Part 9

4.7K 409 18
                                    

"Halo Kae." Sapa Kevin ketika masuk kebagian belakang minimarket dimana Kae akan bekerja.

"Kamu diterima bekerja disini?" tanya Kae, seminggu ini Kevin yang selalu menemaninya berjalan pagi, hubungan mereka juga mulai dekat tepatnya Kae sudah tidak mengacuhkan Kevin atau menjawab pertanyaan Kevin dengan sepatah atau dua patah kata dan pada satu kesempatan Kevin bertanya apakah ada lowongan pekerjaan ditempat Kae, mengingat dia baru menyadari jika mempunyai tempat tinggal tetap dia harus mempunyai penghasilan tambahan lain supaya bisa membayar biaya bulanan. Kae yang mengetahui bagaimana sulitnya mencari uang untuk membayar sewa, merasa kasihan dan saat temannya akan cuti melahirkan dia menawarkan pekerjaan itu pada Kevin.

"Ya, berkat dirimu dan karena pagi aku masih ada beberapa pekerjaan jadi akhirnya aku ditugaskan sore hari." Jawab Kevin senang, tepatnya dia memang sengaja mengaturnya supaya bisa satu shift dengan Kae.

"Semoga kamu betah kerja disini, penghasilannya memang tidak besar tetapi jika penjualan bagus kita masih dikasih bonus." Kata Kae.

"Sebenarnya berapa jumlah pekerjaan dalam sehari yang kamu lakukan? Kudengar kamu baru saja lulus dan sedang mencari pekerjaan tetap?"

Kae tahu siapa yang memberitahukan Kevin yang tidak lain adalah pemilik kios koran tempatnya bekerja, karena kelihatannya Kevin juga suka membaca dan pagi hari dia pasti akan duduk membaca disana sambil bertukar cerita dengan sipemilik kios yang sudah berumur itu.

"Gaji yang mereka tawarkan tidak seperti yang kupikirkan, jika aku menerima pekerjaan itu artinya 8 jam sehari aku harus berada dikantor dan waktuku untuk mencari tambahan akan berkurang. Kuhitung-hitung dengan pekerjaanku sekarang aku bisa membayar sewa flat dan untuk makan sehari-hari itu sudah cukup."

"Aku pernah menggantikan temanku bekerja di club malam, penghasilannya disana lumayan bagus. Jika kamu berminat aku bisa menanyakannya pada temanku."

Kae menggeleng, "Disana terlalu bising dan aku tidak tahan asap rokok dan bau minuman keras. Kenapa kamu tidak meminta temanmu mencarikan pekerjaan untukmu disana?"

"Aku juga sebenarnya ingin bekerja disana tetapi pekerjaan lepasku kadang membutuhkanku menyelesaikan pekerjaan di malam hari."

"Bukankah pekerjaan lepasmu sebagai sales property? Apakah malam hari ada yang ingin melihat rumah?" tanya Kae tanpa disadarinya, dia hanya penasaran dan itu sudah membuat Kevin cukup senang karena artinya selama ini Kae tidak mengabaikannya. Mungkin benar kata para tetangga dan pemiliki kios koran jika sudah mengenal baik Kae maka kita akan menemukan Kae yang ceria.

"Aku bukan sales property, aku bekerja dikantor property sebagai programmer memeriksa dan memperbaiki system."

"Oh, maaf." kata Kae malu telah salah menilai.

"Tidak masalah, ayo kita mulia bekerja, dan tolong bimbing aku dalam pekerjaanku ini senior." kata Kevin dengan nada bercanda.

"Kae memakai masker dan topinya sebelum keluar dari ruang belakang minimarket dan menggantikan rekan mereka yang bertugas pagi. Kevin mengamati masker dan topi adalah atribut rutin dari Kae dan dari pemilik kios dia mengetahui jika dengan begitu Kae bisa bekerja dengan tenang karena akan mengurangi godaan atau keusilan beberapa pria apalagi Kae memang cantik.

***

Kae akhirnya terbiasa dengan keramahan Kevin, apalagi saat mengetahui Kevin juga sama seperti dirinya, membutuhkan pekerjaan untuk biaya hidup. Sudah seminggu mereka bekerja bersama di supermarket dan 3 hari belakangan ini akhirnya dia menyetujui membantu Kevin menyiapkan bekal makan malam setelah Kevin melihat dia membawa bekal dan memintanya menyiapkan untuknya karena dengan begitu mereka bisa lebih mengirit.

I Love My FianceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang