ANATHAN || END

❇23❇ DIMULAI (Revisi)

~Anathan~
.
.
.

Bila awalku adalah akhir dalam kisah hidupmu maka
Aku ingin menjadi awal yang mengakhiri kisah itu
dengan kalimat
"Mereka pun hidup bahagia selamanya"

***

"Halo bun"

"Halo sayang, maaf bunda ganggu bisa tolong bunda sebentar?"

"Boleh kok bun, bantu apa?"

"Bunda belum sempat belanja dan bunda lagi sibuk dirumah bisa tolong belanja sebentar nanti list nya bunda kirim"

"Oh iya bun, Fuma meluncur sekarang"

"Makasih sayang maaf ganggu waktunya"

"Sama sama bunda"

Tut tut

Panggilan terputus antara Fuma dan Viska, padahal pertandingan sebentar lagi selesai. Dirinya ingin mengetahui siapa pemenangnya, tapi tak apa lah, toh ia bisa menanyakan siapa yang menang nanti.

Dirinya pun pergi dari sana menuju parkiran untuk menggunakan mobilnya ke supermarket setelah beberapa menit yang lalu viska mengirim list belanjaan yang lumanyan banyak.

Tanpa ia sadari ada seseorang dengan mobil juga mengikutinya setelah Fuma keluar dari gerbang sekolah.

***

"Kerja bagus semuanya, Bagas kamu telah membayar kelalaian kamu di babak sebelumnya, terimakasih semuanya kalian boleh istirahat dan persiapan UAS sisanya bapak informasikan lagi" ucap pelatih di ruang ganti sebelum mereka mengganti pakaian ia sempat datang untuk mengucapkan terimakasih.

"Terimakasih pak!" setelahnya guru itu pergi meninggalkan mereka yang ingin berganti pakaian disana.

"Gas, kenapa sih? Masih galau lo?" tanya Vian karena sendari tadi Bagas melamun dengan pandangan kosong.

"Gak tahu, perasaan gue gak enak" ucapnya lirih, sembari menutup wajahnya dengan tangan yang bergetar.

"Gue tahu, ya udah cepetan ganti kita bantu cari ya?" tambah Al yang menepuk pelan pundak sahabatnya itu.

Ddrrtt ddrrtt

Ponsel di sebelah Bagas bergetar, sontak sang empu segera melihat siapa yang mengirimkan pesan ditengah keadaan kacau begini.

Pacarmu🐰

Pesan suara dari pacarmu🐰