―――――――――
The best gifts come from the heart, not the store.[ Sarrah Dessen ]
―――――――――🥀
Semuanya gelap. (Name) tidak bisa melihat apapun. Tangannya tak merasakan sesuatu yang bisa dia pegang. Kaki telanjangnya bersentuhan dengan lantai dingin dan kasar. Entah kemana dia berjalan karena tidak ada petunjuk bagaimana dia bisa keluar dari kegelapan.
Saat dia melangkah, lantai di bawahnya hancur dan membuat tubuh kecilnya jatuh bebas ke bawah tak berujung. (Name) tidak bisa berteriak untuk minta tolong. Hanya bisa mengeluarkan air mata dan berharap ada orang yang mau menyelamatkannya.
Ketika kedua matanya terbuka, dia disuguhi dengan pemandangan lapangan hijau. Anginnya melambaikan helaian rambut (hair color)nya. (Name) semakin takut dengan perpindahan yang dia alami saat ini. Didetik sebelumnya dia terjatuh dan sekarang dia ada di lapangan.
(Name) berdiri dan berjalan lurus dengan kedua tangannya memeluk pada badannya. Dia ketakutan dan bingung. Apa yang sebenarnya terjadi. Melihat ke sekeliling, pandangannya menangkap sosok yang mungkin bisa membantunya. (Name) berjalan mendekatinya dan saat pandangannya jelas, dia melihat punggung malaikat penjaganya dan membuat (Name) mempercepat langkahnya.
"Atsumu!" (Name) berhasil mengeluarkan suara dan meneriaki namanya saat malaikat penjaganya berbalik. (Name) mematung di tempat.
Mata coklatnya berubah menjadi merah darah, muncul taring serta tanduk di atas kepalanya dan darah terlihat jelas di wajah serta bibirnya. Tatapannya kosong dan lapar. (Name) berjalan mundur dan segera menjauh dari malaikat penjaganya. Terdengar bisikan di telinganya yang mengatakan bahwa apa yang dia lihat itu nyata.
"Tidak! Tidak! Dia bukan Atsumu!" bantah (Name) dan akhirnya jatuh. (Name) memeluk lututnya dan menangis sekeras mungkin. Berusaha mengabaikan bisikan yang dia dengar.
"(Name)?"
"Menjauhlah! Atsumu tidak seperti itu!"
"(Name)!"
Nafas tersenggal-senggal, (Name) melihat bahwa dia sekarang ada di kamarnya. Atsumu memandang (Name) khawatir dan dia merasakan tangan hangat Atsumu yang memegang pipinya lembut.
"Itu mimpi buruk. Tenang, (Name)."
"A-aku takut, Atsumu."
(Name) memegang erat pada lengan Atsumu dan air mata jatuh ke pipinya. Atsumu membawa tubuh (Name) untuk lebih dekat dengannya dan membiarkan gadis kecil ini menangis di dadanya. Agar tangisannya tidak terdengar oleh ibunya.
Atsumu mengelus rambut (Name) dan membisikkan kalimat penenang agar (Name) kembali tidur. Baru saja pukul satu dini hari, masih banyak waktu bagi (Name) untuk tidur. Karena (Name) belum kunjung tidur, terpaksa Atsumu mengeluarkan mantranya untuk menidurkan (Name).
Mendengar dengkuran halus dan nafasnya yang kembali normal membuat Atsumu merasa lega. Dia kembali meletakkan (Name) ke posisi tidurnya yang nyaman dan menyelimuti badannya. Atsumu kembali mengawasi (Name) dan mencoba mencari tahu apa yang dimimpikan (Name) hingga ketakutan seperti tadi. Awalnya dia kira ini hanyalah mimpi buruk biasa yang sering di alami manusia. Namun, dia merasakan aura aneh.
Atsumu menempelkan dahinya dengan dahi (Name) dan dia menutup matanya, memfokuskan diri untuk masuk ke dalam alam bawah sadar (Name) serta ingatannya. Atsumu kaget melihat dimana ada versi dirinya yang seperti iblis dalam ingatan (Name). Dia juga melihat (Name) yang berada di lorong terlarang di dunia bawah. Atsumu sedikit menjauhkan diri dari (Name) dan melihat gadis manusia kecilnya, dia tidak tahu siapa pelaku yang dengan mudahnya menempatkan (Name) tempat seperti itu. Bahkan iblis seperti dirinya tidak ingin berada di lorong terlarang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐞𝐯𝐢𝐥 𝐆𝐮𝐚𝐫𝐝𝐢𝐚𝐧 | M. ATSUMU
Fanfic✧ dia harus membuang ego dan nama besarnya untuk menjaga gadis manusia yang berhasil meluluhkan hatinya. ✧ start →may 19 2020 end → october 10 2020