Sahabat

42 29 0
                                    

Yang namanya sahabat akan ada disaat apapun situasi kita.

Tapi dia gak berhak untuk tetap ada,terkadang ada yang lebih penting.

Bukan menaklukkan
Untuk menghancurkan

-----------------------------------------------------------
    ----------------------------------------------------
        ---------------------------------------------


"Lo pakai," ucap Afan

"Dapat dari mana ?" balas Emira penasaran

"Udah gak usah bawel,tinggal pakai gw gak mau lo sakit cepet,"

Cklek

Suara gagang pintu terbuka,menampilkan wajah Kinan dan Farah.

"Afan ? Emira dimana ?," ucap Kinan khawatir

Emira keluar dari ruang ganti dengan menampilkan wajahnya yang masih pucat basi karna kedinginan.Kinan dan Farah berlari mendekati Emira.

"Lo kenapa ?" ucap Farah khawatir

"Gw-" ucapan Emira terpotong Afan,

"Dia diker-,aww sakit," Emira berjalan mendekati Afan dan menginjak kaki Afan,Emira menatap Afan tajam,

"Apan sih Mir sakit tau," regek Afan

"Cupu ,gitu aja sakit," balas Emira diikuti tawa Kinan dan Farah "Gw gpp kok,tadi gw cuma kecapean terus pingsan,"

"Ha ?" Afan melongo mendengar ucapan Emira,Emira menatap Afan tajam,Afan yang seolah tau yang diinginkan Emira,

"Ha bener gw nemuin dia dipinggir selokan,"ucap Afan dengan nada jengkel " selokan dipinggir kantin,"lanjut Afan

"Yang bener aja Fan ?" tanya Farah

"Hemmm" balas Afan

"Ya udah sekarang kan jam istirahat,kita ke kantin aja,makan biar lo gak sakit,"ajak Farah sambil mengandeng tangan Kinan dan Emira,

"Terus gw ?" tanya Afan memandang mereka bertiga

Mereka hanya tersenyum dan melambaikan tangan meninggalkan Afan di uks.

Emira,Kinan dan Farah melangkahkan kakinya menuju kantin,sampai dikantin mereka memilih tempat duduk dipojok,yang menurut mereka lebih nyaman dan tidak terlalu ramai.

Kinan memesan tiga mangkuk bakso langganan mereka.Mereka menyantap bakso dengan penuh nikmat.

"Mir,kok bisa sih yang nemuin lo si Afan,"tanya Farah

"Uhuk,ya gw gak tau,"Emira kembali melanjutkan aktivitasnya memakan bakso,

"Oh ya,kaca mata lo dimana ?"ucap Kinan

"Diambil sama bang Valen,katanya gak usah pakek kaca mata,"jawab Emira kesal

"Ya kan lo gak ada gangguan mata,selama ini kan cuma buat lo kelihatan cupu ya kan? "balas Farah

Emira hanya mengagukkan kepala,"Far,lo beneran udah sembuh kan ?"tanya Emira

"Iya,"

"Farah ! Gw cariin lo dari tadi,sumpah gw kangen banget sama lo,lo malah pergi pergi gitu aja,"ucap Andra yang sudah berdiri didepan meja makan Emira,Kinan dan Farah,

"Apaan sih Ndra,gak lucu,"timpal Farah,Andra duduk disebelah Farah dan memandang wajah cantik Farah,

"Lo kan pac-"ucapan Andra terpotong oleh tangan Farah yang membungkam mulut Andra,

"Pac apaan Ndra ?"tanya Kinan

"Gpp gk jadi,"jawab Andra gugup

"Jangan jangan lo berdua udah jadian ?!" timpal Emira heboh

Seketika wajah Farah berubah merah padam.

"Gw sama Farah jadian dua hari sebelum Farah sakit,"jawab Andra santai

"FARAH !" teriak Emira dan Kianan bersamaan,

Farah menunduk malu karna rahasianya terbongkar,

"Dan lo Ndra,kenapa lo gak bilang ke kita"tuntut Kinan

"Farah yang suruh diem !" jawab Andra dengan menatap wajah pacarnya,

"Gw malu mau bilang ke kalian,"jawab Farah

"Hih FARAH !" timpal Emira dna Kinan bersamaan,

Kring.....Kring......

Bel masuk sudah berbunyi,semua siswa masuk kedalam kelas masing masing.Emira dan kawan kawan memasuki ruang kelas,mereka mendapat tatapan tajam bak elang oleh Afan,terutama untuk Emira.

Emira mendekati tampat duduknya dengan sedikit melirik cowok yang dari tadi duduk disamping kursinya.

"Untung gw sayang sama lo,kalau gk lo ninggalin gw tadi udah gw jadiin geprek,"ucap Afan dengan mendekatkan wajahnya ke wajah Emira

"Heheh maaf ,"ucap Emira dengan menampilkan senyum manisnya
"Emmm makasih ya Fan,lo udah nolongin gw tadi"lanjut Emira

"Hemmm,sori Mir gw belum bisa jagain lo,"balas Afan menatap Emira

"Lo gak perlu minta maaf,ini bukan tanggung jawab lo,ini tanggung jawab diri gw sendiri,"

"Tentu tanggungjawab gw,lo itu pacar gw Mir,"

"Ha ? Gw gak pernah bilang gw mau jadi pacar lo !" ucap Emira membalas tatapan Afan

"Dan gw bakal bikin lo bilang kalau lo mau jadi pacar gw !"

Deg...

'Sial jantung sialan,kenapa sih harus deg deg an gini,'batin Emira

Rafanza Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang