Part 30

4.9K 341 16
                                    

Kae merengut kesal sudah 3 hari ini dia diperlakukan sebagai pesakitan oleh Kevin, "Jika besok kamu tidak kekantor lagi, aku pindah akan ketempat mommy." kata Kae dengan kesal.

"Aku tidak mengijinkanmu." Kata Kevin.

"Kamu mau aku stress dan bayi kita juga ikut stress?"

"Tentu saja tidak, tapi aku harus menjagamu dengan baik. Lihat saja setiap pagi kamu masih mual dan muntah walau tidak seperti 4 hari yang lalu, bagaimana aku tidak kuatir."

"Dokter sudah mengatakan, hal itu wajar dialami ibu hamil. Lagian setelah memakan obat mual, aku sudah tidak mual dan muntah lagi. Jika kamu terus memperlakukanku sebagai pesakitan yang ada aku semakin stress dan kamu juga tahu itu tidak baik untukku dan bayi kita."

Kevin diam, dia tahu apa yang dikatakan Kae memang benar tapi melihat setiap pagi Kae lari kekamar mandi dan memuntahkan isi perutnya membuatnya tidak tega.

"Bagaimana jika besok kamu kekantor dan seperti biasa aku akan menemanimu? Aku bosan di sini terus." Kae mulai merayu dan merenggek, dia tahu Kevin pasti tidak akan tega.

"Baiklah, besok kamu ikut bersamaku kekantor."

Namun malam harinya Kae kelihatannya menyesali keputusannya untuk ikut besama Kevin ke kantor. Malam itu setelah makan malam Kevin ribut menyiapkan apa saja yang perlu dibawa mulai dari obat, vitamin, makanan ringan, susu dan entah apalagi dan membuat Kae memilih masuk kedalam kamar untuk tidur daripada melihat kepanikan suaminya yang terlalu berlebihan itu dan ini baru akan pergi kekantor, dia tidak membayangkan jika menemani suami protektifnya itu dalam perjalanan bisnisnya.

Untunglah kesibukan Kevin tidak membuatnya menempel terus pada Kae seperti dirumah, jadi Kae bisa bersantai dan membaca berita-berita seperti yang biasa dia lakukan. Saat itulah dia membaca berita tentang Derren, Kae hampir saja lupa kasus Derren dan setelah membaca berita itu dia hanya bisa bersyukur memutuskan pergi, dia tidak membayangkan jika dia masih tinggal bersama mereka.

Rupanya setelah pemberitaan pertama tentang Derren, muncul korban-korban lain yang ikut mengajukan tuntutan dan sekarang Derren harus bertanggung jawab atas semua perbuatannya. Kelihatannya dia harus bertanya pada Kevin sudah sejauh mana rencananya berjalan membiarkan orang-orang itu menggali lubangnya sendiri tapi tentu saja dia tidak akan beratnya sekarang, karena bertanya sekarang sama saja dengan membuat suaminya kembali ingat jika dia adalah tahanannya.

Telepon genggamnya berbunyi, melihat siapa yang meneleponnya Kae langsung tertawa, semoga saja Madeline sudah kembali dan bisa menyelamatkannya. Sehari setelah dia keluar dari rumah sakit Madeline pergi menemani Frans dan kelihatannya sekarang dia sudah kembali.

"Kamu dimana sekarang?"

"Mommy sudah kembali? Aku dikantor, mom kamu harus menyelamatkanku, putramu itu sungguh-sungguh mengerikan keprotektifannya."

Madeline langsung tertawa, "Besok mommy baru kembali, kamu harus bertahan dulu. Mommy meneleponmu karena ingin bertanya, apakah kamu menginginkan sesuatu dari Jepang, mumpung mommy disini, mommy bisa mencarikan dan membelikannya untukmu."

"Mommy di Jepang?" Kae langsung membayangkan kue mochi yang disukainya, "Mom bisa tolong bawakan kue mochi?"

"Tentu saja, mommy akan membawakannya untukmu. Ada lagi?"

"Hanya itu mom, terima kasih sudah menawariku."

"Kamu itu kebiasaan, mana pernah meminta selalu menunggu ditawari. Sekarang kamu sedang hamil, jangan ragu untuk meminta apa yang kamu inginkan dan mommy yakin suami super protektifmu itu pasti akan berusaha memenuhinya."

Kae tertawa, mengobrol dengan Madeline seperti mengobrol dengan teman dan itu membuatnya senang.

"Jika itu makanan dia pasti akan menyiapkannya tapi bagaimana jika aku bilang, aku ingin naik roller coaster?"

I Love My FianceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang