🥀 | 03

3.5K 773 121
                                    

――――――――――
With care and protection, with safe havens in the ocean, there is still a good chance that we can turn things around.

[ Sylvia Earle ]
――――――――――





🥀

"Siap atau tidak, aku datang!"

Atsumu membuka kedua matanya lalu maniknya bergerak ke sekitar kamar (Name) untuk mencari gadis kecil itu. Yup, mereka tengah bermain petak umpet. Awalnya, Atsumu tidak ingin melakukannya tapi karena melihat pandangan memelas (Name) yang membuatnya merasa sedikit aneh, dia akhirnya menuruti keinginan (Name).

"Dimana kau~?"

Atsumu melangkah pelan sambil menyentuh barang-barang yang ada di kamar (Name) agar terlihat seperti sedang mencarinya. (Name) yang ada di bawah ranjangnya, menahan tawa dengan menutup mulutnya.

"Ah, dimana (Name), ya?" Atsumu berhenti tepat di sisi ranjang (Name) lalu perlahan berlutut. "Kena kau!" Atsumu melihat ke bawah ranjangnya namun dia tidak menemukan (Name). Tiba-tiba dia merasakan punggungnya yang memberat dan membuat badannya menyentuh lantai menimbulkan suara keras.

"Aku menang!!" (Name) memeluk leher Atsumu sambil tersenyum.

Atsumu menghela nafasnya lalu sebelah sayapnya sedikit menggeser badan (Name) dan tangannya meraih tubuh (Name) lalu menaruhnya di atas pangkuannya setelah membenarkan posisi duduknya.

"Aku sudah kalah empat kali di permainan ini. Mari ganti permainannya, ya?"

(Name) menaruh jarinya di dagu dan memasang wajah berpikir. Beberapa detik kemudian sebelum (Name) membuka mulutnya, teriakan ibunya dari bawah membuat (Name) terdiam.

"(Name)!! Ayo turun! Makan malam!"

"Aku harus makan malam dulu, Atsumu." (Name) memasang wajah sedih karena waktu bermain bersama Atsumu terpotong.

"Tidak apa-apa. Isi perut kecilmu ini dengan makan yang banyak," jari Atsumu menggelitik perut (Name) dan tentunya (Name) mengeluarkan tawa karena tidak tahan dengan rasa geli.

Lagi, Atsumu ditinggal (Name) di dalam kamarnya. Lalu, wujudnya kembali menjadi iblis dan segera pergi dari rumah itu. Dia ingin mencoba mantra untuk menghancurkan dinding pelindung yang sepertinya dipasang oleh keluarga (Name) ini. Atsumu berdiri tepat di hadapan pintu depan kediaman rumah (Name) lalu dia menjentikkan jarinya dan buku mantra pemberian Osamu sudah ada di tangannya.

"Halaman berapa untuk menghancurkan dinding menyebalkan ini..?" Atsumu membaca buku itu secara cepat.

Meski dirinya seorang iblis dengan kasta dan kekuatan tinggi. Dia tetap harus berhati-hati dengan segala mantra atau kekuatan yang dia keluarkan di dunia manusia. Ada beberapa golongan manusia yang mempunyai kekuatan setara dengannya atau yang lebih parah, mereka bisa mengurung dirinya. Jadi, untuk mencegah hal itu terjadi, dia membutuhkan mantra khusus dalam setiap aksinya agar para manusia itu tidak merasakan kehadirannya atau kejanggalan yang terjadi.

Atsumu menyeringai setelah manik merah marunnya melihat mantra yang dia cari-cari. Sedikit memundurkan badannya lalu buku yang dia pegang dia buat melayang di hadapan wajahnya agar api hitamnya bisa dia keluarkan dikedua tangannya.

Lingkaran mantra berwarna ungu gelap terlihat di belakang tubuhnya dan api hitam yang ada di tangannya membesar, bibirnya mengucapkan kalimat yang tertulis di dalam buku. Tak lama kemudian matanya mengeluarkan cahaya lalu lingkaran mantra dan api hitamnya secara bersamaan dia lemparkan ke arah dindung pelindung itu. Terdapat bunyi retakan yang perlahan-lahan dinding itu hancur.

𝐃𝐞𝐯𝐢𝐥 𝐆𝐮𝐚𝐫𝐝𝐢𝐚𝐧 | M. ATSUMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang