35. Masih Berharap

7.9K 874 59
                                    

Area 21+

Suara rintihan sakit dan nikmat bercampur menjadi satu di dalam kamar yang minim cahaya itu ketika pinggul seorang pria yang berada di atas tubuh seorang wanita di gerakkan sangat cepat. Wanita itu hanya mampu memejamkan mata erat sambil meremas bantal.

Pria di atasnya benar-benar tidak memberinya ampun, tidak peduli padanya yang sudah mencapai puncak beberapa kali. Pria itu tidak ada lelahnya menghujamnya terus menerus.

Karena pria itu terlalu dalam memasukinya, akhirnya ia pun membuka suara.

"Engh... pelan-pelan please..." lirih wanita itu terbata-bata karena tubuhnya terguncang akibat hentakkan dari pria itu. Seketika tubuhnya berhenti terguncang dan pria itu menatapnya.

Kemudian melepaskan penyatuan mereka, walau si pria belum mencapai puncaknya. Pria itu meraup wajahnya kasar serta mengacak rambutnya frustasi.

Wanita itu mulai takut karena membuat pria itu marah dengan menyela pria itu ketika memasukinya.

"Harusnya lo gak bicara, sialan!!" bentak pria itu yang membuat wanita itu tersentak dan hendak mengambil selimut untuk menutupi tubuhnya, tapi pria itu kembali menindihnya dan memasuki dirinya. Memacu cepat yang membuatnya merintih sakit.

Setelah puas dan mencapai puncaknya, pria itu mengerang nikmat dan menyebutkan nama wanita yang begitu di cintainya membuat wanita yang menjadi partner kepuasannya menangis dalam diam.

Selalu saja seperti ini, sejak menjadi pemuas nafsu pria itu, tidak sekalipun pria itu melihat dirinya dan selalu menganggapnya wanita yang menjadi ratu di hati pria itu.

Wanita itu meraih selimut dan meringkuk memunggungi si pria yang mulai mengenakan pakaiannya kembali. Tidak ada kecupan di bibir sebagai penutup terakhir kegiatan panas mereka, maupun kecupan di kening.

Pria itu berlalu saja keluar dari kamar hotel tanpa sepatah kata.

Wanita itu merasa seperti seorang wanita bayaran, padahal bukan. Sama sekali ia bukan wanita seperti itu. Bahkan ia hanya di masuki pria itu. Pria yang di cintainya. Saking mencintai pria itu, ia rela menjadi pemuas nafsu karena pria itu tidak dapat melampiaskan nafsu pada wanita yang di cintainya.

Sungguh cinta telah membuatnya menjadi wanita bodoh. Merelakan seluruh hidupnya demi pria yang sama sekali tidak mencintainya.

*****

Ruangan yang minim cahaya, tapi suara musik memekakkan telinga dan banyaknya pengunjung ke tempat itu. Apalagi sekarang malam minggu, tiga kali lipat dari biasanya pengunjung datang.

Tempat yang sudah sangat jarang Anis kunjungi. Dulu ia ke sini bersama teman-temannya, minus Andra karena tidak di perbolehkan Renata, serta Malvin yang memang tidak ingin ke tempat seperti ini. Hanya Iyo dan Chito yang menemaninya ke sini. Atau ia akan pergi bersama teman bisnisnya atau teman kuliahnya dulu.

Baru kali ini ia datang seorang diri. Dirinya benar-benar memerlukan pengalihan dari rasa sakitnya atas penolakan Via.

Anis berpikir, percuma saja perjuangan serta kesabarannya selama ini.

Bertahun-tahun mencintai Via dalam diam membuatnya sakit hati sendiri dan mencari wanita sebagai pelarian. Keempat wanita malang yang menjadi mantan kekasihnya tau kalau ia hanya menjadikan mereka pelarian karena sekeras apapun Anis ingin melupakan Via, tetap saja tidak bisa.

Dan beberapa bulan ini mereka dekat dan bahkan Via hamil anaknya. Ia pikir akan mudah bersama Via karena merasa Via sudah terbuka padanya dan sering curhat padanya saat wanita itu sedang memiliki masalah. Namun, semua itu tidak ada artinya.

Love Makes a FoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang