.
.
.
___________________________________Jungkook berjalan tak tentu arah. Niat awal ingin mencari udara segar tak jauh dari panti, dirinya malah berujung dipinggir jalan diluar kawasan tempat tinggalnya.
Entahlah, hatinya merasa sedikit kecewa. Padahal sebelumnya Jungkook sudah merasa sangat bahagia karena ada keluarga yang mau mengadopsinya. Bibi Song bilang jika orang itu ingin mengadopsi dirinya, tetapi ternyata salah, bukan Jungkook, melainkan Jihoon yang orang itu inginkan untuk menjadi anaknya.
Jungkook berpikir bahwa dirinya tidak berguna sama sekali. Ia merasa terbuang dan tak dipedulikan lagi. Malam ini Jungkook sedang terbawa perasaan, makanya menjadi galau begini. Ingin meluapkan tangis, tetapi tidak bisa, rasanya seperti tertahan di tenggorokan.
Sebuah mobil hitam terhenti disamping Jungkook dan memperlihatkan wajah seseorang dari kaca mobil yang baru terbuka.
"Jungkook?"
Itu Jimin, diantar oleh supirnya.
Jungkook menoleh. "Jimin Hyung?"
"Kau sedang apa malam-malam diluar? Ingin ikut ke rumahku? Aku rasa kau butuh menenangkan diri." ujar Jimin yang dapat menebak dari raut wajah Jungkook bahwa pemuda manis itu sedang bersedih.
•••
"Menangislah sepuasmu. Kau bisa luapkan semuanya." ujar Jimin sambil mengusap pelan punggung Jungkook yang bergetar dipelukannya.
"Hiks, Jimin Hyung ...."
"Iya, aku disini."
"Bagaimana rasanya memiliki keluarga utuh?" tanya Jungkook masih sedikit terisak.
"Rasanya not bad. But, kau bisa menganggap keluargaku sebagai keluargamu juga." balas Jimin.
Jimin membiarkan Jungkook berada dipelukannya cukup lama. Sampai Jimin tak merasakan pergerakan lagi dari Jungkook, ternyata yang lebih muda sudah tertidur pulas dipelukannya.
"Aku bisa saja meminta orangtuaku untuk mengadopsi dirimu, tapi jika aku melakukannya maka kita tidak akan bisa bersatu layaknya sebagai pasangan. Aku menginginkanmu, tetapi bukan sebagai adikku saja, melainkan lebih dari itu." gumam Jimin sesekali menciumi pucuk kepala Jungkook lembut.
Dengan inisiatif, Jimin membaringkan tubuh Jungkook di kasurnya dengan ia yang ikut berbaring disampingnya, tentunya sambil memeluk Jungkook─ mumpung ada kesempatan.
Jimin masih ingat dengan janji Jungkook yang akan menemui Taehyung di taman dekat sekolah─ karena Jimin mendengar percakapan keduanya tadi siang. Sebelum bertemu Jungkook dipinggir jalan, Jimin sudah memantau Taehyung yang ternyata masih menunggu kedatangan Jungkook. Sudah satu jam menunggu, ternyata Jungkook belum datang. Maka Jimin memutuskan untuk pulang, tetapi keberuntungan berpihak kepadanya. Jimin bertemu Jungkook di jalan, dan menurut dugaannya Jungkook melupakan janjinya dengan Taehyung karena rasa sedih yang baru saja dialaminya.
Maka ini kesempatan Jimin. Tidak akan ia biarkan Taehyung bertemu dengan Jungkook, atau Jimin akan kehilangan harapannya untuk bersama dengan Jungkook, orang yang ia cintai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loveguard?「✓」
Fanfiction➪ ᴛⲏᴇ ᴇⲛᴅ 'ˎ˗ Pairing: Taekook ; [ toptae x bottkook ] Summary: Taehyung tak menyangka jika orang yang selama ini ingin ia lupakan justru kembali hadir untuk melindunginya; karena bodyguard barunya adalah mantan kekasihnya sendiri. Tentang masa lalu...