🥀 | 04

3.2K 719 176
                                    

――――――――――
Happiness is not something ready made. It comes from your own actions. 

[ Dalai Lama ⅪⅤ ]
――――――――――


🥀

''Siapa kau?"

Atsumu mendecihkan lidahnya mendengar pertanyaan dari mahluk mortal tak berguna di depannya. Dia melihat ke arah (Name) yang bergetar ketakutan dan ada sedikit air mata di pelupuk matanya. Atsumu mendekati (Name) lalu mengangkat badan kecilnya.

"Hey! Aku bertanya padamu!" pria itu mencoba menyentuh Atsumu namun tubuhnya tiba-tiba diam membatu.

"(Name), maukah kau menutup matamu sebentar?" tanya Atsumu pelan.

(Name) menganggukkan kepalanya langsung menurut lalu menutup kedua matanya. Membiarkan kepalanya bersembunyi di ceruk lehernya, tidak ingin gadis kecil manusia ini mendengar atau melihat apa yang akan dia lakukan, Atsumu menutup indra pendengar dan penglihatannya dengan bayangan hitam.

Saat Atsumu melihat pria yang mencoba menculik itu, dia terlihat ketakutan karena tak bisa bergerak dan berbicara. Matanya membulat melihat manik Atsumu yang berubah menjadi merah marun dan terlihat gigi taring keluar dari bibirnya.

Atsumu membuat sebuah dinding hitam yang menghalangi pemandangan untuk manusia yang bisa saja melihat mereka dengan begitu dia bisa melenyapkan pria ini. Tangannya mengeluarkan api hitam lalu dia lemparkan pada tubuh pria itu. Saat api hitam bersentuh dengan mangsanya, api itu kian membesar dan melilit tubuhnya.

Atsumu merasakan panas di dadanya lalu melihat sekilas ternyata gelang jimat milik (Name) bercahaya. Meski tidak melukai dirinya, tetapi jika lama-lama mengenai dirinya nanti kekuatannya diserap jimat itu.

Dengan sekali kepalan pada tangannya, pria itu lenyap dari pandangan dan Atsumu menghilangkan dinding hitam yang dia buat begitu pula bayangan hitam yang dia gunakan pada (Name).

"A-Atsumu..?"

Merasa namanya dipanggil, dia melihat wajah (Name) yang memerah dan ada garis bekas air mata. Satu tangan Atsumu dia gunakan untuk mengusap rambut (hair color) (Name) lembut.

"Dia sudah pergi. Jangan khawatir, (Name). Ingat aku selalu berada di sisimu," bisik Atsumu untuk menenangkan (Name).

"T-terima kasih sudah menyelamatkanku, aku senang bisa memiliki malaikat penjaga seperti Atsumu," jelas (Name) lalu menunjukkan senyum pada Atsumu.

Atsumu membalas senyuman (Name) lalu dia mulai berjalan menjauh dari taman kanak-kanak. "Sepertinya ibumu akan telat menjemputmu. Bagaimana kalau kita beli es krim sebelum pulang ke rumah?" tawar Atsumu.

"Okay! Tapi, kenapa ibu bisa terlambat? Apa pekerjaannya bertambah?" tanya (Name) sambil menatap manik coklat manis Atsumu.

Atsumu mengangkat bahunya tidak tahu. "Tidak apa-apa, (Name). Aku ada bersamamu, kau tidak sendirian. Ingat hal itu baik-baik."

(Name) tersenyum senang mendengar kalimat penenang dari malaikat penjaganya. Lalu dia memeluk leher Atsumu yang membuat Atsumu agak kaget dengan gerakan (Name) yang tiba-tiba.

"Aku senang ada Atsumu di sini. Aku tidak sendirian lagi," ucap (Name) lembut.

Atsumu menghentikan langkahnya sesaat mendengar nada bicara (Name) yang bercampur sedih dan senang. Emosi yang dia rasakan dari (Name) juga sama dengan nada bicaranya. Apa mungkin (Name) merasa kesepian?

𝐃𝐞𝐯𝐢𝐥 𝐆𝐮𝐚𝐫𝐝𝐢𝐚𝐧 | M. ATSUMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang