11. Naik Pangkat

1K 174 51
                                    

Edited

Aku memasukkan 2 potong baju terakhirku ke dalam lemari berwarna putih milik kak Taeil yang sekarang jadi milikku juga.

Iya, sekarang kami berdua sudah sah, baru beberapa jam yang lalu ijab-qobul dilaksanakan di kantor urusan agama yang dihadiri oleh kedua orang tua kami dan beberapa saksi tentu saja dengan protokol kesehatan yang ketat. Tidak ada resepsi pernikahan, kabar bahagia ini pun hanya kami sampaikan melalui chat.

Tidak ada resepsi pernikahan di masa pandemi seperti ini, guna melindungi satu sama lain agar terhindar dari paparan virus. Kami hanya ingin yang terbaik untuk sesama, memanimalisir segala hal yang bisa membuat terjangkit virus. Jadi lah hanya akad di kantor urusan agama.

Mengenai resepsi, sudah didiskusikan oleh keluarga kami. Jika memungkinkan akan dilaksakan ketika keadaan sudah membaik.

Sore ini pun aku langsung membawa barang-barangku ke rumah kak Taeil -rumah hasil dari kerja kerasnya selama beberapa tahun terakhir, tidak semuanya hanya yang penting-penting dulu.

Cklek.

Pintu kamar terbuka menampilkan kak Taeil dengan segelas air di genggamannya. "Udah beres?" tanyanya yang langsung mendapat anggukan dariku.

"Yaudah, ini diminum dulu terus mandi biar kamu seger." kak Taeil menyerahkan gelas tersebut kepadaku.

Aku menerimanya dengan senang hati, "Makasi ya mas." ucapku sebelum meneguk air putih tersebut. Iya, hanya air putih biasa karena kak Taeil paham betul aku tidak terlalu suka meminum minuman dingin.

"Mas?" tanyanya dengan alis yang mengernyit, heran.

Aku mengangguk pelan, "Iya mas, kedengarannya lebih uwu kan?" aku tersenyum dengan menaik turunkan alisku.

"Aduh kamu ini," ia meraih gelas air yang tinggal setengah tersebut lalu meletakkannya pada nakas di samping tempat tidur dan mendekap tubuhku dengan erat. "Gemes banget sih istri ku, udah naik pangkat nih. Selamat ya." ucapnya lembut dan memberikan kecupan hangat di keningku.

Aku mendongak agar bisa menatap kak eh mas Taeil, "Selamat juga ya udah naik pangkat jadi husband ku." aku mengeratkan pelukanku pada tubuh lelaki yang kini menjabat sebagai suamiku, menenggelamkan wajahku pada dada bidangnya.

Hangat. Ehehehe.

"Ih malah keenakan peluknya, mandi sana, kamu bau." mas Taeil mengurai pelukan kami. Menutup hidungnya pura-pura kebauan.

Aku mencebikkan bibir menatapnya sebal, "Yang meluk duluan kan mas, malah dikatain bau. Ih, sebel banget." gerutuku yang malah membuatnya terkekeh.

***

"Mas mau upload foto ini, boleh gak dek?" mas Taeil memperlihatkan foto yang dimaksudnya.

Karena aku memanggilnya mas, ia pun ikut memanggil dirinya mas. Katanya biar makin uwu juga.

Saat ini jam sudah menunjukkan pukul delapan malam dan kami berdua tengah duduk santai bersandar di dashboard tempat tidur setelah selesai melakukan kewajiban kami sebagai umat beragama.

"Kenapa mesti nanyak sih mas, lagian itu cuma foto tangan kita aja. Bukan foto aku yang gak pakek jilbab."

"Ya kamu kan jarang banget tuh posting foto di sosmed, kirain kamu gak suka gitu dek." jawab mas Taeil.

"Ya mau posting foto apa coba, aku selfie aja gak pernah kalok gak sama temen-temen deket aku itu pun kalok kita ingat buat foto pas kumpul. Gak bisa foto aku mah."

Mas Taeil mengusap bahuku dengan tangan kirinya yang berada di belakang, merangkulku. "Bagus itu, jadi gak banyak yang lihat wajah cantik istri mas ini," ucap mas Taeil lalu mencium puncak kepalaku. "Rambut kamu wangi, mas suka."

Blush..

Lagi-lagi pipiku terasa memanas mendengar pujian yang sama darinya. "Mas udah bilang kalok rambutku wangi sebanyak 10 kali sama yang tadi loh." ujarku pelan menyembunyikan wajahku dengan bantal yang sebelumnya berada di pangkuanku.

"Ih gemay banget sih." mas Taeil menurunkan bantal yang ku gunakan menutup wajahku sejurus kemudian ku rasakan tangan mas Taeil mengacak rambutku gemas.

"Mas tadi katanya mau posting foto." ucapku melas yang malah membuat mas Taeil terkekeh lalu mulai membuka sosial media miliknya.

"Nih kamu yang tulis captionnya." dengan senang hati aku meraih ponsel mas Taeil dan mulai merangkai beberapa kata yang sekiranya mencermikan apa yang kami rasakan saat ini.

Moon.94

❤💬↗❤ Haikalchandra, jenojam, Nanaganteng dan ratusan lainnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤💬↗
Haikalchandra, jenojam, Nanaganteng dan ratusan lainnya.
Moon.94 Marriage is a beautiful time when two souls start to share one heart. Let our love for each other grow with every passing day. I love you. ❤❤❤ @yournameee_

Haikalchandra Sumpah ya bang lo tuh gak asik banget jadi orang masa nikahan pas pandemi gini, kita kan jadi gak bisa makan gratis😭😭😭

Jenojam 2in

Nanaganteng 3in

InjunLwonjuin 4in

Ty.lee Ada akhlak kalian ngomong gitu sama bang Taeil? Tapi, gue 5in

_jeongjaehyun Ucapain selamat dulu kek baru diserbu minta traktiran. Besok kado gue nyampe bang, tunggu di depan pintu.

Lele_Zhong Dih bang Jae sama aja kayak 00l. Btw, happy wedding bang Taeil sama si kakak manis. Bahagia selalu ya.

Lucas_xx444 @yournameee_ Perasaan baru kemarin deh kita ketemu di warung esnya paman Iko eh sekarang lo udah nikah aja sama bang Taeil. Bener kata Mark. Congratulations ya kalian berdua @moon.94 @yournameee_

Lucas_xx444 Btw bener lo @haikalchandra gak asik banget bang Taeil, koleksi souvenir nikahan gue gak jadi nambah. Paling penting mah gak bisa prasmanan.

imwin² happy wedding abang dan istrinya, jadilah pasangan paling happy sesamsung ya

icungpwark hah, kok sesamsung koh?

DeryMario se galaksi maksudnya itu @icungpwark

"Mas, ini komplotannya mas pada protes." aku menyodorkan kembali ponsel mas Taeil.

"Protes gimana?"

"Protes katanya mas gak asik karena nikah pas pandemi gini, mereka jadi gak bisa prasmanan katanya." jelasku.

Mas Taeil tertawa cukup kencang setelah mendengar isi protes komplotannya. "Biarin aja, mereka malu-maluin kalok lagi prasmanan."

Tbc...

Mas Ft. Moon TaeilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang