22

2.3K 148 16
                                    

"Berhentilah pamer kemesraan didepanku sialan" Ujar pria diujung pintu.

Ciel Dan Barry melihat kearah suara yang menganggu mereka.
Ah.. Itu adelio.

Pria dengan jas hitam yang masih melekat gagah dibadannya,adelio menatap ciel dan barry dengan tatapan yang menyebalkan,barry yang melihat kehadiran adelio.

dengan cepat memeluk adelio,"kakak,aku rindu"ujar barry,"ah adikku,kau sudah sangat besar"ujar adelio sambil mengelus rambut barry.

"iya aku sudah dewasa"jawab barry,"baiklah barry,biarkan aku berbicara dengan ciel terlebih dahulu"ujar adelio.

barry mengangguk kemudian pergi dari sana memberikan ruang bagi adelio dan ciel agar mereka bisa berbicara.

"apa yang ingin kau bicarakan?"tanya ciel,"aku ingin perusahaan pria itu hancur"ujar adelio,"apa maksudmu?kau ingin menghancurkan perusahaan mereka"

"itu sama saja dengan kau menghancurkan harga dirimu,jika kau adalah seorang lelaki hadapi dia layaknya lelaki,tak semua masalah bisa diselesaikan dengan uang"ujar ciel tegas.

adelio menatap ciel dengan kesal,ciel yang paham menepuk bahu adelio pelan,"jangan pernah menyelesaikan masalah dengan emosi bung"ujar ciel kemudian berlalu pergi meninggalkan adelio.

---------------------

lea kini sedang menyelesaikan tugasnya bersama william,mereka mendapatkan tugas yang lumayan dari dosen dengan batas waktu yang sangat berdekatan.

"oh,lelahnya..."ujar william,lea menatap william jengah,"kerjaan kamu hanya makan dan bermain posel"ujar lea.

"aku kan sedang sibuk,tidak sepertimu tidak punya pacar"balas william dengan nada mengejek,lea memutar matannya sebal"mulai hari ini jangan bertanya apapun lagi padaku,kerjakan tugasmu sendiri tuan gajah"balas lea memeletkan lidahnya.

"aku tidak gajah,nyonya kelinci"balas william kesal.

drttt...

drttt...

drtttt...

getar ponsel william membuat mereka berhenti bermain,'saling ejek'.

"nyonya kelinci aku angkat telfonnya dulu ya"ujar william,lea mengangguk ia duduk dibangku kemudian kembali menyelesaikan tugas yang sempat tertunda tadi.

"ya,kenapa"tanya adelio kepad si penelfonnya.

"tuan,perusahaan gutachai bersedia menerima kerja sama"uajr si penelfon.

"menarik,rencanaku akan semakin berjalan"jawab william.

dengan cepat william mematikan telfonnya sepihak kemudian menatap lea yang sedang mengerjakan tugasnya.

'cantik sekali'.

kata itu yang selalu terpintas di pikiran william setiap ia melihat lea.

"bagaimana pun lea adalah milikku,sekalipun aku menjadi pengkhianat ia adalah milikku"

milik william.

-----------------

lelaki itu berjalan digang sepi sambil memakai jaket hitam miliknya tudung kepala yang dipakainya untuk menutupi rintik hujan.

sepatu ket hitam miliknya menambah aksen dingin darinnya,digang ini sangat sepi tak ada satu orangpun yang lalu lalang disitu.

tapi tak mematahkan keinginan adelio untuk mencari 'mangsannya',ah...itu si adelio,lelaki dingin dengan sedikit kelembutan didalamnya dirinya.

hanya pada orang orang tertentu saja ia menunjukkan kelembutannya.adelio ingin melampiaskan kekesalannya dengan membunuh hanya dengan itu ia merasa puas.

mata tajam adelio menangkap seorang wanita tua yang sedang kesulitan membawa kantong plastik berisi belanjaanya .

adelio mendekati si wanita tua dengan musihatnya yaitu dengan cara menolongnya,"can i help you?"tanya adelio.

"thank you very much"ujarnya,adelio kemudian membawa kantong plastik tersebut,sedangkan si wanita tua telah berjalan terlebih dahulu didepannya.

saat telah menemukan tempat yang tepat adelio langsung melemparkan kantong plastik tersebut kesembarang arah dengan gerakan yang cepat pula ia membungkap mulut si wanita tua.

"mmmhh"racau si wanita tau sambil menepuk nepuk tangan besar adelio,adelio melemparkan si wanita tua diujung gang yang ditahan dengan tembok.

sehingga membuat si wanita tua  itu jatuh duduk tak berdaya adelio mendekat kearah wanita tua tersebut,mencengkram dagu siwanita tua dengan kesal.

"SHUT UP BITCH!"ujar adelio meneriakki si wanita tua.

adelio mulai mengeluarkan pisau kecil miliknya,mengambil tangan si wanita,kemudian memotong jari jari tangannya langsung.

"forgive me mr,help me!"ujar si wanita tua kepada adelio,adelio sama sekali tak memedulikan teriakan si wanita tua.

ia masih sangat asik dengan kegiatannya yaitu 'menguliti mangsannya'karena kelewat geram adelio dengan langsung menusuk mata si wanita tua tiba tiba.

membuat si wanita tua berteriak kesakitan,"ahhkk tidak maafkanh aku"ujar wanita tua.

adelio kemudian berbisik "semakin kau berteriak maka akan semakin sakit"ujar adelio.

"baiklah karena kau sudah tua aku tak tega jadi aku langsung membunuhmu,goodbye!"ujar adelio yang langsung memotong leher si wanita tua langsung.

"OMG!'teriakkan terakhir yang adelio dengar dari mulut si wanita tua.

akhirnya...

mati juga.

adelio kemudian memotong perut si wanita tua mengambil satu persatu organ tubuh yang ia butuhkan.

"sepertinya bermain dengan usus menyenangkan"ucap adelio.

adelio kemudian menarik usu si wanita tua memotong ususnya menjadi kecil kecil.

setelah bersenang senang dengan hasil karyannya adelio menelfon lay agar ia bisa membersihkan sisannya.

ah.

ia hampir lupa mengambil bola mata si wanita tua.

setelah menyelesaikan pekerjaan yang tetunda tadi adelio menelfon lay,"bersihkan ini aku sudah mengirimkan alamat nya di emailmu"ujar adelio yang langsung mematikan telfonnya

dan berlalu dari tempat sana.

tanpa ia sadari sedari tadi ada yang memperhatikannya dengan semburat bahagia diwajahnya.

"adelio kau kalah"ujarnya.

-----------------------



















.

.

.

.

.

hai semuannya apa kabar author harap kalian baik baik saja.

and hari ini author nambah umur xixixi.

selamat ulang tahun buat kalian yang ulang tahun and happy birhday to me!

jangan lupa vote and commentnya .

jangan ghostie.

makasi:).



ADELIO✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang