Kembali

2.3K 290 27
                                    

───────────────────────
⃟ ⃟  ━ೋ๑—Grey and Pink—๑ೋ━ ⃟ ⃟
❀✧Happy Reading✧❀

───────────────────────

. . .

3 tahun kemudian....

—–-➤ Mata sayu Renjun menatap langit malam dibalkon rumah barunya. Renjun telah pindah di China semenjak 1 tahun yang lalu. Dia ingin kembali ke tempat asalnya. Rindu dengan seseorang membuatnya gila.

"Kapan gue pulang ke Indo bangst?!" seru Renjun mengacak rambutnya frustasi.

Renjun beranjak dari balkon menuju ke meja nakas nya karna ponselnya berdering menandakan ada panggilan masuk. Dia belum mengambil ponselnya, matanya masih setia menatap nomor tidak dikenal dilayar ponselnya.

Renjun sempat kehilangan ponselnya. Nomor semua temannya hilang tanpa sisa serta harus putus kontak dengan orang kesayangannya. Terpaksa Renjun menerimanya, buat apa Renjun menyalahkan ponselnya yang hilang? Renjun sekarang sudah dewasa.

Tangan Renjun meraih ponselnya dan menarik tombol hijau dilayar ponselnya ke atas.

"Halo?"

"Sayang,"

Deg.

Renjun menjatuhkan ponselnya. Dia menatap layar ponselnya tidak percaya. Telinganya masih mendengar suara disebrang sana memanggil namanya. Dengan cepat Renjun mengambil ponselnya lagi.

Renjun berlari ke arah balkon lagi.

"Y-ya, Jaemin?"

"Akhirnya aku mendapatkan nomormu setelah aku berkeliling dunia. Bagaimana kabarmu, sayang?"

"Ah, baik."

"Hanya itu? Tidak seperti biasanya, kamu akan mengoceh setiap—"

"Okay, ya aku merindukanmu! Sangat merindukanmu! Aku menangis setiap malam menatap langit dan selalu saja memikirkanmu! Puas kamu hah!?"

Mata Renjun mulai berkaca-kaca dan mulai terisak.

"Hey, jangan menangis. Renjun yang kukenal tidak pernah menangis."

"A-aku gak nangis!"

"Baiklah. Kapan kamu pulang?"

"Aku gak tau!"

"Ayolah sayang, jangan berteriak ditelepon. Kamu harus tau bahwa gendang telingaku tidak terbuat dari baja."

"Biarin, inikan gue. Kalo gue ngomongnya lembut kek kucing memelas gitu, lo pasti bingung dan ngerasa itu bukan gue."

"Sikapmu gak pernah beda,"

"Bùyào rě wǒ shēngqì!"

"Ne, mian haeyo."

"Kamu masih di Indo, kan Jaem?"

"Enggak, aku ada di Korsel."

"Hah?! Injun juga pengen ke Korsel!"

"Nah itu kek kucing memelas."

"Gue lempar lo ke ujung dunia!"

"Kamunya ikut kelempar. Baiklah, baiklah, kita lanjut nanti saja. Aku dipanggil papa, bye~"

"Huh, bye~"

Renjun menatap layar ponselnya yang menampilkan foto keluarganya  diwallpapernya. Renjun sudah kehilangan semua foto Jaemin tentu saja, karena ganti ponsel. Tidak lama kemudian wajahnya menampilkan senyum yang lama tidak dia tampilkan diwajahnya. Serasa kaku tuh wajah.

grey & pink (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang