Jerman

34 18 1
                                    

Kedatangan keluarga kecilnya membuat sedikit rasa rindu dihati seorang ibu terasa terobati.

Emira memeluk erat sosok yg berdiri didepan ambang pintu, meluapkan segala kerinduannya tentang sosok seorang ibu.

Begitu juga dengan Valen yang telah lama menahan rasa rindu kasih sayang seorang ibu.Dias menatap ketiga putranya dengan tatapan bahagia dan terharu.

Dias menatap sosok seorang laki laki paruh baya yang hanya diam mematung,tanpa mengatakan sepatah kata pun.

"Bram ? Aku hanya ingin minta maaf atas kesalahan ku dulu." Ucap Dias mentap Bram

"Bram,aku benar benar minta maaf,"lanjut Dias

"Aku sudah tidak mau mengigat hal itu lagi,"jawab Bram datar

Dias berdiri mendekati Bram yang masih setia berdiri diambang pintu.

"Bram aku mohon...maafkan aku,"ucap Dias

"Aku sudah memaafkan mu jauh sebelum kamu minta maaf,"balas Bram,reflek Dias segera memeluk tubuh Bram yang kekar.Bram tidak menolak pelukan tangan Dias juga tidak membalasnya.

Senyum tipis,haru,dan bahagia terlihat diwajah Willi,Valen,dan Emira.

"Semoga mama dan papa kembali ya kak,"ucap Emira menatap kedua kakaknya

"Semoga"jawab Valen

"Aku harus segera kembali,kalian boleh tinggal disini bersama mama kalian untuk beberapa hari,"ucap Bram menatap ketiga anaknya.

"Tapi pa,Emir mohon papa juga disini ya,"timpal Emira,Bram hanya tersenyum dan mengacak rambut Emira dan mencium kening Emira pelan,lalu membalikkan badan dan beranjak pergi dari ruangan itu.

Emira berjalan mendekati mamanya dan memeluk Dias,

"Ma mama Kenapa ?"

"Maafkan mama sayang,semua ini salah mama.Jika mama tidak melakukan hal bodoh itu..."ucapan Dias terpotong saat Valen memluk tubuh Dias dari belakang diikuti Willi.

"Aku sayang sama mama,"ucap Willi

"Valen juga"

"Emira sanagat menyayangi mama,Emira gak mau lagi pisah dari mama,Emira ingin selalu bersama mama dan papa,"ucap Emira yang berada dipekukan Dias

Air mata penuh haru itu jatuh dari mata keempat insan yang sedang meluapkan rindu.

Hari sudah mulai malam,Emira memilih mengistirahatkan tubuhnya,menatap layar ponselnya miliknya.

From

Afan🤡
Gimana Lo udah ketemu sama mama Lo ?

Udah

Afan🤡
Gw kangen sama lo

Belum juga sehari ditinggal deh

Afan🤡
Emng gw gak boleh gitu kangen sama pacar gw yang paling cantik ini hemm

Enggak

Enggak salah....gw lebih kangen dari pada Lo...

Afan🤡
Sialan lo mir,ywdh Li istirahat gih..bobok biar gak capek yaaa

Iya sayang...gw sayang banget sama Lo Fan

Afan 🤡
Gw juga

Dias berusaha menghubungi Bram walaupun panggilannya ditolak oleh Bram.Rasa bersalah menghantui Dias saat melihat putri kecilnya dulu sudah tumbuh dewasa saat ini.

"Maa..mama ngapain disini ? " tanya Willi yang tidak sengaja melihat Dias

"Tidak sayang mama hanya butuh udara segar,"balas Dias

Rafanza Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang