Jeno dan Haechan

2.1K 293 37
                                    

────────────────────────

⃟ ⃟ ━ೋ๑-Grey and Pink-๑ೋ━ ⃟ ⃟
❀✧Happy Reading✧❀

───────────────────────

. . .

—–-➤ Renjun semakin dibuat bingung oleh keluarganya. Mau rapat tapi kok malah ini direstoran. Mana ini restoran mahal. Renjun tidak suka makanan restoran mahal. Hanya suka dessertnya saja.

"Kak Doy,"

Doyoung menoleh menatap Renjun yang kebingungan.

"Ini mau ngapain sih? Gue gak suka makan-makan apalagi kumpul-kumpul. Bisa-bisa gue modar ditekan oleh atmosfer aneh yang ada direstoran ini." bisik Renjun pelan.

"Nikmatin aja makanannya. Mumpung gratis."

Renjun melirik aneh pada kakaknya yang selalu suka gratisan dan mata Doyoung seperti terkagum pada kemegahan resto ini. Keluarga Renjun memang kaya, tapi tidak suka menghamburkan uang hanya untuk pergi makan ke restoran mahal. Masakan Wendy lebih enak daripada resto mahal.

Keluarga Huang disambut hangat oleh sang pemilik acara. Renjun agak tersenyum kikuk lalu baru tersadar bahwa didepannya adalah keluarga Na.

'Rumah, gue kangen.' batin Renjun disusul dengan umpatan kekesalannya.

Renjun mengedarkan pandangannya ke arah meja makan yang sudah ramai. Ternyata ada yang lain juga— Chenle, Haechan, Jeno. Renjun merasa lega, dia tidak akan canggung nantinya bersama para konglomerat yang berkumpul ini.

Keluarga Renjun segera duduk. Renjun memilih duduk disamping Haechan yang memang paling bisa dia jangkau. Haechan terlihat buruk, wajahnya tidak menampilkan senyum sama sekali.

Renjun menatap seseorang yang ada didepan Haechan. 'Apa aku harus mengganti namanya dari Jeno goblok menjadi Jeno sialan?'

Renjun memilih diam tanpa membuka suara sama sekali. Membuka telinga saja tidak. Dia tidak mau mendengar ocehan para orang tua yang menurutnya tidak berguna.

"Haechan, kenapa terus menunduk?" bisik ayah Haechan— Johnny Lee.

Haechan mengangkat kepalanya tegak. Bisa terlihat jelas didepannya ada Jeno yang menatap datar padanya. 'Kenapa wajah sialan itu selalu saja menyebalkan?'

Renjun memainkan ponselnya sebelum mendapat teguran dari Doyoung. Dia berdecak kesal karena Doyoung mengatur-aturnya. Apa salahnya bermain ponsel?

"Bagaimana hubungan kalian? Jaemin, Renjun?"

Renjun tersentak ketika namanya disebut oleh Suho. Daritadi Renjun tidak mendengarkan pembicaraan mereka sama sekali. Membuat Renjun bingung harus menjawa apa.

"Sejauh ini terlihat baik pah." jawab Jaemin

"Bagaimana jika kita mengadakan acara bertunangan dalam waktu dekat?" usul Irene yang senengnya mencapai langit angkasa.

Renjun gelagapan. Ini mau bahas apa sih. Rapat perusahaan kok malah bahas dia sama Jaemin. Gila nih orang tua.

"Kita masih sekolah mah."

grey & pink (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang