14

2.6K 180 3
                                    

Adelio kini telah sampai di colombia,ia mencoba untuk menghubungi lea dan memberi kabar kepada gadisnya bahwa ia sudah tiba.

Panggilan pertama,tak diangkat.

Panggilan kedua,tak diangkat.

Panggilan ketiga,tak diangkat.

Adelio mulai khwatir sebab telfonnya sama sekali tak diangkat oleh lea,ia kemedian mencoba menelfon,telfon rumah.

Panggilan pertama,tak diangkat.

Panggilan kedua,sama saja masih belum diangkat.

Adelio khawatir dan mulai melemparkan handphonenya kesembarangan arah.

Ia kemudian berteriak memanggil lay sekretaris pribadinya,"LAY!"teriak adelio.

Dengan cepat juga lay datang ke kamar sang tuan,sambil membawa sebuah berkas,"ya tuan"jawab lay.

"Dimana gadisku?,aku menelfonnya namun ia sama sekali tak menjawabnya,dan dimana semua pelayan di mansion?!"tanya adelio gusar.

"Tuan,maaf sebelumnya namun,ada hal lain yang harus ketahui,kita di tipu,perusahaan di colombia tidak mengalami kendala sama sekali tuan"jelas lay panjang lebar.

Adelio marah ia melemparkan barang-barang yang ada diatas meja,"cari penyusup itu lay,segera!"suruh adelio.

Namun,saat lay ingin melangkahkan kakinya keluar dari ruangan adelio,tampak Andrew tangan kanan adelio di dunia hitam menghampirinya.

"Permisi tuan"Ucap andrew,adelio kemudian menatap andrew dan langsung memukul wajah pria tersebut.

"Bagaimana kau bisa lalai bajingan,aku tak tau kabar gadis ku dan apa sekarang?,aku di bohongi oleh karyawan ku sendiri?!!" Marah adelio.

"Tuan maafkan kelalaian saya,namun saya mengirim anak buah untuk datang ke mansion,namun saat mereka melihat keadaan mansio sudah sangat kacau".

"Semua pelayan mati terbunuh,kami mencoba mencari keberadaan nyonya lea,namun kami tak menemukannya"jelas andrew.

Adelio menggeraskan rahangnya,ia sangat marah kini,mukanya merah padam,dengan cepat adelio memukul habis andrew.

Andrew yang tau kebiasaan sang tuan hanya bisa pasrah menerima segalanya,"kita dijebak"ujar andrew.

Adelio menghentikan pukulannya, ia marah sangat marah, sampai suara gigi yang bertabrakan terdengar, muka nya memerah ia mengepal tangan nya kuat.

"Dapat kan bajingan itu, kerahkan semua anak buah untuk mencari Lea, jika malam ini kalian tidak menemukannya, maka kepala kalian harus menjadi santapan jeol(serigala Milik adelio) "ujar adelio pelan, namun mematikan.

"Baik tuan,maaf kan kecerobohan Saya" Ucap Andrew, adelio sama sekali tidak menatapnya, ia tau tuanya sedang marah kepadanya.

"Lay siapkan helicopter milikku, aku pergi dari sini" Suruh adelio yang diangguki lay.

Malam ini juga adelio pergi dari Colombia dan terbang ke canda, ia sangat khawatir seharusnya ia membawa Lea bersamanya.

Seharusnya ia mengawasi Lea dengan lebih, seharusnya ia menambah pengawasan di sekitar mansion lagi, seharusnya ah seharusnya saja, adelio menjambak rambut nya kuat, ia kacau sekali.

Ponsel milik adelio berbunyi, tertera nama Andrew di layar adelio kemudian mengangkat telfon tersebut "tuan, kami mendapatkannya, pelakunya adalah nyonya gutachai" Ujar Andrew.

Sedari awal ia Sudah mengetahui siapa pelakunya dan tebakannya tak meleset benar saja, mantannya adalah pelakunya.

Bukan disebut mantan,ia tak mencintai gadis itu, hanya saja gadis itu terlalu terobsesi dan membuat cerita kalau ia Hamil anak adelio.

Cih jalang,adelio dengan cepat menyuruh anak buah nya untuk membawa mereka ke mansion keluarga gutachai.

---------------

Lea terbangun di sebuah ruangan yang tak pernah ia kenali sebelum nya, hanya minim pencahayaan yang ada disini.

Kepala Lea sangat sakit, badannya terikat di sebuah kursi badannya sangat sakit, ia berteriak kencang berharap ada seseorang yang bisa menolongnya.

Sedari tadi Lea terus menerus berteriak sampai ia merasakan kalau tenggorokkan nya mulai kering sekarang.

Ia menangis kuat, namun Pintu besar didepan nya tiba-tiba dibuka menampilkan seorang wanita yang sangat cantik.

Dengan dress berwarna merah dan sepatu tinggi berwarna hitam yang di pakai nya, ia tertawa kuat melihat keadaan Lea yang sangat mengenaskan.

"Gadis yang malang,sayang nya mau sekeras apapun kau berteriak, tak ada yang bisa mendengarmu!" Ucap wanita itu.

Sang wanita mengambil pisau dari tangan anak buah nya kemudian mendekati Lea,"jangan sakiti aku nyonya, maaf kan aku"ujar Lea sambil menangis ketakutan.

"Aku nyonya gutachai, aku tak pernah mengampuni si apapun" Ujar nya sambil bersmirk.

"Mari kita lihat, apakah tuan adelio yang terhormat masih tetap jatuh Cinta kepadamu jika, mukamu yang cantik ini ku rusak" Ucap gutachai diakhiri tawa.

Wanita itu mulai menggores pisau nya di leher Lea terlebih dahulu, ia tak ingin langsung bermain dengan wajah gadis itu.

Darah segar mengalir dari leher Lea,Lea menangis ketakutan, ia mencoba memberontak namun, penjaga Milik wanita tadi memegang bahunya kuat.

Kini pisau itu tak lagi menggores leher Lea, pisau itu berpindah tangan menjadi dipegang oleh sang penjaga.

Nyonya Gutachai mengelus muka Lea lembut, "polos, cantik, dan lugu"ujarnya, kemudian menampar pipi Lea kuat, Lea memekik sakit.

" Maaf kan akhh"Lea memekik pelan,kala tubuhnya dilempar kelantai.

"Kau tau!, kau merebut Adelio dari ku! " Ujarnya.

"Aku tak merebut nya hanya saja ia tak mau dengan jalang sepertimu" Balas Lea sekuat tenaga.

Nyonya Gutachai merasa geram terhadap gadis didepannya, dengan cepat ia menginjak jari tangan Milik Lea.

Lea memekik sakit, melihat Lea kesakitan ia merasa puas,sangat puas, "ka-uh ada-lah wanita bermuka dua!" Ujar Lea.

"Aku tak peduli" Jawab nyonya Gutachai, ia kemudian menendang Dada Lea menggunakan Sepatu hills nya, membuat Lea memuntahkan darah.

Wanita itu tertawa sangat kuat, ia melihat gadis didepannya sudah sangat sekarat, namun disaat yang bersamaan juga Adelio tiba dengan keadaan yang sangat menakutkan, dan siap membunuh siapa saja yang menghalangi jalannya.

"Aw, pawangnya sudah datang, Mari bersenang-senang"ujar Gutachai.

------------------











.
.
.
.
.
Hallo:)

Maaf banget baru bisa update, banyak tugas soalnya:).

Maaf banget ya:)

Jangan lupa vote dan comment nya:).

Jangan ghostie:)

Makasih:)

ADELIO✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang