Fallin' For You [Vsoo] ✔

Part 11

                       "Kak, ini tempel dimana?" suara Winwin membuyarkan lamunan Jisoo.

"Ha? Oh, itu tempel di atas interview kepsek." Jawab Jisoo mencoba kembali focus pada mading di depannya ini.

Sejak kejadian di kelas Taehyung tadi, ia sama sekali tidak fokus mengikuti pelajaran. Bahkan sampai sekarang, dimana ia sedang melakukan finishing pada Mading terakhir di sekret Dewan Redaksi sepulang sekolah.

Pasalnya Jisoo masih bisa merasakan sentuhan jari Taehyung pada bibir Jisoo. Rasanya lembut sekali sampai ia lupa bernafas.

Ia ingat mereka berdua jadi super duper canggung setelah itu. Untung Jaehyun datang mengingatkan bahwa bel telah berbunyi. Hebat sekali, Jisoo bahkan tidak sadar bel nyaring itu telah berbunyi.

Sebenarnya ia heran kenapa Taehyung melakukan itu. Melakukan hal yang sama sekali tidak seperti Taehyung. Entah Taehyung salah makan apa tadi di kantin, yang jelas Jisoo sangat senang! Siapa juga yang tidak senang diperlakukan begitu oleh crush sendiri, yakan????

⫷⫸

Taehyung menutup bukunya dan memasukkannya ke dalam tas. Ia baru saja selesai membahas soal olimpiade bersama anggota science club yang lain. Itu adalah kegiatan rutin klub setiap kali ada anggota yang pulang dari olimpiade, sebagai bentuk berbagi ilmu dan juga latihan soal untuk olimpiade berikutnya. 

Taehyung kini berjalan bersama Jaehyun melewati koridor menuju parkiran.

"Haah capek banget, abis ini masih harus nganterin nyokap arisan lagi." Keluh Jaehyun sambil mencari kunci motornya.

Taehyung hari ini tidak membawa motor, sebab tangan kananya masih agak lecet, ia memutuskan naik bis saja.

"Lu mau nebeng gua ga?" tawar Jaehyun.

Taehyung berpikir sejenak, cukup tergiur dengan tawaran Jaehyun. Namun sudut matanya menangkap seseorang yang sedang berjalan ke arah gerbang. Cukup jauh dari tempat mereka berdiri tapi Taehyung dapat mengenalinya.

"Ga deh, makasih, gua naik bis aja. Duluan ya." Jawab Taehyung dan meninggalkan Jaehyun dengan buru-buru.

Jaehyun hanya menaikkan bahunya dan lanjut jalan ke parkiran tempat motornya berada.

Taehyung mengikuti orang yang tadi ia lihat. Ya benar, itu adalah Jisoo. Taehyung juga tidak tahu kenapa ia mengikuti Jisoo. Mungkin ia ingin minta maaf soal tadi siang? Apakah itu sesuatu yang perlu dimaafkan? Ia juga bingung.

Kini ia berjalan sekitar 3 meter di belakang Jisoo. Gadis itu sibuk menunduk seperti sedang memainkan handphone. Dasar ga hati-hati, main hp di pinggir jalan gini, kan bisa di jambret. Batin Taehyung.

Tak ingin dilihat orang sedang mengikuti perempuan, Taehyung memutuskan berjalan cepat mendahului Jisoo dari kanan. Namun gadis itu tak menyadarinya. Mereka sedang berjalan ke arah halte bis tak jauh dari sekolah.

Taehyung yang lebih dulu sampai, duduk di bangku halte paling ujung. Di halte itu ada beberapa orang yang juga sedang menunggu bis. Sedangkan Jisoo memilih untuk tetap berdiri, masih sibuk dengan hpnya.

Taehyung mengalihkan pandangan dari Jisoo ke arah lain. Ia sedikit membungkuk dan meletakkan kedua sikunya di atas paha untuk menopang badannya. Jari-jemarinya saling bertautan. Walau tak benar-benar menghadap Jisoo tapi Taehyung dapat melihat gerak gerik gadis itu dari sudut matanya.

Katanya fans sejati gua, tapi gua ada di samping dia gini malah ga nyadar. Ejek Taehyung dalam hati.

Lalu seseorang yang Taehyung tidak kenal menghampiri Jisoo, gadis itu kemudian menghadap kiri untuk berbicara dengan laki-laki asing itu. Membuat Taehyung hanya dapat melihat punggung Jisoo karena Taehyung ada di sebelah kanan Jisoo.

Walau begitu, Taehyung masih dapat sedikit mendengar percakapan keduanya.

"Jisoo, lu belum pulang? Pulang sama gua aja, gua markir motor dekat sini."

"Eh, maaf, gua lagi nunggu jemputan." Balas Jisoo.

Laki-laki itu mengerutkan dahi, lalu tersenyum sinis.

"Kayaknya lu selalu bilang gitu kalau gua ajak balik bareng."

Nada sinis dari laki-laki itu membuat Jisoo menoleh dengan tatapan tidak suka.

"Maksud lu apa?" tanya Jisoo.

"Dari dulu sejak gua ngaku suka sama lu, lu ga pernah ngasi gua kesempatan buat ngedeketin lu. Kenapa? Lu merasa gua ga pantas sama lu?"

Jisoo bingung dengan arah pembicaraan ini. Awalnya ngajak balik, kenapa jadi ngajak berantem?

"Sorry kalo lu ngerasa kayak gitu, tapi gua ga ada pikiran apa-apa tuh soal itu, bukan karena lu ga pantas, tapi semua cowok juga gua gituin, jadi jangan geer." Balas Jisoo dengan tak kalah sinis.

"That's it! Kenapa lu ga ngebolehin satu cowok pun ngedeketin lu? Itu artinya lu merasa superior dan ekslusif, apa jangan-jangan lu menikmatin rasanya dikejar-kejar?"

Jisoo tak percaya dengan telinganya sendiri, baru kali ini ada orang yang berkata seperti itu kepadanya. Ni orang minta di--- UGH!

Jisoo menyilangkan kedua tangannya, menatap lurus ke mata laki-laki itu. Ia tidak ingin terlihat terintimidasi oleh ucapan laki-laki dihadapannya ini.

"Oh, jadi itu yang lu pikirin tentang gua? Terserah lu aja, gua ga peduli. Lagian gua ga pernah minta tuh dikejar-kejar. Bukannya elu ya yang masih aja modus ke gua padahal udah gua tolak sejak awal? Jadi di sini siapa yang ga tau diri?"

"Ohya? trus kenapa lu sampai sekarang belum punya pacar? Bukannya itu bukti bahwa lu suka gantungin orang lain, suka perhatian dari cowok tapi ga mau ngasi komitmen."

Kali ini Jisoo benar-benar habis kesabaran. Mulutnya sedikit terbuka akibat shock. Darimana laki-laki sok tau ini menyimpulkan tentang Jisoo seperti itu. Tau apa dia tentang gua?? Satu sekolah aja engga.

Jisoo mencoba tetap terlihat tenang, lalu tertawa sinis.

"Siapa bilang gua ga punya pacar?"

Mata laki-laki itu membulat. Begitu juga Taehyung yang diam-diam mendengarkan percakapan mereka sedari tadi.

Jisoo punya pacar? Sejak kapan? Batin Taehyung tak percaya. Kalau benar Jisoo punya pacar, lalu ngapain selama ini Jisoo—

"Ohya, siapa?" tanya lelaki itu dengan nada meremehkan.

Hening sejenak sebelum akhirnya Jisoo menjawab dengan percaya diri.

"Taehyung."