🔹20🔸

765 66 8
                                    

Hai! Rin kali ini mau ingetin lagi akan satu hal, dan ini penting! :).

Soal karakter-karakter antagonis dibuku ini, tolong jangan di bawa ke rl ya. Karena ini cuma cerita fiksi, jelas bahwa apapun yang ada disini gak ada sangkut paut nya sama kehidupan rl para tokoh nya. Aku disini cuma meminjam visualisasi dan nama mereka doang, dan tidak bermaksud menjelekkan nama baik mereka. So, Jangan cuman karena cerita dari buku fiksi kaya gini, kalian jadi malah gak suka beneran sama 'tokoh asli' di dunia nyata nya-_-.

Ya udah itu aja deh, vote dan komen nya juga jangan lupa ya~

Happy Reading and sorry for typo.




¤━━━¤°¤━━━¤°¤━━━¤°¤━━━¤









Sekarang ini Yeonjun sedang berjalan ke arah dapur, Yeonjun terbangun karena mendengar suara berisik dari arah dapur nya. Dia mengira itu ibu nya yang udah pulang, tapi kenapa saat di panggil tidak ada yang menyahuti nya?

"Ibu?" panggil Yeonjun, tapi tidak ada yang menyahuti panggilan nya. Yeonjun pun berjalan menuruni tangga dan menyalakan lampu.

"Ibu? Ibu sudah pulang?" Tidak ada jawaban dari pertanyaan tersebut, yang terdengar hanyalah suara benda yang jatuh.

Saat Yeonjun memasuki dapur, ia menemukan panci kesayangan ibu nya yang jatuh.

"Astaga!! Panci pink ibu ku yang berharga!! Bisa di marahi aku jika panci ini sampai lecet!" Yeonjun yang panik segera memeriksa panci tersebut dengan teliti. Dia bahkan melupakan ketakutan yang tadi.

"Syukurlah masih baik-baik aja." Setelah itu, terdengar suara air keran yang menyala.

Yeonjun berjalan ke arah kamar mandi sambil memegang panci ibu nya.

Saat masuk, ia tidak melihat siapapun. Lalu ia pun mematikan kran air nya .

"Aneh deh, kok tiba-tiba a-AAAAAA!!" ucapan Yeonjun harus terpotong dan di ganti dengan sebuah teriakan nya karena tiba-tiba saja lampu mulai mati sendiri. Karena sudah terlalu takut ia pun pergi dengan terburu-buru ke lantai atas, untuk membangunkan Soobin. Namun saat Yeonjun berada di tangga, dia merasa kaki nya seperti ada yang menahan. Saat menengok ke bawah, ia secara tiba-tiba terjatuh dan tak bisa bangkit lagi— dan yang terlihat sebelum ia pingsan adalah, seorang perempuan yang tersenyum ke arah nya.

Skip time.


Yeonjun mengejapkan mata nya perlahan dan melihat sekeliling nya, beberapa detik kemudian ia tersadar sepenuhnya.

"Rumah sakit?" Gumam nya.

Saat ia berusaha untuk duduk, Tiba-tiba pintu ruangan nya terbuka. Dan itu adalah Soobin. Soobin yang liat Yeonjun sudah sadar segera buru-buru berlari ke arah Yeonjun dan membantu si manis untuk duduk.

"Sayang, kamu gak papa kan? Mana yang sakit? Hm?" Tanya Soobin yang khawatir. Bagaimana mungkin ia tidak khawatir saat menyadari bahwa si manis tidak ada di samping nya? Bahkan ia baru sadar bahwa ketika ia dia bangun tiba-tiba karena suara jeritan. Saat buka mata emang gelap banget, dia nyari hp eh gak ketemu. Jadi akhirnya dia mutusin buat keluar pelan-pelan sambil meraba tembok, saat Soobin mau ke arah tangga, lampu nya tiba-tiba saja hidup. Dan saat itulah dia melihat Yeonjun yang sudah terkapar di bawah tangga dengan darah yang mengalir dari dahi nya. Soobin juga bisa melihat bahwa ada sebuah bengkak kebiruan di kaki kanan Yeonjun, karena panik Soobin pun langsung saja membawa Yeonjun ke Rumah sakit.

𝘉𝘶𝘤𝘪𝘯! [SoobJun/BinJun] •End•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang