Marah

43 27 0
                                    

"Valen ?" ucap Bram

"Sudah seharian Emira gak keluar kamar,dia belum makan ,"lanjut Bram

"Valen sudah bujuk Emira Pa,tadi Valen juga sudah minta bantuan bibi buat bujuk Emira,sayang nihil,"ucap Valen merasa bersalah,

Bram beranjak dari tempat duduknya menuju kamar Emira.

Tok...tok

"Emira..ini papa sayang.Buka pintunya apa kamu gak mau sekolah Mir,"ucap Bram

"Sayang....papa minta maaf papa tau ini salah,papa minta maaf Mir.Papa bisa jelaskan semuanya Mir,"lanjut Bram

"Maaf pa,Emira masih mau sendiri,Emira hanya mau mama !"balas Emira dari dalam kamar,

Bram kembali menemui Valen,Bram berencana tidak berangkat kekantor takut sesuatu hal yang tidak diinginkan terjadi dengan Emira.

"Papa gak kekantor ?"

"Papa dirumah aja,jaga Emira,"

Valen mencium punggung tangan Bram dan membalikkan badan meninggalkan Bram.

Valen mengeluarkan mobilnya dari dalam garasi,sebuah mobil yang ia kenal muncul dari arah pintu gerbang.Kedua mobil itu berpapasan,

"Woi minggir gw mau berangkat,"teriak Valen

"Bang Emira mana ?"tanya Afan

Kedua pria tampan itu sama sama turun dari mobilnya masing masing,

"Emira mana ? " tanya Afan tak sabar

Valen menceritakan semua kejadian kemarin,sampai membuat Emira marah dan mengurung diri didalam kamar.

"Yaudah biar gw aja yang bujuk Emira,"ucap Afan

"Gak usah lo pergi sekolah aja !"

Dengan terpaksa Afan memasuki mobilnya dan langsung membanting setir menuju sekolahnya.

Afan membanting pintu kelasnya sontak membuat seseorang yang berada dikelasnya terkejut.

"Woi ! Bisa biasa aja gak lo !,"ucap Reno salah satu cowok di bang ku terdepan,

Afan tidak menanggapi ocehan teman satu kelasnya itu,

"Mentang mentang anak donatur,seenaknya sendiri, "lanjut Reno yang merasa diacuhkan oleh Afan,Afan seketika membalikkan badannya menatap tajam Reno,

"Mau apa lo ! " bentak Afan memandang Reno dan mengangkat kerah kemeja sragam sekolahnya milik Reno,Andra dan Johan berlari mendekati mereka berusaha menenangkan Afan,

"Udah udah bro,masih pagi ,"suara Andra berusaha memadamkan situasi "Fan mending lo duduk dulu dan lo Reno lo juga duduk !" lanjut Andra,

"Lo kenapa sih ? "tanya Johan menatap Afan menginterogasi

"Fan,Emira mana ? Gak berangkat bareng lo ?" Sahut Kinan

"Iya tumben,"sahut Andra

"Dia lagi ada masalah sama keluarga nya,jadi gk sekolah !" Jawab Afan

"Jadi ini yng bikin lo betmood,"ucap Andra

Angel yang tidak sengaja mendengar pembicaraan Afan,Andra dkk,tersenyum lebar karna hari ini dia bisa mendekati Afan sepuasnya.

Seorang guru memasuki ruang kelas XI IPA 1,

"Selamat pagi anak anak, "

"Pagi bu," jawab mereka serempak

"Sesuai dengan kesepakatan kita minggu kemarin.Hari ini kita akan ulangan,tolong kursi yang bagian depan diisi terlebih dahulu,"titah guru

Dengan sigap Angel melangkahkan kakinya membopong tas,menuju kuri no 2 dari depan,tepatnya kursi Emira yang kosong.

"Ngapain lo duduk disitu ?"tanya Afan datar,

"Lo gak denger tadi guru ngomong apa "bisik Angel bangga

"Kursi paling depan masih ada yang kosong ! "

"Nah pas itu udh diisi,kenapa sih kan gak rugi duduk sama putri sekolah "balas Angel,Afan memilih diam dari pada menanggapi Angel,

'Uwu gw bakal pepet lo terus Fan,'batin Angel bangga,

Selama ulangan berlangsung,Afan selalu gelisah memikirkan Emira.Dia takut Emiranya takut kenapa napa,Afan memikirkan perkataan Afan 'dari kemarin Emir belum makan,'

Kring....kring....

Bel istirahat sudah berbunyi,namun Afan enggan beranjak dari bang ku nya,Andra dan Johan menghampiri Afan,

"Bebeb Angel pindah dulu ya dari situ ,"goda Johan terhadap Angel

"Emang lo siapa nyuruh gw pindah,"jawab Angel

"MENDING LO PERGI !" bentak Afan mental Angel,tanpa pikir panjang Angel beranjak dari tempat duduk Emira,hatinya merasa sakit karna dibentak Afan.

'Sialan,liat apa yang bakal gw lakuin,'batin Angel

"Ngel kenapa ?"tanya Novita

"Palingan juga Afan ya gak Ngel ? ,"sahut Kiara

"Kalian harus bantuin gw balas dendam rasa sakit hati gw,"

Rafanza Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang