Part 44

4.1K 324 17
                                    

Pesta penyambutan bayi William Elvano Walter, cucu pertama dari Frans Walter dan putra pertama dari Kevin Elvano Walter benar-benar pesta besar dan meriah, hampir seluruh anggota keluarga Walter hadir sehingga acara itu sekaligus sebagai acara berkumpulnya keluarga besar Walter. Dan satu kabar mengembirakan lainnya adalah pria seangkatan Kevin yang terakhir dalam keluarga Walter akhirnya berhasil melamar kekasihnya dan tentu saja dalam waktu dekat akan segera melangsungkan pernikahannya.

Larry menyesal hadir dalam acara itu karena semua sepupunya tidak berhenti menggodanya, sampai akhirnya dia kabur keruang istirahat yang disiapkan oleh Kevin untuk Kae, tepatnya untuk Kae menyusui putranya.

Sekarang dia duduk diruang tamu bersama Kevin, sedangkan Joane dan Kae berada didalam kamar sedang menyusui si bayi gembul.

"Bagaimana perasaanmu setelah dia mau menerimamu?" tanya Kevin.

"Jangan ikut-ikutan menggodaku, aku kabur kemari karena malas mendengar godaan mereka."

"Aku tidak menggodamu, tapi bertanya hal sebenarnya. Seperti kataku sebelumnya, perjalananmu bukan berakhir saat dia menerima lamaranmu tapi perjalananmu baru saja dimulai. Belajar untuk saling memahami, mengerti pribadi satu sama lain,tidak mementingkan ego dan belajar untuk saling memaafkan."

Larry tertawa, "Mengapa kamu berubah menjadi bijaksana? Aku tidak menyangka kata-kata seperti itu akan keluar dari mulutmu. Sebegitu berubahnya dirimu setelah menjadi seorang daddy?"

Kevin tersenyum, "Aku sudah bijaksana dari dulu hanya kamu yang tidak menyadarinya."

"Lama sekali putramu menyusu? Wah, sekarang kamu punya saingan."

"Tunggu saja giliranmu dan ganti aku yang akan mengolokmu."

Larry baru akan menyahut ketika pintu kamar terbuka dan Joanne keluar diikuti Kae sambil menggendong putranya.

"Tidur?" tanya Kevin yang langsung berdiri menyambut istrinya.

Kae menggangguk dan Kevin langsung mengambil alih.

"Kalian berdua disini, memangnya dibawah tidak ada yang mencari kalian?" tanya Kae.

"Dia kabur." Jawab Kevin pada Kae lalu beralih pada Larry, "Pakai saja ruangan ini, kami turun dulu sebelum nyonya besar menyusul kemari."

Kae langsung tertawa, "Kamar juga boleh dipakai." melihat Joane tersipu tawa Kae semakin lebar dan ketika tatapannya bertemu dengan tatapan tajam Larry, Kae hanya menjulurkan lidah mengejek Larry.

"Larry! Jangan menatap Kae seperti itu." kata Kevin dnegan keras membuat Kae tertawa dan Larry semakin kesal.

"Kamu jangan mencontohnya." kata Larry pada Joanne yang tersenyum. Dia mengenal Kae, karena Kae jugalah dia akhirnya berani mengakui perasaannya dan menerima Larry jadi melihat interaksi Kae dengan Kevin ataupun dengan Larry dia hanya tertawa karena tahu jika mereka bercanda.

"Joan, jangan mau menuruti perkataannya, rugi kamu pasti akan diakalinya." Kata Kevin.

"Betul, setahuku dia juga punya banyak mantan kekasih jadi kamu harus berhati-hati." Tambah Kae.

"Kalian tega, tidak bisa lihat aku bahagia. Jangan dengarkan pasangan provokator ini."

"Tapi bukankah yang dikatakan mereka memang benar?" jawaban Joanne membuat Kae dan Kevin tertawa dan Larry memberengut kesal. Sebelum dia mengomel kelihatannya pasangan provokator itu sudah keluar untuk kembali ketempat acara.

"Mengapa kamu ikut menggodaku? Kita turun atau kamu lebih nyaman disini?" kata Larry pada Joan.

"Turun saja, tidak enak dengan keluarga yang lain, selain itu kamu yang digoda mereka bukan aku." Jawab Joan santai.

I Love My FianceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang