Part 47

3.9K 320 20
                                    

Jika kehamilan pertama hanya merasakan keprotektifan dari Kevin, saat hamil anak kedua William ikut-ikutan protektif pada Kae versi Kevin kecil. Sejak tahu dia tidak boleh menyusu langsung karena adiknya butuh asupan, dia tidak lagi merengek saat malam akan tidur tetapi tetap saja dia minta tidur ditemani oleh Kae. Willy juga jarang minta digendong dan dia suka sekali memeluk perut mommynya, membuat Kae terharu karena putra pertamanya itu bisa menunjukkan kasih sayang pada adiknya.

Namun kelihatannya kebahagiaan keluarga kecil itu kembali terganggu dengan berita yang sama sekali tidak terduga, Kevin mendapat kabar jika Edgar dibebaskan dan lansgung menemui Lorena setelah itu Edgar muncul di Manhatan. Kevin kuatir jika Edgar dihasut oleh Lorena dan berniat melakukan balas dendam pada mereka, mengingat 6 bulan setelah keputusan sidang Derren meninggal dipenjara karena perkelahian antar narapidana. Dari hasil penyelidikan, ditemukan jika selama dipenjara Derren sering mencari gara-gara dan tetap sombong, dia sangat tidak disukai dan terakhir dia berselisih dengan salah satu narapidana dan terjadi perkelahian yang berujung maut.

Kae meminta Kevin membantu memberi pemakaman yang layak untuk Derren, bahkan Lorena diijinkan keluar untuk mengantarkan putranya ketempat pemakaman tapi ditolak oleh Lorena. Dia kesal dan marah pada Derren, menyalahkan Derren yang membuat rencananya gagal dan akhirnya harus ikut mendekam dipenjara.

William berlari dengan kaki kecilnya mendekati Kae yang sedang duduk memeriksa susunan acara untuk pesta ulang tahun pernikahan Frans dan Madeline dengan Lea pengasuhnya berusaha menjaganya dari belakang supaya bisa langsung menangkap bayi gembul itu jika akan terjatuh. Sejak Kevin mendapat kabar jika Edgar ada di Manhatan, dia meminta Kae untuk pindah kerumah orangtuanya sekaligus biar bisa membantu Madeline dalam persiapan pesta ulang tahun pernikahan orangtuanya yang akan diadakan 3 bulan lagi, selain tentu saja membuat kedua wanita Walter tersebut tidak pergi keluar rumah sampai Frans dan Kevin memastikan rencana Edgar.

"Kenapa?" tanya Kae pada putranya.

William langsung memanjat sofa disamping Kae dan langsung minta duduk dipangkuan Kae.

"Cucu grandma darimana? Kenapa keringatan begitu?" kata Madeline membuat William mengangkat kepalanya melihat padanya dan tertawa.

"Ain." Jawabnya dan melihat gambar di tablet yang sedang dipengang Kae, "Apa ni?" tanyanya.

"Dekorasi pesta."

"Esta iapa?"

"Pestanya grandma dan grandpa."

"Oooo."

Madeline tertawa melihat mimik wajah William, yang persis seperti Kevin saat sedang berpikir, "Bagaimana dia bisa mirip sekali dengan Kevin, bahkan cara dia tersenyum atau berpikir."

"Kevin pasti akan menjawab karena Willy ada putranya, jangan lupa dia juga menuruni  kebawelan daddynya." jawab Kae.

Madeline tertawa, "Dan dia pasti juga akan bilang jika kebawelannya menurun dariku."

Kae ikut tertawa, membiarkan William menggeser gambar-gambar yang ditampilkan ditablet yang dipengang oleh Kae.

"Bagaimana rencana kalian untuk menyekolahkannya?" tanya Madeline.

"Kevin masih mencari dan mempertimbangkan beberapa sekolah untuknya, tapi kelihatannya karena masalah itu dia akan menundanya dulu."

"Benar juga, lebih baik ditunda dulu kita tidak tahu apa yang diinginkan penjahat itu. Mommy heran, mengapa mereka tidak sadar-sadar akan kesalahan mereka dan malah menuduh atau menyalahkan orang lain atas kesalahan dan keserakahan mereka. Tapi sebenarnya mommy dan daddy sangat bersyukur kamu selamat dari para penjahat itu."

I Love My FianceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang