19. One Team One Goal!

274 85 3
                                    

Happy Reading!

Spanduk besar bergelantungan pada setiap sudut balkon Semesta Angkasa dari unit TK hingga universitas. Langit-langit parkiran dihiasi tali bening yang digantung lampion mini warna warni. Poster-poster hasil karya siswa tertempel hampir diseluruh dinding dari gerbang menuju panggung utama. Seluruh penghuni Semesta Angkasa mengenakan baju dengan desain yang sama, dengan dominan warna putih dan bercak warna gabungan biru, ungu, dan pink lalu di tengahnya tertulis nama sekolah mereka dengan huruf doodle. Ada beberapa karakter unik di bawah tulisan Semesta Angkasa pada baju yang mereka kenakan.

Beberapa food truck sponsor acara mulai berdatangan dan berjejer di sisi lapangan SMK dan SMA. Orang-orang dengan rompi warna biru laut berlalu lalang membawa HT, mereka adalah panitia inti Semesta Fest yang berasal dari unit SMA. Ada yang sibuk menata panggung, ada juga yang memandu sponsor menempati stand mereka, semua benar-benar tertata.

Iringan musik dari penyanyi Ai Otsuka yang bertajuk Chime bergaung dari luar gerbang hingga panggung utama. Tema Semesta Fest tahun ini adalah Power and Spirit, masih dengan motto one team one goal, unit SMA berhasil menciptakan tatanan suasana yang sedemikian ceria dan ramai tapi tidak heboh.

Mesin penghasil busa bertengger di luar pintu gerbang SMK, entah apa esensinya namun menambah kesan tersendiri untuk acara tahunan ini. Ada bocah-bocah yang berlari sembari mengenakan kebaya modern dengan sanggulan yang nyaris lepas dari kepala, mereka adalah siswa TK yang akan tampil sebagai pembuka acara. Seperti tahun-tahun sebelumnya, unit TK selalu mempersembahkan sebuah tarian tradisional diawal dan akhir acara.

Beberapa siswa laki-laki terlihat sibuk menata kamera di atas tripod. Unit SMK memang tidak memiliki tanggung jawab apa-apa pada Semesta Fest tahun ini tapi percayalah mereka yang paling heboh dari seluruh unit yang ada. Kamera di setiap sudut lapangan dan gedung, lapak photobooth dengan hiasan nyentrik dan kekinian di rooftop juga lorong bawah sebelah gedung mereka. Belum lagi anak akuntansi yang ingin unjuk gigi dengan membuka stand 'Cerdas Cermat'.

"Aji, lo ikut gue sama Karen jaga stand warung dong!" ujar Shafira, ketika bertemu Aji di ruangan bisnis center.

"Nggak bisa. Gue jaga stand sama anak kelas 10 buat jual produk bisnis center, nih. Mana Pak Dama pakai ngasih target jualan segala," kata Aji, yang lebih terdengar sebagai keluhan.

"Memang lo jual apaan?" tanya Shafira, penasaran. Dia pikir Aji akan bergabung dengan Devon membuka layar tancap Mobile Legend.

"Mug, gantungan kunci, pin, stiker, akrilik, standarlah pokoknya. Lo sendiri buka warung apaan?" tanya Aji, sambil membenahi barang-barang yang akan ia jual.

"Nggak banyak, sih. Cuma corn dog mozarella, ramen, sama sate-sate goreng gitu," kata Shafira.

"Lo yang masak?" tanya Aji, skeptis.

"Ya, bukanlah. Karen yang masak, gue bantu-bantu doang," ujar Shafira, enteng.

Tentu Aji akan terkejut jika mendengar sebaliknya. Mereka pernah terlibat satu kelompok bersama dalam mata pelajaran Kewirausahaan dan Shafira adalah perempuan satu-satunya dalam kelompok tersebut, semua mengira akan aman karena ada satu perempuan di sana namun pada kenyataannya, hasil masakan mereka benar-benar melebihi warbiyasah mantap jiwa. Ternyata setelah Aji cari tahu, Shafira tidak pernah mencicipi rasa masakannya sendiri. Dia memasukkan apa pun yang ia pikir akan enak. Sungguh luar biasa perempuan satu ini.

"Lo kalau ketemu Chef Juna, nangis doi nyobain masakan lo." Begitu komentar Aji saat itu dan Shafira tidak peduli. Selama dia masih bisa masak ramen instan, hidupnya aman. Kebutuhan konsumsinya terjamin.

Semesta Angkasa | Teenlit ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang