13. Mawar Merah & Sebatang Coklat
"Dan mulai sekarang aku tidak akan menyukai mawarmu, yang indah tapi berduri"
"Menurutlo gimana sep?" tanya Jordan yang sudah lama duduk di pojok kantin. Di depanya juga sudah ada Aksa yang memainkan botol plastik memutar. Sebenarnya dia bosan dengan arah pembicaraan Jordan yang selalu mmebahas Moddy yang lebih dekat dengan Farell. Teman Rayan.
"Gue nggak tau," jawab Aksa.
"Gimana sih? Kan gue udah cerita panjang kayak gitu. Setidaknya beri saran kek apa gimana kek," rajuk Jordan. "Masak sedikit aja nggak ada."
"Ada," celetuk Aksa. Netra Jordan menangkap Ucol yang berlari dari arah belakang sambil membawa dua mangkuk mie ayam.
"Stop! Jangan melangkah, lo tetep di situ!" suruhnya pada Ucol.
"Kenape sih, nanggung ni kaki udah mau mendarat juga," ujar Ucol yang selangkah mundur ke belakang.
"Aksa mau memberikan nasihat. Langka ni, seorang Aksa memberikan nasihat tentang ilmu perbucinan," papar Jordan. "Gimana sep?"
"Lo berhenti ngejar-ngejar Moddy." Hancur sudah harapan Jordan. Yang dipirkan awal tadi Aksa yang akan memberikan cara bagaimana agar Moddy tidak dekat dekat lagi dengan Farrel. "Udah kan? Gue balik ke kelas dulu," ucapnya lalu melengos pergi meninggalkan Ucol dan Jordan.
"Kram ni kaki, suruh duduk kek."
"Duduk lo!"
"Sa dengerin dulu. Belum selesai ini." Cowok itu membalikan tubuhnya lagi. Ucol membantu Jordan memberhentikan Aksa. Tanganya menyekal pergelangan Aksa.
"Ternyata Rana, adik tirinya si Langit," ucap Jordan. Terlihat jelas dari mata Aksa yang tersentak. Tapi dia berusaha untuk bersikap biasa saja. Selalu saja seperti itu. Padahal ini urusan mereka besar dengan Langit. Aksa selalu berusaha untuk mengecilkan permasalahan demi permasalahan yang tak terduga datang hanya karna penolakan war dari Langit. Jika saja Aksa mau berbagi cerita, teman-temanya ini siap sedia untuk membantu membangun benteng nagashaki.
"Sa, kan gue udah bilang. Masalah lo di cyber itu masalah kita juga. Kita juga anggota Sa," ujar Jordan. "Biar kita bantu ya Sa," tawarnya
"Nggak usah. Ini masalah gue," tolaknya Aksa. Cowok itu tetap teguh pada pendirianya. Biarpun seperti ini, dia tidak akan membiarkan terjadi bentrokan lagi dengan beatrix. Sudah cukup dua tahun lalu Bagas menjadi korban karena kecerobohanya. Walau sudah lama, namun rasa bersalah itu tetap ada di benak Aksa.
"Masak dari dulu cuman lo yang berjuang sih Sa. Kitankita juga pengen mengabdi buat cyber ya kan Jor?" Jordan mengangguk setuju dengan penuturan Ucol.
"Gue cuman takut-"
Jordan menyela, "kejadian Bagas keulang," ucapnya.
"Iya-iya Sep, gue paham. Tapi seenggaknya berbagilah masalah sama kita, jangan dipendem sendiri," ujar Jordan. "Kita kan best pren poreper."
"Bes pren poreper dari India. Kemana aja selama ini, selama gua patah hati?" hardik Ucol. Cowok itu kembali mengungkit masa lalunya.
"Kan gue bilangnya bes pren sama kasep, bukan sama elu," acuh Jordan. "Beda lagi urusanya kalo sama lo."
"Gue apa dong?"
"Best pren tri eper, karena lo orang ke tiga antara hubungan gue sama kasep," ujar Jordan. Cowok bertubuh tegap itu merampas mie ayam di tangan Ucol. "Nggak biasanya lo nraktir gue col?"
"Iya ni, papih gue ngasih uang jajan lebih. Sekali-kali kan ya sedekah, hidup orang kagak ada yang tau kan Jor. Siapa tau abis makan mi ini lo mati, setidaknya gue udah pernah berbuat baik sama lo, jadi arwah lo nggak bakal nggentayangin gue lagi," ucap Ucol tanpa dosa. Aksa mengabaikan mereka berdua. Memilih beranjak pergi dari kantin. Mengingat pekerjaanya menyusun soal belum selesai.
![](https://img.wattpad.com/cover/234396663-288-k838412.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA (Sudah Terbit)
Novela JuvenilSelamat datang di kisah Aksa dan Rana💓💓 Aksa Dabian Zaferino. cowok berparas indah dan menawan. Seakan memiliki magnet tersendiri yang membuat semua orang tertarik padanya. Banyak yang menggambarkanya bak malaikat. Namun sayang, parasnya ini berba...