ANATHAN || END

❇20❇ TERLIHAT (Revisi)

~Anathan~
.
.
.

Semua sama dalam rasa sakit.
Semua bersatu dalam hening.
Semua terkumpul dalam tangis.
Karena, saat ketiga hal
itu tiba ego akan meruntuh. Karena ia tak sekuat cinta, yang akan tetap kokoh
meski tiga hal itu melanda.

***

Aku t'lah tahu kita memang tak mungkin
Tapi mengapa kita selalu bertemu #Fuma

Aku t'lah tahu hati ini harus menghindar
Namun kenyataan ku tak bisa
Maafkan aku terlanjur mencinta #Fika

Seperti yang ku katakan tadi. Semua sama dalam rasa sakit, dan itulah yang dialami dua insan ini. Bermula dari Fika yang pergi meninggalkan kantin menuju ruang musik dan Fuma yang mengikuti karena merasa bersalah.

Berakhirlah mereka dengan gitar masing masing, duduk berhadapan dan saling bersahutan. Entahlah, yang ada di pikiran mereka kini hanya satu 'maaf'. Jika mereka kembar apakah harus kembar nya mereka menjadi alasan atas samanya luka? Apa itu juga alasan mereka mendapatkan cinta dan kebahagiaan? Rasa sakit? Kecewa? Bila itu yang dirasakan setiap kembar, mereka memilih untuk lahir tidak menjadi kembar.

Senyuman itu hanyalah menunda luka yang tak pernah kuduga #Fuma

Lirik itu ia tunjukan pada Fika. Senyuman yang ia lihat ternyata hanya ilusi semata, karena pada nyatanya dirinya sedang menangis pilu dan mencoba meredam rintih dari retak dalam hatinya. Fuma merasa dirinya menjadi kembaran yang buruk, jauh dari kata sempurna.

Dan bila akhirnya kau harus dengannya mengapa kau dekati aku kau membuat semuanya indah #Fika

Sebenarnya lirik ini mengingatkan Fika akan dirinya sendiri. Ia tahu Bagas mempunyai masa lalu dengan Fuma, tapi ia mencoba acuh dan berusaha mendekat. Sekarang ia terbukti hanya mendapat luka, hanya luka.

Seolah takkan terpisah #Fuma

Ya seakan mereka tak pernah terpisahkan, namun si kembar itu mengingkari janjinya. Janji untuk sama sama, baik dalam hal apapun. Kini janji itu menguap menjadi hilang tak tersisa.

Aku t'lah tahu kita memang tak mungkin tapi mengapa kita selalu bertemu #Fika