Part 39

3.8K 336 13
                                    

Akhinya Kaelyn dan Kevin kembali bertemu dengan Jospeh dan Lorena, kali ini ternyata Kevin melibatkan pengacaranya untuk mengikat perjanjian yang membuat Joseph dan Lorena semakin yakin jika apa yang mereka pikirkan adalah benar.

Selama pertemuan Kaelyn hanya diam dan menuruti perintah Kevin untuk membubuhkan tanda tangan disemua dukumen yang diperlukan. Kae dan Kevin memang bersandiwara supaya kedua lawan mereka semakin percaya jika mereka telah memegang rahasia Kevin. Joseph langsung mengajak mereka untuk merayakannya kembalinya Kaelyn dengan makan malam bersama tetapi ditolak oleh Kevin dengan alasan dia telah memiliki janji dengan timnya di Boston.

Sesuai dugaan Kevin, Joseph kembali mengundangnya secara pribadi dengan alasan membicarakan masalah Kaelyn yang pada kenyataannya Joseph meminta bantuan dana untuk J&C, tentu saja menggunakan alasan jika Kaelyn juga pemilik J&C namun dia terlalu menganggap remeh Kevin sebagai lawannya.

Kevin memang menyanggupi akan menyuntikkan dana ke perusahaan tetapi tentu saja setelah dia selesai mempelajari situasi keuangan perusahaan, dan dia meminta Joseph mengirimkan kepadanya semua data keuangan J&C selama 2 tahun yang lalu dan tahun berjalan.

"Mereka sungguh-sungguh keterlaluan, tanda tanganku saja belum kering dia sudah meminta uang padamu." Kae mengomel ketika Kevin menceritakan padanya hasil pertemuannya dengan Joseph.

"Memangnya tanda tanganmu di dokumen itu pake tinta apa? Kenapa sudah sehari semalam masih belum kering?" Kevin tidak tahan untuk tidak menggoda istrinya.

Kae mengerucutkan bibirnya, menunjukkan kekesalannya membuat Kevin tertawa.

"Sudah jangan kesal pada mereka, aku berpikir bagaimana jika besok kita mengunjungi makam mommy?"

Kae melihat pada Kevin, "Mengunjungi mommy?"

"Ya, sejak menikah sampai sekarang aku belum menghadap mommy mertuaku, jadi apakah besok kamu mau menemaniku?"

"Tentu saja, aku juga sudah lama sekali tidak kesana."

"Setelah dari makam, kita masih ada janji dengan pengacara untuk mengkonsultasikan sejauh mana kamu bisa mendapat kuasa untuk melakukan autopsy pada mommy."

"Bagaimana dengan penyelidikanmu tentang kecelakaan itu?" tanya Kae tiba-tiba teringat pembicaraan mereka yang lalu.

"Ben masih menunggu kabar dari Texas, aku juga minta Ben menyelidiki soal kematian grandma dan grandma Smith."

"Kenapa?"

"Hanya untuk memastikan pikiranku."

"Kamu menduga jika mereka meninggal karena Joseph?"

"Kemungkinan itu ada hanya aku belum yakin."

Kae diam dengan pikiran yang berputar, segala kemungkinan dan dugaan Kevin mungkin saja benar, ada kemarahan dalam dirinya yang tidak bisa diungkapkan jika semua pemikiran Kevin memang terbukti benar. Kelihatannya bayinya mengerti kegusaran mommynya, dan untuk pertama kalinya dia bergerak sampai membuat Kae terkejut.

"Ada apa?" tanya Kevin yang melihat peruhana raut wajah Kae dan melihat Kae memengang perutnya.

Kae yang tidak menjawab membuat Kevin semakin kuatir, "Kenapa sayang? Ada yang sakit?"

Bukannya menajwab, Kae mengambil tangan Kevin dan meletakkannya diatas perutnya. Kevin yang merasakan sesuatu menyetuh tangannya ikut terkejut.

"Dia bergerak." Kata Kae sambil tersenyum, hilang semua apa yang menganggu pikirannya tadi.

Kevin kembali meraba perut Kae, kali ini dia merasakannya sendiri, "Ya, dia bergerak. Apakah tidak sakit?"

Kae menggeleng, "Hanya merasa aneh ada yang bergerak didalam."

I Love My FianceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang