1

2.4K 202 2
                                    


  Terlihat tiga orang laki-laki berjalan menuju bangku pojok kanan yang diduduki oleh lelaki berkacamata, yang disebut oleh teman sekelasnya cupu. Ia adalah Abimanyu Damar Bwana, cowok pintar namun takut dengan segala hal. Kini nampak Kavin dan kawan-kawan, sedang menyodorkan buku latihan mereka kepada Damar. Damar selalu dibully dan dimanfaatkan oleh teman sekelasnya, apalagi oleh Kavin Ardana Abiputra anak dari pemilik Mars Highschool.

  Kekuasaan itu lah yang menjadikannya sangat disegani, dan sering membully murid terutama Damar. Damar yang lemah tidak sanggup melawan, ia selalu dilindungi oleh sahabatnya yaitu Aksa Delvin Arion.

Melihat kedatangan mereka, Damar langsung berdiri dari duduknya, ia sudah dapat memprediksi apa yang akan terjadi kedepannya.

"Heh, lo cupu kerjain nih tugas gua!" bentak Kavin seraya melempar bukunya tepat pada wajah Damar.

Cowok berkacamata itu hanya bisa terdiam seraya menerima bukunya, dalam hati ia ingin sekali melawan, tetapi sayangnya Damar terlalu takut untuk itu, tidak ada yang bisa ia lakukan selain berusaha menerima keadaan.

"Sekalian punya gua juga," ujar seseorang di sebelah kiri Kavin ikut-ikutan melempar bukunya.

"Nih, tambahan," sahut laki-laki di sebelah kanan Kavin meletakan bukunya di meja Damar seraya tersenyum sinis.

Mereka sahabat Kavin, yang berdiri di sebelah kiri lelaki itu bernama Kenzo Julian, sedangkan lelaki yang berdiri di sebelah kanan dia bernama Ardian Adhino Gavin.

"Tap–"

"Apa? Mau ngelawan?!" tanya Kevin dengan tatapan tajamnya seraya mencengkram kerah baju Damar.

"Enggak," jawab Damar dengan nada bergetar seraya berusaha melepaskan cengkraman itu.

"Bagus!" ujar Kavin lalu menghempaskan Damar membuat lelaki tampan itu terjatuh ke lantai, Kevin dan kawan-kawannya tersenyum sinis lalu pergi begitu saja meninggalkan Damar sendirian.

Damar juga manusia, tidak ada orang yang tidak marah di perlakukan seperti itu bukan? Tetapi  apa yang bisa Damar lakukan? Ia tidak punya kekuatan apapun untuk melawan Kavin.

Damar memukul lantai dengan keras, mengapa? Mengapa ia tidak bisa melawan Kavin? Mengapa ia di takdirkan tidak mempunyai keberanian? Mengapa? Damar sesungguhnya sudah lelah, sejak masuk SMA sampai sekarang ia tidak henti-hentinya di bully dan di manfaatkan oleh Kavin dan kawan-kawannya.

Damar hanya bisa sabar seraya terus berdo'a semoga ia cepat lulus dan terbebas dari semua penindasan yang selama ini ia rasakan. Damar berharap agar hari itu cepat datang.

Damar menarik napas panjang lalu ia mengeluarkannya secara peralahan.

"Ck," decak seseorang dengan nada sedikit marah. Damar menatap lelaki itu dengan tatapan penuh tanya. Lalu lelaki itu langsung membantu Damar berdiri lalu mendudukannya di kursi.

"Ini buku siapa?!" tanya lelaki tampan yang bernama Aksa Delvin Arion, dia merupakan sahabat Damar, satu-satunya orang yang tidak ikut-ikutan menjauhi Damar, satu-satunya orang dari sekian banyak siswa di sekolah ini yang peduli dengan Damar.

"Di suruh ngerjain lagi?" tanya Aksa seraya menatap Damar, Damar menarik napas lalu mengangguk.

"Ikh, batu ya lo, udah gue bilangin jangan mau ngerjain tugas mereka, jangan mau di tindas!" tegas Aksa. Ia tidak suka jika sahabatnya di perlakukan tidak adil oleh mereka.

"Tapi aku gak bisa ngelawan mereka," sahut Damar.

"Makanya ayok belajar beladiri biar lo bisa lawan mereka, biar lo gak di tindas mulu, emang lo gak cape apa di tindas mulu? Kalau gue mah ya cape."

"Damar, liat gue, pokoknya kalau mereka main fisik, lo bilang sama gue," sahut Aksa menasihati Damar.

Nerd Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang