"NANA!!! APA YANG KAU LAKUKAN DENGAN JAKET NARUTO KU!!!!" Teriak seorang gadis berambut cokelat panjang sambil menenteng sebuah jaket yang penuh dengan coretan abstrak.
"Melukiskannya biar tambah cantik" jawab gadis lain dengan tampang polos.
"CANTIK DARI UPIL MU!"Semprot gadis yang tadi berteriak.
"It—"
"AYA!!! AYANA!!! ADA APA INI?!!" Pekik seorang wanita dengan membawa sendok sayur di tangannya.
"Ka-kaasan?"gagap kedua gadis yang tadi bertengkar saat melihat wanita yang baru datang itu.
Wanita yang tidak lain adalah ibu dari Aya dan Ayana— dua gadis tadi— melotot galak kepada dua putrinya. Dia tidak habis pikir dengan sikap kedua putri kembarnya yang selalu tidak luput dengan pertengkaran.
"Ada apa ribut-ribut?!" Tanya Airin, ibu dari Aya dan Ayana.
"Nana coret-coret jaket Naruto ku! Padahal baru beli kemarin dan belum sempat di pake!" Adu Aya pada Airin.
"Itu biar kelihatan lebih bagus Bu. Nana tambahin karakter chibi dari Madara biar tambah keren!" Bela Ayana agar tidak kena marah. Bagaimanapun juga ulahnya ini memang salah, tapi niatnya baik kok. Dia hanya ingin mempercantik jaket kembarannya yang sayangnya malah jadi kayak jaketnya Sadako.
"Keren dari mana?! Ini malah jadi jelek! Ayam saja kalau lihat pasti nelungsupin kepalanya ke dalam tanah!" Sahut Aya jengkel.
"Masa sih? Bukannya yang suka nelungsupin kepalanya kedalam tanah itu burung onta ya" Ujar Aya sambil memegang dagunya menggunakan ibu jari dan telunjuk nya.
"Bukan burung onta! Tapi BURUNG PUYUH!" Kata Aya dengan nada meninggi pada dua kata terakhir.
"La—"
"DIAMMM!!!" Teriak Airin memotong ucapan Ayana.
Airin menatap tajam Kepada dua putrinya, dia jadi steres sendiri mendengarkan ocehan anak-anaknya yang sama sekali tidak berfaedah.
"Aya! Itu cuma masalah sepele, tidak usah di besar-besarkan. Kamu kan bisa mencucinya atau bisa beli lagi!" Ucap Airin memarahi Aya.
Aya diam menunduk saat ibunya memarahinya. Sementara Ayana tersenyum girang saat ibunya memarahi kembarannya bukan dirinya.
"Dan kamu Ayana!" Desis Airin membuat senyum Ayana luntur seketika.
"Jangan lakukan itu lagi! Memangnya ibu pernah ajarin kamu buat berbuat jahil kayak gitu?! Awas saja kalau kamu masih berbuat jahil seperti itu, ibu pastikan palet, cat warna dan segala peralatan lukismu ibu sita!"ancam Airin dengan mata berkilat-kilat.
Ayana menatap tidak percaya kearah ibunya. Dia tidak menyangka kalau perbuatannya bisa membuat ibunya marah seperti ini. Sementara Aya juga menatap kearah ibunya dengan tatapan sama seperti kembarannya.
"Maaf Kaa-san" cicit Aya dan Ayana
Airin menghela nafas saat mendengar kedua putri nya meminta maaf. Dia jadi merasa bersalah sudah memarahi putrinya sekeras ini.
"Tidak papa, sekarang jangan ribut lagi. Ibu turun kebawah dulu" ucap Airin yang dibalas anggukan oleh kedua anak kembar itu.
Ketika Airin turun kebawah, kedua anak kembar itu menarik nafas panjang.
"Ibu mengerikan sekali" aku Ayana.
"Kamu benar, lebih mengerikan daripada Kushina" balas Aya membenarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naruto Shipuden: Hoshino Clan [Discontinued]
Fanfiction◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆◇◆ Aya Hirano dan Ayana Hirano tidak percaya kalau mereka ditarik masuk kedalam dunia Naruto. Dunia yang seharusnya menjadi fantasi belaka bagi mereka. Semua itu berawal ketika dua gadis kembar tadi di bawa oleh seorang pria berjubah...