――――――――――
Guess what scares me the most now is the thought that I won't be able to protect you.[ Julia Hoban ]
――――――――――🥀
(Name) mencari-cari Hinata agar mereka bisa makan siang bersama di kantin. Namun, hasilnya nihil. Dia tidak menemukan pemuda dengan rambut lembut jingga itu. Bahkan di gym bola volli tidak ada. Menghela nafasnya lelah, (Name) berjalan menuju kantin sendirian.
Sebenarnya tidak, ada Atsumu di sampingnya.
Atsumu merasa kesal pada Hinata yang berani membuat suasana hati (Name) berubah menjadi suram ini. Dia ingin menenangkan (Name) tapi, dia tidak bisa melakukannya, mengingat banyak orang di sekitar mereka.
Sampai di sana, (Name) memilih meja kantin yang belum ditempati siapapun. Membuka bekal yang disiapkan ibunya, (Name) memakan apa yang ada dalam kotak makanannya itu. Iya, dia memang sedih dan merasa kesepian karena tidak ada Hinata di sini, dia adalah teman pertama yang (Name) punya di sekolah. Di kelasnya, topik pembicaraan para perempuannya tidak sesuai dengan (Name), jadi dia tidak mendekati mereka.
(Name) bisa merasakan sayap Atsumu yang mengusap pada punggungnya pelan, bersentuhan dengan sayap putihnya itu seperti memberikan energi ketenangan. Dalam diam, (Name) menunjukkan senyum kecil.
"Boleh aku duduk di sini?"
Mendengar suara baru, (Name) mengangkat kepalanya dan dia bertatapan dengan gadis yang sama ikut ekskul bola volli dengannya. Dia memiliki rambut hitam pendek sebahu dan dua bola mata berwarna abu pucat. Wajahnya datar tak menunjukkan ekspresi apapun.
"Silahkan!" jawab (Name) sambil tersenyum lalu dia duduk berhadapan dengan (Name).
Selama beberapa menit, tidak ada yang membuka pembicaraan. Atsumu sendiri merasakan hawa canggung ini dan dia tahu kalau (Name) tidak tahan dengan suasana seperti ini. Tidak lama lagi, sifat (Name) yang ceria itu akan keluar.
"Hey, siapa namamu? Aku (Last Name) (Name) dari kelas 1-5 dan ikut ekskul sama denganmu, bola volli!" ucap (Name) yang sekarang selesai memakam bekalnya.
"Miyata Kasumi. Kelas 1-4," jawabnya tanpa mengalihkan pandangan dari makanannya.
"Baik... Miya―"
"Panggil aku Kasumi saja," potongnya cepat.
(Name) mengedipkan kedua matanya dan dia menganggukkan kepalanya pelan sambil tersenyum. "Kasumi bisa panggil aku (Name) kalau begitu. Aku ingin sekali kenal denganmu tapi sepertinya Kasumi tidak ingin diganggu," jujur (Name).
Kasumi kini bertatapan dengan (Name) lalu alisnya sedikit mengangkat bingung, "benarkah? Aku kira aku memasang wajah yang normal."
(Name) tertawa mendengarnya lalu mengibaskan kedua tangannya di depan wajah. "Tidak, bukan itu. Wajah Kasumi normal, kok! Hanya saja, aku kurang percaya diri kemarin untuk menyapamu."
Kasumi mengangguk. "Maaf kalau aku membuatmu tidak nyaman, (Name)."
"Tidak perlu minta maaf! Oh, ngomong-ngomong Kasumi dari SMP mana?"
Pembicaraan mereka berlangsung lancar dan suasana canggung itu berubah seketika. (Name) juga merasa tidak kesepian karena dia akhirnya menambah teman hari ini! Apalagi, Kasumi merasa nyaman dengan apa yang mereka bicarakan. Meski, kebanyakannya (Name) yang bicara dan Kasumi hanya menganggukkan kepalanya.
"Wah! Aku juga pulang ke bus itu! Mungkin kita bisa pergi bersama?" tawar (Name).
Kasumi menatap (Name) sesaat lalu menggelengkan kepalanya pelan. "Maaf, (Name) tapi aku punya urusan nanti. Mungkin lain kali."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐞𝐯𝐢𝐥 𝐆𝐮𝐚𝐫𝐝𝐢𝐚𝐧 | M. ATSUMU
Fanfiction✧ dia harus membuang ego dan nama besarnya untuk menjaga gadis manusia yang berhasil meluluhkan hatinya. ✧ start →may 19 2020 end → october 10 2020