Hi! Aku Elani Adella Arsenia aku biasa di panggil Adella atau Della. Aku anak satu-satunya dari keluarga Arsenia. Oh tidak lupa dengan kekasih ku yang bernama Kenneth.
Aku benar-benar mencintai Ken, bahkan kita akan melakukan pertunangan. Hmm dia pria yang baik hati, tidak kasar, dan romantis, benar-benar idaman bukan?
Lihat saja sekarang, dia ingin menjemputku ke rumah untuk kencan, katanya dia merindukanku hehe.
"Hey honey! Kamu sangat cantik sekaliii," puji Ken saat aku memasuki mobilnya.
"Hmm kamu bisa aja Ken," balasku.
Setelah itu Ken pun melajukan mobilnya untuk menuju ke suatu tempat, yang aku juga tidak tahu mau kemana.
Tak lama kemudian, mobil yang di kendarai oleh Ken pun berhenti, dan ternyata dia membawaku ke sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta.
Ken membukakan pintu untukku dan menggandeng tanganku untuk memasuki area Mall tersebut.
"Kamu udah makan sayang?" tanya Ken, dan aku hanya menggeleng sebagai jawabannya.
"Yaudah kita makan dulu," Ken pun membawaku ke sebuah restoran.
***
Setelah puas bermain seharian, kami pun memutuskan untuk pulang, karna juga sudah larut malam.
"Hmm Ken?" panggilku.
"Kenapa honey?" Ken menatapku sekilas, dan kembali menatap jalan di depannya.
"Kapan kita akan menikah?" tanyaku, lalu Ken menatapku kembali sambil tersenyum.
"Aku janji setelah aku mendapat pekerjaan yang pas, aku bakal nikahin kamu," jawab Ken, ohh itu membuatku terbang begitu tinggi.
"Udah sampai, kamu jangan lupa istirahat yaa, habis ini langsung tidur!" perintah Ken kepadaku, dan aku hanya mengangguk dan keluar dari mobil Ken.
***
Sudah beberapa hari ini, Ken tidak pernah menghubungi ku, aku benar-benar merindukan pria itu. Aku sudah mencoba untuk menelponnya tetapi juga tidak di angkat.
Lihat saja nanti, aku tidak akan memaafkan Ken.Tok tok tok
"Masuk" balas ku ketika pintu kamarku di ketuk oleh seseorang.
"Heyy! ada yang mau ketemu kamu di luar,” ucap mama ku.
"Siapa?" aku menyerngitkan dahiku.
"Lihat saja," jawab mama ku, setelah itu mama pun keluar dari kamarku.
Tanpa menunda rasa ingin tahuku, aku pun segera keluar dari kamar. Dari tangga aku dapat lihat Ken duduk di sofa ruang tamu, aku pun memasang wajah jutek ku, karna aku benar-benar kesal dengannya.
“Hey honey, what’s wrong?“ tanya Ken kepadaku.
“Aku sedang kesal,” balasku.
“Aku sangat minta maaf karna tidak menghubungimu beberapa hari ini, aku benar-benar sibuk,” terang Ken.
“Yang ada sok sibuk,” balasku kembali.
“Hmm kek nya kamu masih kesal deh. Yaudah deh, aku nggak jadi kasih tau kamu sesuatu,” ujaran Ken barusan membuatku sedikit ‘kepo.’
“Apa?” tanyaku.
“Aku udah dapat pekerjaan,” ujar Ken sambil tersenyum menatap ke arahku.
“SERIUS?!” ujarku terkejut.
“Yes, dan sesuai janjiku...” Ken menggantungkan kalimatnya yang membuatku menyerngitkan dahiku.
Tiba-tiba Ken berjalan menuju ke arahku, dan berlutut sambil mengeluarkan sebuah cincin dari kotak kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEPTEMBER HOROR : Let's Sing a Song
TerrorTok ... Tok ... Tok ... Oh, tidak! Itu Nina yang datang! Seringaiannya terlihat di balik jendela kamarku. Mata bolong berdarah-darah itu terus menatapku. Ini pasti gara-gara ibu yang selalu menyanyikan lagu Nina Bobo setiap sebelum aku tidur! *****...