Chapter 1

36.2K 1.1K 8
                                    


Banyak yang bisa aku ceritakan tentang diriku.

Ketika malam mulai merayap menyapu dingin, aku sering berdiam diri menatap langit dari dalam jendela kamarku sambil berharap ada bayangmu menatapku dan
tersenyum. Atau ketika ada suara ombak menerjang kakiku. Aku selalu menunduk menyadari bahwa aku sedang berjalan sendiri tanpa kamu disebelahku.

Tapi satu satunya yang bisa ku ceritakan tentang diriku adalah kehampaan yang menghantui ketika menunggumu.

Semoga kamu tau.

*****

"Bangun Sayang" ucap Ressi yang kini telah duduk di samping tempat tidur putranya itu.

Ali mengerjap ngerjapkan matanya. Rasanya sulit untuk dia membuka matanya pagi ini, dia tersenyum menatap ibunya.

"Pagi ma !!" Ucap Ali nyengir dengan mata yang masih setengah terbuka.

"Bangun nak, kamu harus ke kantor." Ucap Ressi lagi mengingatkan anaknya jika hari ini adalah hari pertama Ali harus bekerja di perusahaan peninggalan ayahnya.

Ali yang tersadar langsung membuka matanya lebar. "Oh tidak jam berapa ini ?" Tanya ali pada ibunya.

"Jam setengah enam . Ayok cepat mandi. Mama sudah siapin makanan di bawah." Ressi menarik selimut Ali Dan melipatnya. Ali segera beranjak mencium pipi ibunya dan berlari ke kamar mandi. Ressi hanya tersenyum melihat tingkah putranya yang sudah beranjak dewasa namun baginya masih seperti anak kecil itu.

*****

Ali bercermin, pagi ini dia memakai celana bahan dan kemeja biru muda lengkap dengan dasi dengan warna biru yang sedikit tua. Dia sedang membenahi rambutnya.

Matanya menatap kalender dengan tatapan nanar. hari ini tanggal 1 Febuari tepat dua tahun dia ditinggalkan oleh Prilly ke German.

Hatinya begitu terpukul karena sampai sekarang wanita itu tidak memberinya kabar apapun.

Di liriknya jam sudah jam setengah tujuh. Ia segera turun kebawah menemui ibu dan dan kaia adik perempuan ali yang masih kuliah.

"Ma. Aku jalan yah, uda telat !!" Ucap ali sembari mengambil potongan roti dengan terburu buru.

"Loh. Kamu gak sarapan dulu ?" Tanya ibunya.

"Ini aja cukup." Ali mencium pipi ibunya lagi dan pergi. "Banggg tunggu !!! gue nebeng. Mobil gie di bengkel." Teriak kaia.

"Ya udah cepetan" ucap ali tanpa menoleh.

"Ma. kaia jalan dulu ya. Muach" kaia pun berlari mengikuti Ali.

"Hati hati" ucap ressi kepada kedua anaknya itu.

****

Seperti biasanya pagi ini Jakarta macet di tambah hujan yang membuat basah jalan ibu kota ini.

Kaia sedang sibuk dengan handphonenya.

Sementara itu Ali menyalakan musik di Radio mobilnya untuk melepas Rasa penatnya.

Tears stream down your face
When you lose something you cannot replace
Tears stream down your face
And I.....

Tears stream down your face
I promise you I will learn from my mistakes
Tears streamdown your face
And I......

Lights will guide you home
And ignite your bonea
And I will try to fix you...

Ali termenung. Dia terbawa suasana mendengar lagu itu. Ditambah dengan hujan yang semakin melengkapi suasana hatinya.

Ali ingat betul lagu itu pernah Ali nyanyikan untuk prilly.

Rest Of My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang