MA• 10

740 114 7
                                    

Jason POV

Ck... Ternyata rata-rata gadis bar-bar yang ada di yayasan/kampus papa ini gak tau malu yah!

Seperti tak pernah melihat cogan lewat aja!

Oh yah fyi kampus ini termasuk milik papa ku karena ia memegang saham terbesar tempat ini, Universitas SW. baru kali ini aku menginjakkan kakiku di kampus ini, dan itupun untuk mengantarkan Glory tercintaku... Oops

Oh no! Ahh sudahlah, karena kalian juga sudah mengetahuinya tadi jadi akan aku beritahu saja.

Yah! Aku menyukai Glory,, mungkin sudah jadi cinta.

Sejak saat dimana aku menolong Glory yang hampir tertabrak di taman dekat mall dan berakhir aku menindihnya... Sejak itulah rasanya jantungku berlari maraton, awalnya aku menyangkal hal itu tapi pertahanan ku runtuh ketika kami berciuman di atas bianglala kemarin.

Aku malu sekali sebenarnya, tapi yah mau gimana lagi? Tidak mungkin aku menghindari dia, jika aku menghindar pun bagaimana aku bisa mendapatkan hatinya.

Aku akan sangat senang jika dia juga memiliki perasaan yang sama denganku.

Aku sedang meminum boba vanilla yang sempat ku beli di kantin sekolah tadi. Sembari berjalan perlahan meneliti ruangan khusus yang papa siapkan jika aku mau mengunjungi tempat ini.

Jika ada yang bertanya 'mengapa tidak kuliah saja di tempat milik papa mu?'

Maka jawabannya simple 'karena anak-anak disini rata-rata terkenal nakal, dan juga aku ikut dengan temanku untuk kuliah ditempat lain'

Walau tidak semuanya nakal, tapi tetap saja aku tidak suka. Lihatlah betapa bar-bar nya mereka tadi saat aku melewati lorong kampus.

Tapi sebenarnya aku cukup menyesal tidak memilih kuliah disini, jika dari lama aku bertemu Glory pasti aku akan bersedia sekali untuk kuliah disini.

Aku melihat jam ditangan ku yang sudah menunjukkan pukul 09.52.

*maaf karena aku masih SMP jadi gak tau jam istirahat kuliahan berapaan* - author

Yang artinya beberapa menit lagi jam istirahat istirahat akan segera tiba.

Jason POV END

***

Menit demi menit pun berlalu, dan kini aku sedang berjalan menuju kelas Glory.

Dari mana ia tau arah kelas Glory?
Simple saja, ia hanya perlu memerintahkan suruhannya untuk mencari letak kelas gadisnya.

Huhuhu, jujur Jason sedikit malu mengakui Glory gadisnya sedangkan ia dan Glory tak memiliki hubungan apa-apa, hanya sebatas sahabat saja.

Tapi Jason keras kepala, jadi ia tetap mau menganggap Glory sebagai gadisnya.

Mungkin sebentar lagi Glory akan bener-bener menjadi gadisnya....

Sepanjang perjalanan, Jason dihadiahi tatapan memuja dan teriakan histeris para kaum hawa yang genit.

Bagaimana tidak, hampir seluruh Mahasiswi disini itu adalah penggemarnya. Mereka tentu histeris melihat cogan yang selama ini menemani kehaluan mereka, tiba-tiba berada di kampus tempat mereka menuntut ilmu.

Tak mau pusing memikirkan gadis-gadis genit disitu, Jason mempercepat langkahnya agar segera sampai di kelas gadisnya.

Saat sampai di depan kelas Glory Jason pun mengedarkan pandangannya untuk mencari gadis itu. Netranya yang hitam berhasil menangkap sosok gadis cantik, mungil yang tak lain adalah Glory.

Ma Jas #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang