20

5.3K 531 40
                                    

ㅡ • Little  Space • ㅡ

"Na, apa kau punya rencana?" Tanya Haechan. Jaemin mengangguk dengan wajah datar dan dinginnya.

"Apa?" Tanya Yukhei.

"Simpan video itu, kalian ingat gadis Jung itu?"

Mereka mengangguk atas pertanyaan Jaemin. Jaemin menyeringai tapi kembali ke wajah datarnya lagi.

"Haechan....dekati dia ㅡ"

"Yak! Kenapa aku?! Tidak tidak aku tidak ingin mendekatinya, jangan aku Na!" Tolak Haechan.

Jaemin menatap tajam Haechan. Aura ruangan yang mereka tempati seketika mencekam. Oh ayolah! Jaemin sangat tidak suka dipotong ucapannya saat tengah serius seperti ini. Apa lagi korban dari peristiwa ini bayi marmut kesayangannya. Jaemin akan melalukan segala hal.

Walau akan membunuh sahabatnya sendiri.

Jeno sudah takut pada  tatapan Jaemin yang diarahkan ke  Haechan. Haechan yang sadar menunduk dalam. Mark memeluk pundak Jeno agar dia tenang.

"Aku belum selesai berbicara Lee Donghyuck-ssi" suara berat Na Jaemin membuat Donghyuck semakin takut apa yang akan terjadi padanya.

"Na Jaemin-ssi, sudahlah. Lanjutkan perkataanmu!" Suara berat lain mengintrupsi Jaemin, Yukhei. Ya, hanya dia yang mampu menahan emosi Jaemin... ntahlah apa alasannya .

Kemudian Jaemin meredakan emosinya yang sempat tak terkontrol.

"Haechan --kau anak psikolog bukan? Dekati dia kumpulkan segala informasi tentangnya juga gerak kmgerik yang kau tangkap. Kalian terus mencari bukti itu. Jika dia terbukti yang membuat milikku kesakitan --kita mempunyai mainan" 

Jaemin menyeringai, begitupun yang lain karena  faham apa yang dipikirkan si Na itu.

Haechan mangut mangut lucu. Dia paham jalan pikir si Na itu.

ㅡ •  Little  Space  • ㅡ

Busan pagi ini dingin. Sudah hampir musim dingin. Jisung tidur nyenyak di ranjangnya sendiri.

Semalam mereka berdua tidur terpisah. Jaemin pulang kerumahnya untuk --entah Jisung tidak tahu.

"Enghh" Jisung meleguh pelan. Perlahan matanya terbuka.

Ting tong

Suara bel rumah berbunyi. Astaga Jisung baru saja membuka mata --bahkan Jisung belum duduk.

Dengan malas malasan Jisung beranjak dari ranjang. Berjalan menuju pintu utama. Jisung dengan muka bantalnya membuka pintu.

"Jisungie...." 

Suara familiar itu membuat Jisung membuka matanya lebar.

"Mama?!" Jisung langsung menubruk badan sang Mama. Baekhyun terkekeh melihat tingkah anaknya.

"Apa kabar, sayang?" Ucap Baekhyun sembari mengusap rambut Jisung.

"Baik, Ma! Ahh....masuk dulu" Jisung tersenyum manis mempersilahkan Baekhyun masuk.

"Papa dimana, Ma?" Tanya Jisung karena sejak tadi tidak melihat keberadaan sang Papa.

"Papa masih mengurus sesuatu disana. Mama terlalu rindu dengan mu, Jisung. Maka dari itu-- setelah pekerjaan bagian Mama selesai, Mama segera pulang"

Jisung mengangguk.

Baekhyun tiba tiba mengernyit. Ia menyadari ada yang berbeda dari putra tunggalnya ini.

little space | JaeSung [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang