5. Suri vs Alvian

421 113 24
                                    

Happy Reading!

Suri menghidupkan lampu kamar lalu menyalakan AC kemudian merebahkan tubuhnya ke kasur. Dia melirik kalender di nakas, sudah bertahun-tahun tetapi ia tetap belum bisa lupa. Kadang kala perasaan sesak itu menyergap ketika ia sendirian. Kejadian itu menyisakan trauma yang sewaktu-waktu bisa membuatnya pusing dan mual.

"Seandainya bukan gue yang mulai, nggak akan pernah ada hari itu."

Suri menutup matanya dan meletakkan lengan didahi. Hari ini cukup melelahkan, setelah ulangan bahasa indonesia dadakan lalu terjebat macet hampir satu setengah jam di jalan, yang Suri inginkan hanya rebahan. Namun dia tidak bisa lama-lama di kasur kalau belum mandi karena dalam hitungan detik, ibunya pasti akan memekik memintanya keluar kamar.

Laki-laki bangun dari kasur lalu duduk di tepi ranjang dan mengeluarkan kemeja sekolah dari tas. Ia meletakkan di meja belajar lalu lanjut mengeluarkan botol minun dan buku PR matematika.

"Suri! Mandi dulu baru tidur!"

Belum ada satu menit sejak ia bangkit dari kasur dan suara ibunya sudah terdengar.

"Iya, bentar, Ma."

Dia hendak keluar kamar membawa kemeja kotor dan botol minum tetapi matanya lebih dulu menangkap sebuah tumpukan kertas yang dijepit dengan paperclip tergeletak di pojok meja belajarnya. Suri menggeser kotak pensil yang ada di atas tumpukan kertas tersebut.

LAPORAN HASIL KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 
DUNIA USAHA/DUNIA INDUSTRI DI PERSONA ART

Dia melihat logo Semesta Angkasa terpampang besar di tengah kertas tersebut. Dia menarik kertas itu hingga keluar dari plastik bening.

Disusun oleh:
Nama : Karenina Ayura 
Kelas : XIMM2 
Kompetensi Keahlian : Multimedia 
NIS/NISN : 19208420/0938810 

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
SEMESTA ANGKASA
2020

Suri baru ingat tempo hari Karen memasukkan laporannya ke dalam tas. Dia baru sempat melihat sekali lalu ia geletakan begitu saja di meja belajar. Jujur, Suri tidak berminat membaca. Dia tidak akan bisa mengendalikan dirinya kalau sudah mulai menemukan kesalahan dan berakhir mencoret-coret kertas itu dengan spidol merah.

Namun setelah melihat sampul laporan milik Karen, dia jadi tertarik membaca. Baru kali ini ada adik kelas yang langsung menyerahkan laporan miliknya sendiri.

Suri akui Karen diluar dugaannya. Gadis itu masih terus bertahan walaupun ia tak kunjung meminjamkan laporan. Suri melangkah ke rak buku dan mencari salinan laporan miliknya, dia sendiri juga tidak tahu mengapa bisa dinobatkan sebagai penulis laporan terbaik. Suri hanya melakukan kewajibannya sebagai siswa SMK yaitu menulis laporan dari hasil kegiatan PKL selama tiga bulan, begitu yang ia pikir.

Memang refrensi yang ia ambil bukan dari laporan kakak kelasnya dulu. Suri hanya melihat contoh diinternet dan bertanya soal detail pada kakaknya—Siwa.

"Karenina Ayura." Suri melafalkan nama gadis yang akhir-akhir ini sering ia temui.

Sama seperti Karen, dia juga belum pernah mendengar gadis itu sebelumnya. Biasanya Alvian dan kawan-kawan akan menyebutkan nama-nama gadis yang sedang mereka dekati dan Karen tidak pernah terdengar makanya Suri merasa asing ketika kenalan dengan Karen.

Murid perempuan dijurusan multimedia angkatan 2018 hanya ada delapan orang dan tidak sulit mengingat satu per satu wajah serta namanya namun Karen tetap asing untuknya.

Semesta Angkasa | Teenlit ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang