2 Menit

102 38 15
                                    

Matahari pagi masuk kedalam kamar Emira,dengan sigap Emira membuka matanya melihat sosok yang berdiri disamping tempat tidurnya.Emira mengambil kaca matanya dan melihat sosok yang sudah lama berdiri menatapnya.

" Sejak kapan lo ada disini bang,"

" Sejak adek gw sering begadang dan males bangun pagi,cepet mandi entar gw telat masuk kuliah,"

Emira segera loncat dari tempat tidurnya dan bergegas mandi,setelah siap pergi kesekolah seperti biasa makan pagi.Dimeja makan terlihat kosong hanya ada beberapa makanan sarapan yang memenuhi meja makan.Yang kosong kursinya bukan mejanya.

Raut wajah Emira berubah ketika melihat ruang makan itu.

" Cepat sarapan dan gw akan ngantar lo kesekolah," ucap Valentino datar

" Iya bang.Papa ?"

Valen hanya mengusap rambut Emira lembut dan tersenyum.Bagi papanya pukul 06:30 sudah lah sangat siang, Bagi sorang pengusaha kaya seperti dirinya Bram Kelvin Rionach,ayah Valentino Kelvin Rionach dam  Zemira Khenein Rionach, Dias Khenein adalah ibu mereka,sudah lama meninggal sejak melahirkan Emira.

Seperti hari hari sebelumnya Valentino akan mengantarkan adik ke sayang nya itu sampai kedepan gerbang sekolah.

Hal yang harus Valen laksanakan sebelum Emira pergi memasuki gerbang sekolah.Mengecup puncak kepala adiknya dan memeluknya.Teriakan para cewe alay yang melihat ketampanan Valentino membuat Emira tersenyum karna bahagia memiliki seorang kakak yang tampan dan perhatian seperti Valentino.

" Inget belajar yang rajin dan jangan pernah minder ok dan tetap jadi Emira yang baik dalam kondisi apapun,"nasehat Valen untuk adiknya,karna Valen tau adiknya itu sangat susah bergaul dengan teman sebanyaknya,

" Siap komandan," Emira menggakat tangan dan dengan posisi hormat,

Setelah melihat mobil Valen menghilang dari pandangannya,Emira melangkahkan kaki masuk kedalam gerbang  sekolah.

Mata Emira menangkap jelas terlihat jelas beberapa cewe cewe mengerubungi salah satu tempat duduk di tepi lapangan basket,sungguh sebenarnya Emira penasaran ada apa disana,namun Emira urungakn niatnya untuk berjalan mendekati kerumunan.

Disisih lain cowo yang berpostur tubuh tinggi, berkulit putih, tampilan macho dan super tampan dan wajah setengah bule,hanya memandang Emira dengan tatapan kagum.

" Masih ada cewe polos dan cupu seperti dia," guman Afan yang sedang dalam kerumana cewe cewe,

Kenalan dong,
Nam lo siapa ?
Ih ganteng nya
Kelas berapa sih
Imut banget
Cool sumpah

Itu lah kata kata yang terlontar dari Cewe SMA.Tapi tak digubris sama sekali oleh Afan.

Tepat didepan gerbang sekolah saat Emira merasakan ada seseorang yang menyentuh tangannya.Emira hanya melongo tidak percaya,

"Siapa nama lo ?"tanya seseorang yang memegang tangannya,

" Maaf lepasin gw,lo gak ada hak megang tangan gw," jawab Emira malas

Mata Emira gak bisa dibohongi dia menatap wajah tampan yang berada didepannya tanpa mengalihkan pandangannya sedikit pun,

"Lo cantik,"hanya itu yang diucapkan cowo yang didepannya,

Hampir 2menit mata mereka saling bertemu,tentu membuat Emira salah tingakah.Emira menepis tangannya dan segera berlari menghindari cowo itu,dan bel masuk hampir bunyi,kalau terlambat bisa dihukum.

"Woi nama gw Afan,"teriak Afan saat melihat punggung Emira agak jauh.

Emira merasa dirinya melayang saat mengingat kata kata yang terlontar dari mulut Afan,seketika Emira tersadar dari lamunanya,sadar diri atas penampilannya.

"Lo cantik," selama ini hanya papanya dan Valentino yang mengakui dirinya cantik,dan kini ada cowo yang tiba tiba muncul dan mengatakan dia cantik.Sungguh bahagia hati Emira.Sesungguhnya Emira emang cantik.

Emira masuk kelas dan duduk dibangkunya,ga lama pelajaran dimulai.

Rafanza Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang