BAHKAN untuk menjelaskan satu kata pun bagi dirinya tak berhak sama sekali. Seakan tak ada kesempatan, lalu terbuang. Sangat tak adil sekali bukan jadi seorang wanita yang jelas-jelas bukan orang ketiga, tapi malah dia yang disalahkan. Ya, baik di sosial media sekalipun, masyarakat pasti lebih memilih Queen yang notebenenya seorang aktris kondang dengan segala prestasi yang menjulang.
Sedangkan Dessy? Bahkan rempahan rengginang tak cukup menggambarkan dirinya. Ya, seorang perempuan yang belajar untuk hidup mandiri, tapi lagi-lagi takdir memberikan penilaian lain di kehidupannya. Dia adalah staf arsitektur di perusahaan sang ayah. Yang bahkan kini sedang anjlok-anjloknya karena tuduhan yang tidak Dessy ketahui kebenarannya.
Setelah kedatangan Sulthan kemarin yang jelas masih abu-abu untuk hubungan mereka, tiba-tiba semakin gelap. Tak ada penerang yang bisa membuktikan atau setidaknya memberikan cahaya remang-remang. Dia tak mungkin menikah dengan Akbar yang jelas menolak, lalu melepaskan Sulthan yang selama ini ia tunggu untuk memberikan kejelasan.
Lalu tatkala laki-laki idaman yang selama ini ia doakan menginginkannya, tapi tiba-tiba sebuah rencana yang tak pernah diperkirakan mengumbar.
Dan seolah tak kenal habisnya, lagi-lagi sebuah berita membawa Dessy pada titik terendah. Dia kalah bersama jalinan luka yang entah kenapa semakin berdarah-darah. Untuk kali pertamanya dari kehidupan Dessy yang mulanya datar saja, berubah bak bianglala yang menyeramkan.
Sejak kehadiran Akbar yang serta-merta datang, membuahkan segala keburukan. Laki-laki itu bahkan hingga kini terlihat baik-baik saja. Lalu kabar dirinya yang harus menanggung malu dimuka umum harus di bagaimana, 'kan? Bahkan nyaris lima hari ini ia tak melakukan aktifitas apapun kecuali berdiam diri di kamar kecil. Merenung, meratapi, lalu membayangi kehidupannya ke depannya nanti.
Masih terjal, 'kah? Atau malah semakin berdarah-darah?
Dessy tak ingin mengeluarkan kembali air mata di saat beningan telaga itu akhir-akhir ini sudah menjadi temannya. Apalagi ketika membaca sebuah artikel yang sungguh mengiris sukmanya. Seperti disembilu oleh ribuan pisau dan dicabut begitu saja hingga menyisahkan bekatnya.
Sebuah artikel yang terpampang manis di layar gawainya seolah tak mau berkedip, berita yang ia pun tidak tahu keselarasannya semakin membuat Dessy meneguk ludah.
Artikel yang berjudul, 'Ayah Dessy yang Terlibat Skandal dengan CEO Belanja.Id dijadikan Tersangka Utama Pencurian Pupuk NPK dan Urea dari PT. Pupuk Sriwidjaja.'
Jujur saja, berita gila apa itu? Ayahnya?
Dessy berulang kali mengerjapkan kelopak mata hingga satu tetes itu menguar di kulit pipinya. Haruskah percaya ketika skandal yang dirancang oleh papa menjadi turut serta. Apakah skandal ini juga yang membuat papa bersembunyi atas segala perbuatan yang dilakukan?
Ah, entahlah. Dessy sungguh tak mengerti dengan segala cerita yang memorak-porandakan dunianya dalam sekejab. Ketika pria yang selalu ia cintai itu semakin memperburuk keadaan, apa yang harus ia lakukan? Menunjukkan diri di depan banyak kamera dan mengatakan bahwa skandal yang tercipta benarlah ada. Mempermalukan dirinya yang mungkin sudah benar-benar dipandang sebelah mata.
Ia tak bisa hanya berdiam diri di sini. Menyaksikan segala berita-berita yang selalu saja memojokkan keluarganya, lalu merendahkan layaknya menijak kotoran. Dan memang ... Sudah sehina itu mereka di hadapan orang-orang luar. Yang jelas ini semua bukan karena ulah orang luar, tapi memang ini adalah permainan papa dan abang, bukan? Dan sebagai sebuah keluarga yang utuh ia dan mama juga harus ikut serta menjadi bahan cemoohan.
Dengan mempercantik diri yang terbalut tunik bercorak flora, Dessy semakin terlihat anggun dengan setelan kasualnya. Dan tak lupa masker yang akhir-akhir ini selalu ia gunakan jika keluar serta kacamata hitam yang Dessy harapkan supaya masyarakat tak mengenalinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Salah Jodoh
Literatura Feminina"Berjodoh denganmu mungkin adalah salah satu dari sekian hal yang tak pernah terbayangkan." ** Mereka jarang bertemu, tapi kenal walau hanya sekadar nama yang tersemat itu. Mereka berdua punya tambatan hati di masing-masing hidupnya, lalu tanpa tah...