiii....“AAAAAA....” Semua orang berteriak mendengar suara itu, suara itu sangat keras bahkan lebih keras dari suara orang berbicara lewat speaker.
“Anak-anak semuanya tenang ya nak, tenang.” Bu Oliv mencoba menenangkan murid yang terus berteriak ketakutan.
Aku menarik paksa tangan Rara dan berlari menghampiri Bu Oliv yang sudah berada diluar kelas, “Bu.” panggil aku.
Bu Oliv menoleh “nanti nak, setelah aman kalian baru boleh nyelidikin ini.”
Kita berdua mengangguk dan berlari mencari tempat aman.•••
Saat istirahat Bu Oliv mengajak aku dan Rara ke perpustakaan sekolah, kejadian tadi sudah berhenti dan semua orang kembali pada aktivitas nya masing-masing.
Kami berjalan mengikuti Bu Oliv menuju suatu ruangan di perpustakaan, menurut ku ini ruang rahasia karena aku tidak pernah melihat ruangan ini terbuka sama sekali bahkan murid-murid dilarang mendekat.
“Ibu harap ini jadi yang terakhir kali nya ya.” ucap Bu Oliv memandang aku dan Rara.
Saat pintunya terbuka aku melihat ruangan ini seperti gudang karena banyak barang-barang tak terpakai, kami bertiga masuk kedalam ruangan itu dan berhenti disebuah meja yang terdapat kotak diatasnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
SEPTEMBER HOROR : Let's Sing a Song
HorrorTok ... Tok ... Tok ... Oh, tidak! Itu Nina yang datang! Seringaiannya terlihat di balik jendela kamarku. Mata bolong berdarah-darah itu terus menatapku. Ini pasti gara-gara ibu yang selalu menyanyikan lagu Nina Bobo setiap sebelum aku tidur! *****...