Terbongkar

43 29 0
                                    


CUMA MAU NITIP INI

Seseorang yang bangun lebih awal dan lebih pagi dia adalah orang yang beruntung.

Seseorang akan merubah pola hidupnya bukan dari dia akan tidur tapi dari dia bangun tidur.

Itu kembali pada diri sendiri.

-----------------------------------------------------------
         ------------------------------------------
             ----------------------------------

Setelah makan malam selesai,Emira bergegas pergi ke kamar nya,mengambil hp diatas meja belajar nya.Emira tersenyum singkat memandangi layar hpnya menampilkan beberapa pesan singkat dari Afan,

Afan🤡
Jangan lupa istirahat biar lo gak sakit

Ya

Afan🤡
Gw hanya mau memastikan satu hal,gw sayang sama lo

Gw gak peduli

Afan🤡
Dan gw bakal bikin lo peduli sama gw

Apaan sih gaje

Afan🤡
Sekarang lo tidur dan ingat lo besok gak boleh bangun telat karna gw bakal jemput lo

Gw bisa berangkat sendiri

Afan🤡
I love you

Emira merebahkan diri dikasur menatap langit langit tempat tidurnya,entah apa yang Emira rasakan hatinya merasa hangat setelah melihat chat dari Afan,Emira menggulingkan badannya kesana kesini menutupi wajahnya dengan bantal,ingin rasanya Emira berteriak.

Pagi ini terasa berbeda Emira yang biasanya bangun kesiangan dan Valen harus mengeluarkan tenaganya membangunkan Emira.Kini gantian Emira membangunkan Valen dan juga Bram.

Emira sudah rapi mengenakan sragam sekolah lengkap,Emira duduk dikursi ruang makan menatap dua pria yang berbeda usia berjalan menuju meja makan.

"Kenapa ? Ada yang salah dari Emir," Emira merasa risih mendapat tatapan  dari Bram dan Valen

"Lo sehat kan ? Apa jangan jangan gara gara kemaren lo nag-"

"Apaan sih gw sehat lah,kata guru gw seseorang yang bangun lebih awal dan lebih pagi dia adalah orang yang beruntung, "Jawab Emira bijak

"Anak papa udah besar sekarang," ucap Bram menegelus puncak kepala Emira "Papa minta maaf,selama ini papa kurang memperhatikan kalian,Papa janji mulai hari ini bakal memperhatikan kalian dari pada pekerjaan papa,"lanjut Bram,Emira segera berdiri dari kursinya dan memeluk Bram,air matanya jatuh

"Emir sayang sama papa,"hanya itu yang mamapu Emira katakan,

Tok....tok....

Tiba tiba suara ketukan pintu menganggu kehangatan keluarga kecil Bram yang baru saja tumbuh.

Bram bangkit dari tempat duduknya,

"Biar Emira aja yang buka,"

"Papa aja,kamu lanjutkan sarapannya,"

Emira dan Valen menyelesaikan sarapannya,mereka saling menatap satu sama lain.

"Siapa sih yang dateng pagi pagi ?" tanya Emira penasaran,Valen hanya mengangkat kedua bahunya malas,Emira melangkahkan kaki menuju pintu depan diikuti langkah Valen,penasaran siapa yang datang.

Emira melongo tidak percaya seseorang yang sedang duduk diruang tamu bersama papanya.

"Lo ngapain disini !" Tanya Emira ketus

Rafanza Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang