Irene melangkah dengan malas ke kantor kepala sekolah. Saat sampai di ambang pintu, ia sudah bisa menebak siapa yang ada di dalam ruangan itu. Dan benar saja, tebakannya sangat tepat. Siapa lagi kalo bukan kepala sekolah, wakil kesiswaan, dan guru fisikanya. Tiga orang penjilat yang selalu nyari muka di depan pemilik Yayasan alias ayah Irene.
Tiga orang itu menoleh saat Irene berjalan masuk lalu mempersilakan Irene duduk di kursi tengah. Sudah dibilangkan, mereka itu penjilat.
"Irene, gimana kabar kamu? Saya dengar kamu sudah dapat tempat di Universitas luar negeri?" tanya Wakil kesiswaan yang sok tau.
Irene berdecak dalam hati, ga usah basa basi deh.
"Kenapa bapak manggil saya?"
"Begini, bapak tau kamu sudah banyak sekali prestasi, tapi sekolah kita baru aja dapat tawaran untuk ikut lomba project sains yang diselenggarakan menteri pendidikan." Jawab Kepala Sekolah dengan antusias.
Irene menyerngit. Terus hubungannya dengan dia apa?
"Kalau kamu mau ikut, bapak akan bilang ke Yayasan."
Irene memutar matanya malas. Ia sudah biasa mendapat tawaran seperti ini. Irene selalu jadi yang pertama diberitahu jika ada perlombaan. Itu karena jika Irene yang ikut, maka semua biaya akan ditanggung oleh Yayasan.
Tapi ia tidak tertarik. Lomba seperti ini sudah tidak berguna lagi untuknya.
Namun saat akan menolak tawaran itu, sebuah ide muncul dibenaknya. Ia tersenyum tipis sebelum menjawab.
"Saya mau ikut..."
"....kalau Taehyung juga ikut."
Ketiga orang tadi langsung lihat-lihatan.
"Taehyung SMA Darmawangsa?" tanya guru Fisikanya yang sudah familiar dengan Taehyung.
Irene hanya mengangguk. Ia tahu permintaannya tak mungkin ditolak.
"O..oh, jadi kamu mau bikin join project dengan sekolah lain? Tidak apa-apa, ya kan pak?" jawab Wakil kesiswaan.
"Ohyayaa benar, saya dekat dengan kepsek Darmawangsa. Semua bisa diatur."
Irene tersenyum menang. Ia tidak sabar setim dengan Taehyung lagi.
⫷⫸
Taehyung berjalan ke arah koridor dengan hp menempel pada telinga kirinya.
"Iya, gua udah dikasi tau." Ucapnya dengan orang diseberang telepon.
"Terserah lu aja, gua kosong kok."
"Hm."
"Iya kalau project berarti harus buat alat."
Taehyung menghela nafas, ia bukannya tidak ingin ikut. Hanya saja, ia merasa tidak enak dengan siswa lain. Karena seakan-akan ia mendapat Golden Ticket sebab ditawari langsung oleh kepala sekolah. Ia juga heran kenapa rekan tim nya bisa Irene lagi.
Lalu mata Taehyung menangkap seseorang yang sedang berjalan tergesa-gesa di seberang lapangan. Padahal orang itu sangat jauh dari tempatnya berdiri, namun Taehyung sudah bisa mengenalinya.
Gadis itu menyusuri koridor yang sedang ramai karena jam makan siang. Sesekali ia berhenti untuk menyapa teman yang ia kenal. Dan beberapa kali diganggu oleh teman laki-lakinya yang akan dibalasnya dengan jitakan atau tonjokan pelan di perut mereka.
Tanpa sadar Taehyung tersenyum tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallin' For You [Vsoo] ✔
Ficção Adolescente[Perjuangan Jisoo membuat cowok secuek Taehyung jadi bucin stadium akhir] Satu sekolah tahu bahwa Jisoo naksir berat sama Taehyung. Gimana enggak? Jisoo hampir setiap hari datang ke kelas Taehyung untuk sekedar melihat pujaan hatinya itu. Tapi Taehy...