🐾 Loveguard? [40]

17.8K 1.8K 60
                                    

.
.
.

Luhan kini sedang menunggu Jungkook dan terduduk disamping ranjangnya. Menggenggam tangannya lembut, sesekali menciumnya. Luhan berharap agar Jungkook secepatnya terbangun supaya ia bisa memeluknya sekaligus mengucapkan permintaan maafnya.

Sebagai orangtua, Luhan merasa sangat bersalah karena sempat ragu dan tak mempercayai jika Jungkook adalah puteranya.

Mengenai hasil tes DNA, semuanya benar. Jungkook merupakan anak kandung Sehun, sample darah mereka sangat cocok.

Saat ini Sehun dan Taehyung sedang berada di kantor polisi untuk dimintai keterangan sebagai saksi atas tindakan Jihoon yang merugikan.

Yoongi terduduk di sofa yang tersedia didalam ruang rawat itu dan memperhatikan Luhan yang terlihat sedih. Sebenarnya Yoongi tidak tega, ia ingin memeluk Luhan untuk sekedar menenangkannya, tetapi urung mengingat Papa-nya itu kemarin sempat meragukan Jungkook. Yoongi hanya ingin sang Papa merenungkan kesalahannya.

"Jungie, maafkan Papa." Luhan akhirnya terisak dan membenamkan wajahnya diperut Jungkook sekaligus memeluknya.

Selama belasan tahun tak bertemu, Junghwa pasti mengalami masa-masa sulit. Sebelumnya Luhan bertanya-tanya, seburuk apa kehidupan putera kecilnya diluar sana, apakah putera kecilnya masih hidup? Namun kini semuanya sudah terjawab. Junghwanya masih hidup dan tumbuh menjadi sosok yang kuat. Luhan bersyukur, Tuhan melindungi puteranya disetiap langkahnya.

"Pa, ingin aku belikan makanan apa?" tanya Yoongi memecah suasana. Walaupun masih sedikit kesal, tapi Yoongi sayang pada Luhan. Sebagai bentuk perhatiannya, Yoongi pun menawarkan makanan apa yang sekiranya Luhan inginkan untuk dimakan sekarang.

Tapi Luhan hanya diam, masih sibuk terisak.

"Papa harus makan. Tadi di rumah Papa belum sempat makan." ujar Yoongi.

Luhan mengangkat wajahnya dan sedikit menoleh pada Yoongi. "Kalau begitu belikan makanan seafood."

"Jangan aneh-aneh. Ingin kubelikan bubur saja, mau?" balas Yoongi.

Luhan menggeleng. "Papa mau makan seafood, agar Jungie tidak merasakan sakit sendirian."

"Pa, Jungie pasti akan sangat sedih jika kau berbicara seperti itu. Aku belikan bubur saja, ya?"

"Kenapa alergi sialan ini harus menurun pada Jungie! Anakku sudah cukup menderita, tapi justru aku menambah penderitaannya. Jika bisa biar aku saja yang merasakan sakitnya, tapi puteraku jangan." isak Luhan semakin menjadi. Kesal sekali pada dirinya sendiri.

Luhan merasakan pelukan hangat dari putera sulungnya. "Pa, Jungie bilang kau adalah Papa yang terbaik untuknya. Jungie sangat sayang padamu. Ketika bangun nanti peluklah dia, Jungie bilang dia sangat merindukan pelukanmu."

Luhan mengangguk. "Tapi kapan Jungie akan bangun? Papa ingin meminta maaf padanya."

"Biarkan Jungie beristirahat sebentar lagi, hm?" ucap Yoongi teramat lembut.

•••

Taehyung baru saja sampai di rumah sakit bersama dengan Sehun setelah memberi keterangan di kantor polisi. Ia memasuki ruang rawat Jungkook dan ternyata Yoongi beserta Luhan masih terjaga, padahal waktu sudah menunjukkan hampir tengah malam.

"Bagaimana? Apa dia akan mendapat hukuman yang setimpal?" tanya Yoongi ketika melihat entitas Taehyung dan Ayahnya memasuki ruang rawat.

"Semuanya akan diproses dan dia akan menjalani sidang lusa nanti." jawab Taehyung.

"Baguslah. Aku merasa lega mendengarnya." balas Yoongi bersedekap dada dan kembali bersender pada sofa.

Loveguard?「✓」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang