Part 39

11.2K 1.2K 55
                                        

Jisoo mengelap air matanya di kamar mandi. Ia masih duduk di atas kloset, mengurung diri di bilik toilet itu. Jisoo mengatur nafas, tidak ingin menangis sesegukan, namun saat kenyataan menghampirinya, air matanya jatuh lagi tak terbendung.


Hari ini, tepatnya sejak tadi pagi, Jisoo berencana untuk memaafkan Taehyung. Ia capek terus menjauhi cowok itu. Dan tak dapat dipungkiri, Jisoo sangat merindukan Taehyung.

Bagaimanapun juga ia tahu tak berhak marah, karena Jisoo tak punya hak apapun pada Taehyung. Mau cowok itu jalan sama siapa, gendong siapa, dan melihat meteor itu bareng siapa, itu terserah Taehyung.

Karena itu sebenarnya Jisoo marah pada dirinya sendiri. Kenapa dia masih berharap Taehyung juga membalas perasaannya. Jelas-jelas ada yang lebih baik daripada dirinya di sisi cowok itu, bahkan mereka sudah lebih dulu dekat dan menghabiskan waktu bersama lebih banyak.

Jisoo menjadi rendah diri, juga hilang kepercayaan pada Taehyung. Ia takut cowok itu hanya mempermainkannya, atau bahkan hanya kasihan padanya makanya selama ini Taehyung meladeninya.

Namun begitu, ia ingin seperti dulu lagi, hanya melihat cowok itu saja sudah jadi pil kebahagiaannya setiap hari. Sekarang harus menjauh seperti ini, membuat Jisoo sengsara sendiri.


Tapi dunia seperti menentangnya.


Tadi saat pulang sekolah, Jisoo sudah menyusun kata dan berencana mendatangi Taehyung untuk berbaikan. Dia mencari cowok itu namun tak ketemu. Lalu Jisoo tak sengaja melihat Taehyung masuk ke perpus. Dan Jisoo mengikutinya.

Ternyata cowok itu terlihat sedang mengembalikan beberapa buku pada rak tinggi. Jisoo bersembunyi di balik rak di belakang Taehyung. Ia sangat deg deg an. Jisoo mengatur nafas dan berencana untuk menghampiri cowok itu.

"Tae-"

"Iya Rin, bentar lagi."


Jisoo langsung bersembunyi kembali di balik rak. Matanya membulat. Dan tanpa sadar dia menahan nafas sembari mendengar Taehyung yang ternyata sedang telponan dengan seseorang.

"Ke sekolah lu kan? Hm."

"Gapapa, gua kan dah janji."

"Boleh, terserah lu aja milih cafenya."

"Iya, semoga aja menang."

"Gua juga kok."


Jisoo segera keluar dari perpus. Tak mau lagi mendengar percakapan itu. Jelas-jelas itu Irene dan mereka berencana untuk jalan bareng?

Sadarlah Jisoo, lu bukan siapa-siapa. Ga usah jadi sok penting. Lu ngejauhin dia juga, dianya ga peduli.

Jisoo merasakan sesuatu membasahi pipinya, dan saat itulah dia pergi ke toilet. Mengurung diri di sana sampai sekarang.

Jisoo keluar dari bilik itu dan melihat dirinya di depan cermin.


Menyedihkan.


Ia mencuci mukanya, mencoba menyembunyikan bekas air matanya tadi.


Lupain aja dia. Masih banyak cowok lain di luar sana. Ga harus Taehyung!

Ucapnya pada diri sendiri.


⫷⫸






Jisoo keluar dari toilet berjalan ke arah parkiran. Ia membuka hpnya untuk memesan ojek online. Tadinya ia mau nebeng Jiwon tapi baru ingat sahabatnya itu sedang latihan bola.

Fallin' For You [Vsoo] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang