14

7K 699 140
                                    

ㅡ • Little  Space • ㅡ

3 weeks letter

Semua berjalan normal tanpa ada hambatan bagi Jaemin. Ia kuliah seperti biasa, mengerjakan tugas, main basket. Hal barunya adalah Jaemin mulai magang di kantor ayahnya. Makin sedikit waktu dengan Jisung? Tidak juga.

Jaemin selalu pulang sore dan belum pernah lembur.

Beda dengan Jisung yang makin hari mood nya makin buruk. Kemarin, Jisung melihat Jaemin berpelukan dengan Renjun. Tapi Jisung tidak bisa marah pada Si Na itu.

.

Keduanya duduk santai di sofa abu abu. Mereka menonton kartun.

"Jae...aku ingin es krim dengan selai nanas. Tapi nanasnya jangan yang manis," ujar Jisung tiba tiba.

"Apa?"

"Aku ingin eskrim... dengan selai nanas asam"

"Dimana jualnya hm? Kan disini tak ada" jawab Jaemin.

"Huaaa tapi aku ingin hiks..."

"Tidak tidak!"

"Ya sudah" Jisung mempoutkan bibirnya lucu.

Ini masih siang, jadi wajar bukan Jisung minta es krim? Karena suhu hari ini pun cukup panas hingga dalam rumah.

Jisung beranjak tanpa memedulikan Jaemin. Dan alhasil ia tersandung kaki Jaemin yang tidak disingkirkan oleh sang empu. Jaemin masih fokus pada Tv malahan.

Brak

Jisung terjatuh. Untungnya ada karpet bulu yang lembut, jadi tidak terlalu sakit.

"Ah? Kau baik baik saja Ji?"

"Ya!" Jawab Jisung ketus, kemudian beranjak pergi.

Jaemin menggidikan bahunya acuh.

ㅡ • Little  Space • ㅡ

Jisung berjalan keluar rumah untuk membeli es krim sendiri. Sendirian. Memang resikonya besar untuk Jisung. Jisung sadar tapi tidak peduli.

Jisung sampai di kedai es krim yang lumayan jauh juga. Ia berjalan kaki. Biasanya tidak selelah ini, tapi ini melelahkan untuk Jisung.

"Permisi, ada yang bisa saya bantu?" Tanya seorang berseragam yang menghampiri Jisung. Jisung baru saja mau masuk.

"Ahh tidak terima kasih" Jisung kemudian masuk ke kedai es krim.

"Aku jadi malas... perjalanan tadi kenapa melelahkan?" Gumam Jisung.

"Aku pesan satu porsi es krim vanila paling besar" pesan Jisung.

.

Jisung memakan es krimnya lahap. Tak sadar ada yang memperhatikan nya dari tadi. Bahkan mengikutinya dari keluar rumah.

Orang asing? Tidak... tentu saja bukan.

"Jiji..." Jisung mendongak dan langsung disuguhi muka tampan Jaemin dengan jarak sekitar lima senti.

Bukan 180 km.

"Ja-jae?" Jisung kaget. Mukanya memerah karena malu dengan jarak sedekat ini.

"Kenapa hm?" Jaemin duduk di depan Jisung.

little space | JaeSung [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang