Part 1

13.9K 505 26
                                    

"Oh ya, daddy hampir lupa menyampaikan pesan mommymu." Kata Frans pada putra tunggalnya. Istrinya yang mengetahui jika dia memiliki jadwal temu dengan putranya tadi pagi menitip pesan untuk disampaikan pada Kevin yang memang tidak tinggal bersama mereka.

"Pesan mommy?" tanya Kevin, walau dia terbiasa dengan kebiasaan mommynya. Jika dia menitip pesan dan bukan menyampaikannya secara langsung artinya, apa yang akan disampaikannya pasti akan membuat putranya kesal.

"Ya, dia bilang sudah waktunya kamu pergi menemui calon istrimu."

"Calon istriku?" ternyata benar dugaan Kevin, pesan mommynya bukanlah pesan yang menyenangkan.

"Mommy bilang jika kamu lupa, kamu disuruh pergi ke makam grandma dan grandpa."

Kevin merengut kesal mendengar jawaban daddynya, yang begitu menurut pada istri kesayangannya itu.

"Menurut daddy, tidak ada salahnya kamu mulai mencari wanita itu. Siapa tahu dia sudah memiliki kekasih atau tunangan atau bahkan suami dan anak, dengan begitu bukankah kamu tidak melanggar janjimu?" kata Frans memberi dukungan pada Kevin, walau dia tahu putranya pasti kesal diingatkan tentang hal itu, tapi dia tetap menyampaikannya karena tentu saja dia tidak akan mau tidur hanya memandang punggung istrinya karena lupa atau tidak menyampaikan pesannya.

"Sebenarnya apa alasan grandma dan grandpa menjodohkanku dengan seorang wanita yang saat itu bahkan masih dalam kandungan?"

"Bukankah kamu sudah tahu ceritanya? Grandma dari wanita itu adalah sahabat sekaligus penyelamat nyawanya. Grandma mengucapkan janji dan sampai menjelang akhir hidupnya dia masih memiliki penyesalan belum menemukan sahabatnya atau keluarganya."

"Ya, aku tahu tapi aku tidak habis pikir, mengapa harus menjodohkanku bukan yang lain?"

"Semua sudah terjadi, kamu sendiri juga sudah berjanji akan mengabulkan wasiat mereka jadi lakukan apa yang harus kamu lakukan."

"Akan kupikirkan." Kata Kevin dengan kesal.

5 tahun yang lalu saat grandmanya sakit keras dan diakhir waktunya dia meminta Kevin berjanji mengabulkan keinginan terakhirnya. Satu hal yang sama sekali tidak diduga oleh Kevin dan sama sekali diluar pemikirannya, grandma kesayangannya itu memintanya memenuhi janji pada sahabatnya, janji akan menikahkan salah satu cucunya pada cucu sahabatnya itu.

Dari semua cucunya memang hanya Kevin yang paling dekat dengannya, dia meminta Kevin menemukan sahabat yang telah terpisah 20 tahun dan memenuhi janjinya. Satu hal lain yang diherankan oleh Kevin adalah, jika grandma dan grandpanya sudah berusaha mencari sahabatnya selama 20 tahun dan tidak bertemu, bagaimana mungkin dia bisa menemukannya?. Selain itu dia juga belum ada keinginan menikah, karena baginya menikah adalah mengikat dua hati dalam hubungan sakral, dan tentu saja karena saling mencintai, walau sampai usianya yang ke-28 ini, dia belum menemukan satu wanita yang membuat hatinya bergetar dan memenuhi pikirannya atau bahkan membuatnya lebih mengutamakan wanita itu daripada pekerjaannya.

Saat diperguruan tinggi dia hampir berpikir telah menemukan wanita seperti dalam impiannya tetapi setelah mengenal dan berpikir hubungan mereka akan berhasil, dia harus kecewa, wanita itu memilih pria lain yang menurutnya lebih kaya. Sejak sekolah menengah Kevin tidak pernah menggunakan nama belakang, tepatnya nama orangtuanya atau nama keluarganya karena dia ingin mandiri. Dia tinggal di asrama dan bekerja sambilan untuk mencari pengalaman, sampai akhirnya dia berhasil menjadi penguasa bisnis property termuda dari perusahaan yang didirikannya sendiri. Saat itulah identitas aslinya terungkap, semua orang memujinya dan sejak saat itu juga banyak para wanita yang mendekatinya termasuk wanita yang pernah disukainya, bukan hanya itu para relasinya juga mulai mengenalkan putri-putri mereka padanya. Kekecewaannya membuat dia belum ingin menjalin hubungan serius dengan para wanita karena baginya semua wanita yang sekarang mendekatinya bukan karena apa adanya dirinya tetapi karena siapa dirinya.

I Love My FianceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang