🥀 | 17

1.9K 446 51
                                    

――――――――――
It takes a great deal of bravery to stand up to our enemies, but just as much to stand up to our friends.

[ J. Rowling ]
――――――――――


🥀

(Name) terkejut mendengar Hinata yang menyebut nama Atsumu dari bibirnya. Bagaimana Hinata mengetahui soal Atsumu? Apakah selama ini Hinata bisa melihat malaikat― bukan, iblis yang dulu bersamanya itu?

"Shouyou, bagaimana kau tahu?" tanya (Name) dengan suara pelan.

Hinata mengambil nafas sejenak, "sebenarnya aku sudah lama tahu mengenai Atsumu yang ternyata bukan malaikat penjaga (Name), tapi melihat kedekatan kalian itu aku tidak ingin menganggu. Aku minta maaf," jelas Hinata sambil menatap lurus ke mata milik (Name).

"Tidak perlu minta maaf," ucap (Name) mengalihkan pandangannya ke atas tangan yang ada di pangkuannya.

"Apa (Name) akan melupakan Atsumu begitu saja?" tanya Hinata karena dia melihat (Name) yang lesu dan tidak tertarik dengan topik pembicaraan ini.

"Dia iblis 'kan? Seharusnya kita menjauhinya," jawab (Name) masih menundukkan kepalanya.

Hinata berdiri dari tempat duduknya dan berjalan mendekati (Name), berjongkok di depannya lalu menaruh telapak tangannya di atas tangan (Name). "Memang, tapi dia tidak pernah mencoba untuk melukai (Name) 'kan?"

(Name) menggelengkan kepalanya pelan masih menatap tangan Hinata yang ada di atas tangan miliknya. "Dia juga selalu ada bersamamu bahkan melindungimu, aku yakin Atsumu itu..." Hinata berpikir sebentar untuk mencari kata yang tepat. "Dia tulus ingin bersamamu, alasannya hanya Atsumu yang tahu dan (Name) pasti penasaran bukan?"

(Name) memberanikan diri untuk menatap balik Hinata. Jika diingat kembali, semua perkataan Hinata itu memang benar. Tidak pernah Atsumu mencoba atau bahkan melukainya, justru dia menjaga dan merawat (Name). Atsumu sering membantunya jika ada kesulitan. Bertahun-tahun bersamanya adalah momen yang sulit dilupakan tentunya, sama seperti ingatan ketika dia bermain bersama ayahnya kecil dulu.

"Apa yang harus aku lakukan, Shouyou?" tanya (Name) kali ini dengan wajah yang bersemangat.

Hinata tersenyum melihat semangat (Name) yang kini kembali ke wajah cantiknya. Tiba-tiba wajah Hinata memerah malu karena bisa-bisanya dia mengatakan hal seperti itu di depan (Name) meski dalam batin.

"U-uh, kita hanya akan membawa botol yang mengurung Atsumu, sisanya akan dibereskan oleh saudara kembarnya," jawab Hinata lalu berdiri.

"Oh.. saudara kembar Atsumu? Aku ingin bertemu dengannya," gumam (Name).

"Di sini."

Hinata dan (Name) berteriak mendengar suara yang ada di belakang Hinata. Mereka berdua saling menatap horror pada Osamu yang dalam wujud iblisnya, tengah duduk di atas sofa.

"Benar-benar mirip..."

"Hanya wajah, kecuali sifat kami." Osamu berdiri lalu mengambil langkah sedikit untuk mendekat.

"Sejak kapan kau ada di sana?!" tanya Hinata yang masih mengelus dadanya karena kaget. Dia mendengar Kageyama yang menahan tawanya di samping, malaikat penjaganya malah menjahilinya.

"Tidak lama, aku kemari ingin menjelaskan rencana yang akan kita lakukan malam ini."

"M-malam ini? Bukannya terlalu cepat?"

"Besok, 'Tsumu akan terkurung dalam botol itu dan sulit untuk dilepas oleh kekuatanku jadi sebelum itu terjadi, lebih baik kita bergerak cepat," jawab Osamu sesuai fakta.

𝐃𝐞𝐯𝐢𝐥 𝐆𝐮𝐚𝐫𝐝𝐢𝐚𝐧 | M. ATSUMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang