Farah

67 36 9
                                    

Andra dan Kinan terlebih dulu sampai dirumah Farah,setelah beberapa menit menunggu ahirnya Afan dan Emira sampai didepan mereka.

"buset lamanya,apa kalian pergi buat ngasih makan anak ikan ?"lelucon Andra yang sangat garing

"dih ga lucu Ndra,"ucap Kinan

Mereka masuk kerumah Farah,disambut hangat mamanya,mamanya Farah mempersilahkan mereka masuk.

"Farah gimana kabarnya tante," Emira membuka percakapan

"Keadaannya sudah membaik,dia ada di kamarnya,masuk aja ke kamar Farah"

"iya tante,"ucap Kinan

"Tante buatin minum buat kalian ya,nanti kalau Farah membutuhkan sesuatu panggil tante aja  ya,"

"Ok tante,"

Tok tok tok

Suara ketokan pintu sontak membuat Farah terkejut,

"Masuk aja pintunya gak dikunci,"sambung Farah dari dalam

"Farahhhhh" suara Kinan dan Emira bareng,mereka memeluk Farah erat,

"Lo udah sembuh kan ?"tanya Emira

"Hemmm,"jawab Farah

Ketiga sahabat itu melepas rindu nya mengeluarkan air mata,

"Gantian gw dong yang peluk Farah,"rengek Andra

"Enak aja gak boleh,"tolak Farah,

Farah menatap Afan dengan mata penuh penasaran,Kinan menceritakan kedatangan Afan,

"Siapa ? " tanya Farah menatap Emir dan Kinan

"owhh anak baru,baru dikelas kita,"jawab Kinan "dia ngambil tempat duduk gw,"lanjut Kinan lesu

"duduk sama Emir ? " tanya Farah

"iya,"jawab Kinan

"gw mau peluk juga dong Far,"celetuk Andra

"ga,"jawab Farah cuek

"iss lu mah,gw kan kangen Far,"

"apaan sih lu,pulang aja sono suruh siapa kesini,"

"ga boleh gitu,dia niat baik loh jenguk lu,"timpal Emira

"iya deh maaf Ndra,"ucap Farah

"santai ayang mana pernh gw maraha sama lu,"jawab Andra

"ayanh mata lo,"

"hehe"

Mereka menghabiskan waktu bersama dimakar Farah,hari semakin sore,mereka memutuskan untuk pulang.

"kita pulang dulu ya Far,"ucap Kinan

"iya makasih ya gaes,"

"cepet sembuh oke,biar bisa sekolah lagi,"ucap Emira

Mereka pamit dengan tante Sela,didepan rumah Farah,kedua cowo itu menyalakan motornya.

"Ndra nebeng "ucap Kinan

"cepetan,"

"lo bareng Afan aja Mir,papai Emir gw duluan ya,"kekeh Kinan

Hening diantara Emira dan Afan,Emira menunduk kebawah memainkan ponselnya,mencoba menghubungi kakaknya untuk menjemput,tapi nihil.

"lo pulang bareng gw ,"ucap Afan

"gw naik taxi aja,"

"cepetan naik,gw anter sampe rumah,"

"ga makasih,"

"lama lu,"Afan menarik tangan Emira hingga jarak diantara mereka sangat dekat,Afan bisa merasakan detak jantung Emir yang begitu kencang.

"cepetan naik,"ucap Afan serius,dengan terpaksa Emira naik ke jok motor belakang Afan.

Dari rumah Farah hingga sampai kedepan rumah Emira tidak ada percakapan diantara mereka.

Motor Afan berpapasan dengan mobil Valentino,Valentino turun dari mobil mendekati adiknya.

"siapa dia Emira ?"

"Bukan siapa siapa bang,temen kelas Emir,"

"Kenalin bang gw pacarnya Emira,"Afan menjabat tanganya dengan Valen,

"bukan,lu murid baru gw kenal lu baru tadi,"ucap Emir serius

Emira menatap tajam kearah Afan hanya dibalas senyuman oleh Afan yang mampu membuat hati Emira seperti diskotik jedag jedug,

apaan sih ni cowo gaje banget
ucap didalam hati Emir

"gw pulang dulu,"ucap Afan

"makasih,"

"sama sama mir"

Tatapan Valentino menatap Emira mengintrogasi,Emira yang seolah tau lagat abangnya itu langsung menjelaskan tentang Afan.

"Awas ya samapai lo macem macem,gw gorok leher lo sampek putus tus,"ancam Valen

"Ihhh ngeri gw takut,"kekeh Emira
"gak bang gw bakal jadi adek yang nurut sama lo,bagi gw lo segalanya bang,"lanjut Emira sambil memeluk abang kesayangannya itu,

"gw bangga punya adek kek lo,lo boleh lakukan apapun yang bikin lo bahagia,mau Afan jadi pacar lo juga gpp,"

Emira sontak melepaskan pelukannya dan memukul dada bidang abangnya,

"Ogah gw sama dia,sok akrab males banget gw,dia tu murid baru tau bang,baru kenal tadi masa dia milih duduk disebelah gw males bgt"

"Jangan sok ogah gitu ntr jadinya lo suka,sok benci segala,lagian dia cowo pertama yang lo bawa pulang,"Oceh Valen

"Gw gak benci bang gak sebel juga,dan gw gak bawa pulang dia,dia yang maksa nganterin gw ok,"balas Emira dengan berjalan meninggalkan Valen.

Valen hanya bisa tersenyum melihat tinggah gadis kecil yang sudah bertumbuh besar.

'gw janji bakal bikin lo bahagia,gw gak akan biarin siapapun nyakitin adek gw,'batin Valen

Rafanza Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang