Part 5

14K 1.5K 38
                                    

Jisoo mengambil plastik dan memasukkan satu persatu botol minuman ke plastik itu. Lalu seketika dia menyesali perbuatannya.

"Aduh, ngapain juga gua beliin teman-teman si Bobun, dia kan ga nyuruh. Sekarang gimana gua bawa sebanyak ini." Keluh Jisoo sambil meratapi dua plastik yang isinya masing-masing 6 botol minuman penyegar. Sudah pasti berat.

"Pak, saya bawa satu plastik dulu ya, nanti satunya saya jemput lagi." Kata Jisoo pada Bapak yang punya warung.



Belum sempat bapak itu membalas. Sebuah tangan terulur mengambil alih plastik di hadapan Jisoo. 



"Sini aku aja yang bawain."



Jisoo menoleh dan seketika matanya membesar melihat siapa yang ada di hadapannya.

Kenapa orang ini ada disiniii... batinnya miris.


⫷⫸


Jisoo berjalan cepat ke arah tribun, mengabaikan suara yang memanggilnya dari tadi. 



Sialan. Kenapa tiba-tiba ada dia siih!! Batin Jisoo kesal minta ampun.



Sejak tadi bertemu di depan penjual minuman. Jisoo tidak menyapa orang itu dan lanjut membawa minuman ke tribun. Sedangkan satu plastik lagi sepertinya dibawa orang itu. Lelaki itu mengejar Jisoo berusaha menyesuaikan langkah dengan Jisoo. Tapi Jisoo tak peduli dan mempercepat langkahnya. 



"Jisoo, tunggu, jangan cepat-cepat jalannya nanti jatuh." Ucap lelaki itu.



Idih najis. Peduli apa dia kalo gua jatoh. Batin Jisoo yang amarahnya semakin meningkat. 



Mereka kini sudah sampai di tribun, dan Jiwon masih bertanding tidak sadar akan kehadiran Jisoo.



Jisoo meletakkan plastik minuman itu dengan kasar di salah satu kursi dekat tasnya. Diikuti oleh lelaki itu yang menaruh plastik minuman di samping plastik milik Jisoo tadi.

Jisoo tidak repot-repot mengatakan terimakasih dan juga tidak melirik lelaki tadi barang sedikit pun. Ia memilih untuk duduk di kursinya. Tentu saja lelaki itu ikut duduk di samping Jisoo.

Jisoo sedang berpikir. Ia sama sekali tidak berniat duduk berdampingan dengan orang ini. Namun jika Jisoo sengaja pulang duluan, pasti Jiwon akan mencari-carinya, dan juga ia bingung harus pulang naik apa. Pasalnya ia tidak ingin lelaki ini menyaksikan Jisoo menunggu Ojek Online di tepi jalan.

Iih ga banget. Batin Jisoo. 



Ia masih punya harga diri. Jadi ia memilih mengabaikan manusia itu seakan-akan lelaki itu hanya butiran debu yang ga penting. 



"Jisoo, gimana kabarnya? Kamu masih di DR ya? Udah kelas 12 ga sibuk apa? Kamu ke sini mau nonton Jiwon? Kayaknya persahabatan kalian emang langgeng banget ya, aku ga pernah liat kalian berantem kayaknya." 



Jisoo sama sekali tak merespon, ia berpura-pura fokus pada orang-orang yang lari-lari di lapangan itu.

Melihat Jisoo tetap diam, lelaki itu mengalihkan pandangan pada pertandingan. Walaupun otaknya masih tetap memikirkan cara agar Jisoo mau berbicara dengannya.


⫷⫸



Taehyung berdiri diikuti Jaehyun. Babak pertama telah selesai, kini mereka sedang istrihat 15 menit. Selagi melihat teman-temannya meneguk minum dan mengelap keringat, ia mencoba sedikit pemanasan. Taehyung melakukan peregangan kepala, dan lanjut pegerangan tangan.



"Itu Jisoo bukan sih? Duduk samping siapa tuh? Jisoo punya pacar?"



Suara itu berhasil membuat Taehyung menoleh ke arah yang dituju. Terlihat Jisoo memang sedang duduk di samping seorang laki-laki. Dan laki-laki itu berkali-kali melirik Jisoo. Bukan, bukan melirik lagi, jelas jelas ia menatap Jisoo lama. Sedangkan yang ditatap hanya memasang wajah datar ke depan. 



"Ga mungkin pacar Jisoo, gebetannya aja ada di depan elu." Sahut temannya yang lain.



Sadar sedang diperhatikan, Taehyung langsung membuang muka dan melanjutkan pemanasannya. 



Jaehyun yang melihat reaksi Taehyung tersenyum tipis.

"Mungkin anak sekolah sebelah yang lagi pdkt ama Jisoo kali, walaupun Jisoo naksir Taehyung, tapikan bukan pacarnya, jadi ga ada salahnya dong dia duduk bareng cowok gitu." Kali ini Jaehyun yang berbicara, sengaja agak mengeraskan suaranya agar Taehyung dengar. 



Sialnya Taehyung dengar. Dan benar emosinya tersulut.

"Yang bilang salah siapa?" Balas Taehyung dingin. 



Sontak teman temannya saling lihat, heran dengan reaksi Taehyung yang langsung terlihat marah. Dan memutuskan untuk tidak membahas lebih lanjut. Taehyung kalo lagi marah serem cuyyy.


⫷⫸



Jiwon berlari kecil ke arah tribun, siap menikmati minum yang harusnya sudah ada di sana dibelikan oleh Jisoo. Tapi yang ia temukan malah gambaran yang sama sekali di luar ekspektasinya. 



Ngapain tu orang ada disini???  Batinnya marah. 



Jiwon langsung menuju ke arah tribun tempat Jisoo duduk.

Jisoo dan lelaki itu mendongak menatap Jiwon yang sama sekali terlihat tidak ramah. Jisoo yang mengerti arti tatapan Jiwon langsung berdiri di antara Jiwon dan lelaki itu.



"Won, jangan di sini plis." Bisik Jisoo pelan di depan Jiwon, berharap Jiwon tidak melakukan hal yang macam-macam.

"Lu haus kan? Ini dah gua beliin minum, gua beli buat teman-teman lu juga. Kurang baik apa gua sama lu Won." lanjut Jisoo sambil mengambil satu botol minuman dan membukanya untuk Jiwon, berharap emosi Jiwon sedikit mereda. 



Jiwon tak mengalihkan pandangannya dari laki-laki di belakang Jisoo. Yang dipandang juga tak berani menatap mata Jiwon. Seakan tau bahwa Jiwon saat ini sedang membayangkan cara apa yang tepat untuk membunuhnya.



Jiwon mengambil minuman dari tangan Jisoo dan meneguknya. Dalam sekejap minuman itu sudah tinggal seperempatnya.

"Ngapain lu beli banyak-banyak? Yang lain udah ada minum, gua doang yang belum beli." Tutur Jiwon pada Jisoo.

"Yaelah, gua udah beli selusin gini masa ga ada yang minum. Kasi aja ke mereka siapa tau kurang. Masa dibuang. " keluh Jisoo.


Jiwon mengambil dua plastik minuman itu dengan dua tangan.

"Ayok." ajak Jiwon yang lebih mengarah pada perintah agar Jisoo ikut dengannya agar jauh-jauh dari laki-laki itu.



Jisoo diam sejenak. Jadi Jiwon memutuskan untuk menganggap laki-laki itu sama sekali tidak ada. Baiklah, dia setuju dengan sikap Jiwon.

"Ayok." Balas Jisoo sambil mengambil 2 botol dari salah satu plastik di tangan Jiwon, mencoba meringankan beban sahabatnya itu. Tak lupa Jisoo mengambil tasnya dari kursi tanpa sama sekali melirik lelaki itu. 



Rasain lu, ga dianggap. Batin Jisoo.



Fallin' For You [Vsoo] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang